7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Keterampilan Menulis
a. Pengertian Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan dapat dilakukan semua orang. Menulis, seperti
juga halnya ketiga keterampilan berbahasa lainnya, merupakan suatu proses pengembangan ide yang dimiliki oleh seseorang. Kegiatan menulis menuntut
gagasan-gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, ditata secara menarik Tarigan, 2008: 9
Tagliante 1994:137 menyatakan bahwa : Avant de pouvoir écrire pour s’exprimer, pour communiquer avec un
destinataire, l’apprenant étranger, bien qu’il sache déjà le faire dans sa langue maternelle, doit apprendre à écrire, à tracer les formes
graphiques qui correspondent aux sons qu’il entend et qu’il discrimine. C’est au cours de cette activité de transcription de l’oral
que se structureront les éléments morphosyntaxiques et orthographiques nécessaire à l’éxpression future. Mais l’écrit n’est
pas une simple transcription de l’oral. Ce sont deux grammaires que l’apprenant doit apprendre à maîtriser pour pouvoir s’exprimer: la
grammaire de l’oral et la grammaire de l’écrit. Sebelum dapat menulis untuk sebuah gagasan atau berkomunikasi
dengan orang lain, pembelajar bahasa asing, meskipun telah menguasai kemampuan tersebut dalam bahasa ibu, mereka harus
belajar menulis untuk membuat tulisan yang sesuai dengan bunyi yang didengar dan dapat membedakannya. Hal itu merupakan suatu
pelajaran dari aktivitas menerjemahkan bahasa lisan yang strukturnya merupakan bagian dari morfosintaksis dan ortografi. Tetapi menulis
bukan sekedar menyalin aktivitas berbicara. Ada dua tata bahasa yang harus dikuasai pembelajar yaitu tata bahasa oral dan tata bahasa tulis.
8 Menurut pemaparan di atas, pembelajar bahasa asing harus belajar
menulis untuk membuat tulisan yang sesuai dengan bunyi yang didengar. Akan tetapi terdapat dua hal yang lebih penting yang harus dikuasai
pembelajar dalam menulis yaitu tata bahasa oral dan tata bahasa tulis. Pembelajar harus mampu menguasai kedua tata bahasa tersebut agar dapat
membedakan satu sama lainnya. Selanjutnya, Tarigan 2008:3 mengemukakan bahwa, menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara bertatap muka dengan
orang lain. Komunikasi yang terjalin yaitu melalui tanda-tanda grafis huruf. Dalam buku tersebut Tarigan 2008:22 menambahkan bahwa menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami gambaran grafik tersebut.
Hairston melalui Darmadi, 1996: 3 memberikan alasan tentang arti penting menulis, yaitu:
1 kegiatan menulis dapat merangsang pemikiran dan jika dilakukan secara intensif, dapat memperlancar kemampuan optimal otak untuk
mengangkat ide dan pemikiran yang ada di alam bawah sadar; 2 melalui menulis, kita mampu mengorganisasikan setiap ide atau
konsep yang dimiliki sekaligus melatih sikap objektif; 3 dalam bidang ilmu, kegiatan menulis akan memungkinkan kita menjadi aktif
dan tidak hanya menjadi penerima informasi saja; 4 kegiatan menulis juga dapat membantu kita untuk menyerap dan memproses
informasi. Lebih lanjut Santosa, dkk 2008: 614 mengemukakan bahwa menulis
adalah proses ataupun suatu hasil. Menulis adalah menemukan atau