Desain produk Validasi Desain

40 pembelajaran untuk menyusun latar belakang dan rumusan masalah dalam penelitian.

3. Desain produk

Pada tahap ini mulai ditetapkan rancangan produk untuk memecahkan masalah yang telah ditemukan pada tahap pertama. Hal-hal yang yang direncanakan antara lain menetapkan produk yang akan dikembangkan, merumuskan materi, mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap penelitian, menyiapkan peralatan yang akan digunakan, serta menentukan kegiatan yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya. Pada tahap desain produk awal peneliti melakukan proses pada 5 Maret sd 30 Maret 2016 dengan langkah awal membuat flow chart dan story board. Menurut Darmawan 2013:42-43, flow chart merupakan penggambaran menyeluruh mengenai alur program, yang akan dibuat dengan simbol-simbol tertentu, sedangkan story board pada dasarnya merupakan pengembangan dari flow chart yang memberikan penjelasan secara lebih lengkap. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui alur pengembangan multimedia yang akan dibuat. Kemudian langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan bahan-bahan yang menunjang materi kerajinan batik tulis berupa bahan teks, grafis, animasi, video maupun audio yang kemudian disusun dalam software Adobe Flash CS3 sesuai dengan story board . 41

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan tahapan penilaian rancangan produk yang dikembangkan oleh penulis untuk mengetahui apakah sudah baik dan layak untuk digunakan. Selain itu selain validasi desain pada tahap ini juga peneliti melakukan validasi materi apakah materi yang ada sudah baik dan layak digunakan. Validasi desain dan validasi materi dilakukan dengan menggunakan angketinstrumen yang disediakan oleh penulis yang sebelumnya sudah melakukan validasi kepada ahli instrumen, validasi desain dan materi dilakukan pada tanggal 5 April 2016. Penilaian di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional ahli desain, belum melihat fakta yang ada dilapangan. Sugiyono 2015: 414, mengatakan bahwa validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga dapat diketahui kelamahan dan kekuatannya. Dalam hal ini penulis melakukan validasi kepada ahli materi dan media.

a Ahli Materi

Ahli materi adalah orang-orang yang benar menguasai materi dalam suatu bidang tertentu ditandai dengan latar belakang pendidikan. Dalam hal ini adalah guru dengan latar belakang minimal menguasai bidangnya, untuk menentukan apakah materi kerajinan batik tulis yang digunakan dalam media pembelajaran batik tulis berbasis multimedia interaktif Kelas VII ini sudah sesuai dengan 42 tingkat kedalaman materi dan kebenaran materi yang digunakan. Validasi dilakukan dengan menggunakan angket yang berisi tentang aspek pembelajaran dan aspek isi materi pembelajaran kerajinan batik tulis yang akan disampaikan kepada siswa melalui media pembelajaran interaktif kerajinan batik tulis. Ahli materi pada penelitian pengembangan ini yaitu Ibu Henny Rahma Dwiyanti yang merupakan guru mata pelajaran tekstil di SMK Negeri 5 yogyakarta.

b Ahli Media

Ahli media adalah orang-orang yang benar menguasai dalam suatu bidang desain dan media ditandai dengan latar belakang pendidikan. Dalam hal ini adalah dosen dengan latar belakang minimal menguasai bidangnya, yang berperan untuk menentukan apakah tampilan multimedia pembelajaran interaktif kerajinan batik tulis sudah baik dan sesuai dengan angketinstrumen yang disediakan oleh penulis. Validasi dilakukan dengan menggunakan angket yang berisi tentang aspek tampilan dan aspek pemrograman untuk media pembelajaran batik tulis berbasis multimedia interaktif kelas VII. Ahli media pada penelitian pengembangan ini yaitu Bapak Herman Dwi Surjono yang merupakan Kaprodi sekaligus dosen pengajar di Prodi Teknologi Pembelajaran, Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta. 43

5. Perbaikan Desain