3.6. Aspek Pengukuran Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Bebas
No
1
Variabel
2
Cara dan Alat ukur
3
Pengkodean
4
Skala Ukur
5 1
Merokok Menghitung jumlah rokok yang
dihisap setiap hari wawancara kuesioner
1. Tidak 2. Ya
Ordinal
2 Aktivitas
fisik Menghitung lama dan frekuensi
aktivitas per hari wawancara kuesioner
1. Cukup 2. Kurang
Ordinal
3 Diet
Menghitung frekuensi konsumsi diet setiap hariWawancar
kuesioner 1. Diet sehat
2. Diet tidak sehat
Ordinal
4 Dislipidemia
Memeriksa darahlaboratorium 1. Tidak
2. Ya Ordinal
5 Obesitas
Menghitung IMTtimbangan BB dan meteran
1. Tidak 2. Ya
Ordinal
6 Hipertensi
Mengukur TDTensimeter dan stetoskop
1. Tidak 2. Ya
Ordinal
7 DM
Memeriksa darah laboratorium 1. Tidak 2. Ya
Ordinal
3.7. Instrumen Penelitian dan Alat Penelitian 3.7.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner untuk memperoleh data identitas dan riwayat kesehatan penderita.
Universitas Sumatera Utara
3.7.2 Alat Penelitian
a. Catatan medis
b. Alat tulis
c. Timbangan berat badan
d. Pengukuran tinggi badan
3.8. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.8.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah, sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan
dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti Arikunto, 2010.
3.8.2 Reabilitas
Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan Nursalam,
2008. Dalam pengukuran validitas dan reabilitas kuesioner penelitian menggunakan cronbach alpha.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS for windows versi 15.0.
3.9.1 Pengolahan Data
Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi, dalam peroses pengolahan data terdapat langkah-
langkah yang harus ditempuh, diantaranya: 1.
Cleaning Data yang telah dikumpulkan kemudian dilaksanakan cleaning data pembersihan
data kemudian dilakukan pengolahan dan dicek terlebih dahulu agar tidak terdapat data yang tidak perlu.
2. Editing
Proses ini dilakukan untuk meneliti kelengkapan, kesinambungan dan keseragaman data sehingga validitas terjamin.
3. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Coding dilakukan untuk memudahkan dalam
pengolahan dan pemberian skor. 4.
Entry Data Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam
master tabel atau databes komputer untuk proses analisis data Andarmoyo dan
Nasriati, 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Analisis Data 3.9.2.1 Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan dengan analisis deskriptif untuk melihat karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Data katagorik akan dilihat
distribusi frekwensi dengan ukuran presentase atau proporsi, sedangkan data numerik akan dilihat mean dan standar deviasi. Hasil analisis data akan disajikan dalam
bentuk tabel, grafik, atau narasi Andarmoyo dan Nasriati, 2012.
3.9.2.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh masing-masing faktor risiko terhadap kejadian PJK dan antara masing-masing variabel independen.
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square X
2
dan tabel kontingensi tabel 2x2 untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas terhadap
variabel terikat. Untuk menginterpretasikan besarnya pengaruh dinyatakan dengan Odds Ratio OR dengan menggunakan CI 95.
Tabel 3.3 Risiko Relatif Dinyatakan dengan Besar Odds Rasio Exposure
Efek Jumlah
Ya Tidak
Ya A
b a+b
Tidak C
d c+d
jumlah a+c
b+d a + b + c + d N
Sumber : Kasjono dan Kristiawan, 2008
Universitas Sumatera Utara
Odds of case exposure Odds ratio OR = ----------------------------------
Odds of control exposure a b a.d
OR = -------- = ------- c d b.c
Kasjono dan Kristiawan, 2008.
3.9.2.3 Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat dan variabel bebas mana yang paling besar pengaruhnya
terhadap variabel terikat. Analisa multivariat dilakukan dengan cara menghubungkan beberapa variabel bebas nilai p 0,25 pada analisa bivariat dengan satu variabel
terikat secara bersamaan Andarmoyo dan Nasriati, 2012. Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik berganda.
