Aspek Pengukuran Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Bebas Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan

3.6. Aspek Pengukuran Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Bebas

No 1 Variabel 2 Cara dan Alat ukur 3 Pengkodean 4 Skala Ukur 5 1 Merokok Menghitung jumlah rokok yang dihisap setiap hari wawancara kuesioner 1. Tidak 2. Ya Ordinal 2 Aktivitas fisik Menghitung lama dan frekuensi aktivitas per hari wawancara kuesioner 1. Cukup 2. Kurang Ordinal

3 Diet

Menghitung frekuensi konsumsi diet setiap hariWawancar kuesioner 1. Diet sehat 2. Diet tidak sehat Ordinal

4 Dislipidemia

Memeriksa darahlaboratorium 1. Tidak 2. Ya Ordinal 5 Obesitas Menghitung IMTtimbangan BB dan meteran 1. Tidak 2. Ya Ordinal

6 Hipertensi

Mengukur TDTensimeter dan stetoskop 1. Tidak 2. Ya Ordinal

7 DM

Memeriksa darah laboratorium 1. Tidak 2. Ya Ordinal 3.7. Instrumen Penelitian dan Alat Penelitian 3.7.1 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner untuk memperoleh data identitas dan riwayat kesehatan penderita. Universitas Sumatera Utara

3.7.2 Alat Penelitian

a. Catatan medis b. Alat tulis c. Timbangan berat badan d. Pengukuran tinggi badan 3.8. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.8.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah, sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti Arikunto, 2010.

3.8.2 Reabilitas

Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan Nursalam, 2008. Dalam pengukuran validitas dan reabilitas kuesioner penelitian menggunakan cronbach alpha. Universitas Sumatera Utara

3.9 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS for windows versi 15.0.

3.9.1 Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi, dalam peroses pengolahan data terdapat langkah- langkah yang harus ditempuh, diantaranya: 1. Cleaning Data yang telah dikumpulkan kemudian dilaksanakan cleaning data pembersihan data kemudian dilakukan pengolahan dan dicek terlebih dahulu agar tidak terdapat data yang tidak perlu. 2. Editing Proses ini dilakukan untuk meneliti kelengkapan, kesinambungan dan keseragaman data sehingga validitas terjamin. 3. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Coding dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan dan pemberian skor. 4. Entry Data Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau databes komputer untuk proses analisis data Andarmoyo dan Nasriati, 2012. Universitas Sumatera Utara 3.9.2 Analisis Data 3.9.2.1 Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan dengan analisis deskriptif untuk melihat karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Data katagorik akan dilihat distribusi frekwensi dengan ukuran presentase atau proporsi, sedangkan data numerik akan dilihat mean dan standar deviasi. Hasil analisis data akan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau narasi Andarmoyo dan Nasriati, 2012.

3.9.2.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh masing-masing faktor risiko terhadap kejadian PJK dan antara masing-masing variabel independen. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square X 2 dan tabel kontingensi tabel 2x2 untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menginterpretasikan besarnya pengaruh dinyatakan dengan Odds Ratio OR dengan menggunakan CI 95. Tabel 3.3 Risiko Relatif Dinyatakan dengan Besar Odds Rasio Exposure Efek Jumlah Ya Tidak Ya A b a+b Tidak C d c+d jumlah a+c b+d a + b + c + d N Sumber : Kasjono dan Kristiawan, 2008 Universitas Sumatera Utara Odds of case exposure Odds ratio OR = ---------------------------------- Odds of control exposure a b a.d OR = -------- = ------- c d b.c Kasjono dan Kristiawan, 2008.

3.9.2.3 Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat dan variabel bebas mana yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel terikat. Analisa multivariat dilakukan dengan cara menghubungkan beberapa variabel bebas nilai p 0,25 pada analisa bivariat dengan satu variabel terikat secara bersamaan Andarmoyo dan Nasriati, 2012. Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik berganda.

3.9.2.4 Popultion Attributable Risk PAR

Untuk melihat seberapa besar faktor risiko dapat dihindaridihilangkan maka digunakan Popultion Attributable Risk PAR. Adapun rumus yang digunakan adalag sebagai berikut: Popultion Attributable Risk PAR = PAR= ��−1 � �−1+1 � 100 Dimana � = a+ ba+b+c+d r = OR Sastroasmoro dan Ismail, 2008. Universitas Sumatera Utara

3.10. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan

Pelatihan cara pelaksanaan pengukuran, yaitu cara melakukan wawancara, pengisian kuesioner dan cara melakukan observasi ke pasien. 2. Tahap Pelaksanaan a. Pemilihan subyek penelitian kelompok kasus dan kontrol yang memenuhi kriteria inklusi di ruang rawat inap dan poli rawat jalan RS Islam Malahayati. b. Subyek penelitian kasuskontrol yang ditemukan kemudian diminta kesediaannya untuk menjadi subyek penelitian c. Tahap penulisan dilaksanakan setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis data secara univariat, bivariat maupun multivariat berdasarkan pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Gambar 3.1 Diagram Alur Prosedur Penelitian Pelatihan pewawancara dan uji coba kuesioner Pencarian data paparan faktor risiko dari data rekam medis Pengolahan dan analisa data Pengambilan data kasus dan kontrol di RSIslam Malahayati Pencarian data paparan faktor risiko melalui wawancara dan kunjungan rumah Pengisian Kuesioner Penyajian data dalam laporan penelitian Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian RS Islam Malahayati adalah RS Umum Swasta yang bergerak dalam bidang pelayanan medis atau kesehatan masyarakat, dengan tujuan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan, baik kesehatan jasmani, rohani maupun sosial. RS ini berkembang menjadi RS Umum Swasta yang berada di lingkungan Yayasan RS Islam Malahayati dan berada dibawah pimpinan direktur Rumah sakit Islam Malahayati. Visi RS Islam Malahayati merupakan cita-cita yang menggambarkan akan dibawa kemana RS Islam Malahayati di masa mendatang dan visi selalu berpijak pada kondisi, potensi, tantangan dan hambatan yang ada. Sehubungan dengan analisis dan pendalaman tersebut, maka ditetapkanlah visi RS Islam Malahayati adalah sebagai berikut : “Menjadi Rumah Sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi semua orang” Sedangkan misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dengan baik. Dengan persyaratan misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal RS Islam Malahayati, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa mendatang. Universitas Sumatera Utara Dalam mencapai visi dan misi, RS Islam Malahayati menetapkan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pasien. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan diatas maka RS Islam Malahayati menetapkan sasaran sebagai berikut : 1. Meningkatnya cakupan layanan kesehatan Sasaran yang ditetapkan adalah : a. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat darurat b. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan c. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat inap d. Meningkatnya angka pemanfaatan tempat tidur BOR 2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan Sasaran yang ditetapkan adalah : a. Meningkatnya alat kesehatan kedokteran yang beroperasi sesuai standar b. Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis c. Meningkatnya jumlah angka kesembuhan pasien di RS d. Meningkatnya kepuasan pasien. Untuk menegakkan diagnosa PJK RS Islam Malahayati menyediakan fasilitas pemeriksaan diagnostik seperti: x ray, EKG, treadmill, laboratorium sampai pemerisaan yang paling akurat yaitu angiografi sehingga diagnosa pasien dapat ditegakkan dengan tepat. Universitas Sumatera Utara 4.2. Deskripsi Penelitian 4.2.1 Analisis Univariat