Refleksi Tindakan Siklus II
68 mencapai nilai KKM berjumlah 17 orang dengan skor tertinggi 86 sebanyak satu
siswa dan skor terendah 65 sebanyak dua siswa pada skala maksimal 100. pada pre- test, jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 7 orang dan pada post-test 1
meningkat menjadi 17 siswa sehingga 53,1 siswa sudah mencapai nilai KKM, tetapi 46,9 siswa masih mendapatkan nilai di bawah KKM, maka peneliti dan guru
kolaborator bersepakat untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat pada tindakan siklus I dengan cara memberikan pembelajaran pada siklus II.
Pada siklus kedua peneliti merencanakan perbaikan dalam proses pembelajaran menggunakan media peta konsep pohon jaringan. Dalam perbaikan ini,
pada siklus kedua mengalami peningkatan. Pada post-test 2, siswa yang mencapai nilai KKM bertambah menjadi 32 orang dengan skor tertinggi 96 sebanyak satu
orang dan skor terendah 75 sebanyak delapan orang pada skala maksimal 100. Pada post-test 2 mengalami peningkatan lagi menjadi 32 siswa yang mencapai nilai
kriteria ketuntasan minimal KKM. Maka artinya, 100 siswa sudah mencapai nilai KKM pada pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Prancis yang dilakukan pada
tindakan siklus II. Dari data tersebut membuktikan perbedaan keterampilan menulis bahasa
Prancis pada saat pretest dan post-test mengalami peningkatan dan sudah memenuhi KKM yang ditetapkan. Media peta konsep pohon jaringan merupakan media visual
yang menampilkan berbagai macam informasi mengenai suatu konsep dalam sebuah tampilan yang menarik. Peta konsep pohon jaringan dapat digunakan dalam
pembelajaran dalam keterampilan menulis bahasa Prancis. Media ini memuat segala
69 informasi atau materi mengenai keluarga menggunakan bahasa Prancis dalam satu
tampilan sesuai dengan hierarkinya. Peta konsep ini berisi konsep-konsep tentang materi yang akan diajarkan.
Media ini disajikan dalam bentuk gambar dua dimensi. Dalam pembelajaran keterampilan menulis Bahasa Prancis digunakan peta konsep jenis pohon jaringan.
Peta konsep jenis ini cocok digunakan dalam pembelajaran menulis karena peta konsep tersebut mampu memuat konsep yang banyak dalam satu sajian. Hal tersebut
dapat memudahkan siswa dalam menunangkan gagasan atau ide siswa ke dalam bentuk tulisan. Selain itu melalui gambar dua dimensi dapat membantu menarik
perhatian siswa. Dengan begitu diharapkan motivasi belajar siswa akan tumbuh dengan sendirinya. Motivasi belajar yang tinggi akan berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Media peta konsep pohon jaringan dirasa sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis bahasa Prancis di SMA N 3 Purworejo karena siswa
membutuhkan suatu media yang menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar yang tinggi. Materi yang ditampilkan dengan menarik melalui peta konsep pohon
jaringan tersebut memudahkan siswa dalam memahami materi sehingga meningkatkan daya serap siswa terhadap materi yang diberikan. Daya serap siswa
terhadap materi yang tinggi tersebut berdampak pada kemampuan menulis cerpen karena siswa telah menguasai pengetahuan tentang cerpen yang cukup memadahi
sebagai dasar dalam kegiatan menulis cerpen. Media merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Melalui media peta konsep pohon jaringan maka materi yang disampaikan dapat lebih mudah diterima oleh siswa. Selain itu media peta konsep pohon jaringan juga
70 berperan dalam menampilkan materi agar lebih terstruktur. Dengan bantuan media
tersebut maka komunikasi yang terjalin antara siswa dengan guru menjadi lebih hidup. Keaktifan siswa dalam kelas juga terlihat begitu hidup. Siswa dapat menerima
dengan baik umpan balik yang diberikan oleh guru. Siswa juga aktif mengajukan pertanyaan tentang konsep yang kurang dipahami.
Hal tersebut di atas sesuai dengan pendapat Buzan 2010, 4 yang menyatakan bahwa peta konsep merupakan alat mencatat yang kreatif, efektif, dan
secara harfiah akan memetakan pikiran. Sebagai suatu media peta konsep cocok digunakan untuk pembelajaran dengan materi yang banyak. Melalui peta konsep
materi-materi tersebut akan dihubungkan secara inklusif. Penggunaan peta konsep dalam pembelajaran akan memberikan manfaat yang banyak kepada siswa.
Diperjelas oleh Dahar 1996: 156-160, bahwa manfaat peta konsep dalam pembelajaran, yaitu 1 menyelidiki apa yang telah diketahui siswa, 2 belajar
bagaimana cara belajar, dan 3 sebagai alat evaluasi belajar.