3.9.2.4 Popultion Attributable Risk PAR
Untuk melihat seberapa besar faktor risiko dapat dihindaridihilangkan maka digunakan Popultion Attributable Risk PAR. Adapun rumus yang digunakan adalag
sebagai berikut: Popultion Attributable Risk PAR = PAR=
��−1 � �−1+1
� 100 Dimana
� = a+ ba+b+c+d r = OR
Sastroasmoro dan Ismail, 2008.
Universitas Sumatera Utara
3.10. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan
Pelatihan cara pelaksanaan pengukuran, yaitu cara melakukan wawancara, pengisian kuesioner dan cara melakukan observasi ke pasien.
2. Tahap Pelaksanaan a.
Pemilihan subyek penelitian kelompok kasus dan kontrol yang memenuhi kriteria inklusi di ruang rawat inap dan poli rawat jalan RS Islam Malahayati.
b. Subyek penelitian kasuskontrol yang ditemukan kemudian diminta
kesediaannya untuk menjadi subyek penelitian c.
Tahap penulisan dilaksanakan setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis data secara univariat, bivariat maupun multivariat berdasarkan
pengaruh variabel-variabel yang diteliti.
Gambar 3.1 Diagram Alur Prosedur Penelitian
Pelatihan pewawancara dan uji coba kuesioner
Pencarian data paparan faktor risiko dari data rekam medis
Pengolahan dan
analisa data Pengambilan data kasus dan
kontrol di RSIslam Malahayati
Pencarian data paparan faktor risiko melalui wawancara dan
kunjungan rumah
Pengisian Kuesioner
Penyajian data dalam laporan
penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
RS Islam Malahayati adalah RS Umum Swasta yang bergerak dalam bidang pelayanan medis atau kesehatan masyarakat, dengan tujuan untuk membantu
pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan, baik kesehatan jasmani, rohani maupun sosial. RS ini berkembang menjadi RS Umum Swasta yang
berada di lingkungan Yayasan RS Islam Malahayati dan berada dibawah pimpinan direktur Rumah sakit Islam Malahayati.
Visi RS Islam Malahayati merupakan cita-cita yang menggambarkan akan dibawa kemana RS Islam Malahayati di masa mendatang dan visi selalu berpijak
pada kondisi, potensi, tantangan dan hambatan yang ada. Sehubungan dengan analisis dan pendalaman tersebut, maka ditetapkanlah visi RS Islam Malahayati adalah
sebagai berikut :
“Menjadi Rumah Sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi semua orang”
Sedangkan misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dengan baik. Dengan persyaratan misi tersebut diharapkan
seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal RS Islam Malahayati, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan
diperoleh di masa mendatang.
Universitas Sumatera Utara
Dalam mencapai visi dan misi, RS Islam Malahayati menetapkan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pasien. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan
diatas maka RS Islam Malahayati menetapkan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya cakupan layanan kesehatan
Sasaran yang ditetapkan adalah : a.
Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat darurat b.
Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan c.
Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat inap d.
Meningkatnya angka pemanfaatan tempat tidur BOR 2.
Meningkatnya kualitas layanan kesehatan Sasaran yang ditetapkan adalah :
a. Meningkatnya alat kesehatan kedokteran yang beroperasi sesuai standar
b. Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis
c. Meningkatnya jumlah angka kesembuhan pasien di RS
d. Meningkatnya kepuasan pasien.
Untuk menegakkan diagnosa PJK RS Islam Malahayati menyediakan fasilitas pemeriksaan diagnostik seperti: x ray, EKG, treadmill, laboratorium sampai
pemerisaan yang paling akurat yaitu angiografi sehingga diagnosa pasien dapat ditegakkan dengan tepat.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Deskripsi Penelitian 4.2.1 Analisis Univariat