65 Berdasarkan grafik di atas, pada pertemuan ketiga, situasi pembelajaran
dikelas dikategorikan sudah baik karena siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut senada dengan indikator keterlibatan siswa dengan
penjelasan peneliti yang dikategorikan baik. Hal tersebut terlihat dari siswa yang terlihat tenang, memperhatikan dengan seksama peneliti yang sedang mengajar.
Selanjutnya, keaktifan siswa dalam bertanya mengalami peningkatan yang cukup signifikan terlihat dari banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan. Pada indikator
proses belajar, pembelajaran sudah terlihat kondusif, lancar dan tidak terdapat hambatan yang berarti. Pada proses belajar siswa meningkat dengan banyaknya
siswa yang membawa kamus dan membawa buku pelajaran lengkap. Pada pertemuan kedua, semua indikator sikap siswa mengalami peningkatan.
Pada indikator kehadiran siswa di kelas meningkat, ditunjukan dengan kehadiran seluruh siswa saat pembelajaran. Kemudian skor yang dicapai dalam indikator sikap
keterlibatan siswa dalam pembelajaran juga meningkat, ditunjukkan dengan sebagian besar siswa yang memperhatikan peneliti saat mengajar dengan tidak ramai sendiri.
Keaktifan siswa dalam bertanya juga mengalami peningkatan yang signifikan terlihat dari sebagian besar siswa aktif bertanya, menjawab, dan menanggapi peneliti saat
proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya, skor yang dicapai dalam indikator proses belajar meningkat yang ditunjukan dengan suasana yang kondusif saat
pembelajaran berlangsung.
e. Refleksi Tindakan Siklus II
Dengan adanya implementasi tindakan-tindakan mulai dari siklus I sampai siklus II, peneliti dan guru kolaborator mengevaluasi tindakan yang sudah
66
dilaksanakan. Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan kolaborator, penggunaan media peta konsep pohon jaringan dalam pembelajaran menulis bahasa Prancis
menunjukkan peningkatan dari segi proses dan hasil yang cukup berarti. Peningkatan secara proses dapat dilihat dengan adanya peningkatan kualitas pembelajaran dari
awal siklus I hingga akhir siklus II. Dari data angket pascatindakan setelah dilakukan implementasi tindakan,
dapat disimpulkan bahwa penerapan media peta konsep pohon jaringan dapat diterima oleh siswa serta memberikan motivasi dan pemahaman bagi siswa. Hal ini
dapat dilihat dari hasil pengisian angket pascatindakan oleh siswa yang memberikan tanggapan yang positif untuk setiap pernyataan. Dilihat dari jawaban pengisian
angket pascatindakan dapat dirumuskan bahwa pembelajaran menulis bahasa Prancis dengan media peta konsep pohon jaringan dapat menambah pemahaman tentang
ketrampilan menulis, meningkatkan kemampuan menulis naskah drama, siswa mengetahui kekurangan dalam menulis bahasa Prancis, pembelajaran menjadi mudah
dan menyenangkan. Peningkatan proses pembelajaran tersebut juga dapat dilihat dari sikap siswa
dalam pembelajaran, pada tahap siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yang jelas terlihat, dan dari pengamatan peneliti secara langsung peningkatan tersebut juga
sangat nampak. Dari siklus I sisiwa yang terlihat kurang antusias namun setelah pertemuan kedua, siswa seakan lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Jika
pada pratidakan siswa ada yang bermain handphone sewaktu guru menjelaskan pada siklus I sampai siklus II selesai tidak lagi ditemukan siswa yang bermain handphone.
67 Proses pembelajaran yang meningkat juga dapat dilihat dari adanya timbal
balik tanya jawab antara peneliti dengan siswa. Hal tersebut kurang sekali ditemukan pada pertemuan sebelumnya.
Dilihat dari proses pembelajaran, hasil kerja siswa dalam praktik menulis, serta hasil angket pascatindakan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media peta
konsep pohon jaringan dapat meningkatkan kemampuan menulis bahasa Prancis siswa kelas XII IPA 2 SMAN 3 Purworejo.
B. Pembahasan
Data dalam penelitian dianalisis secara kualitatifdeskriptif, baik sebelum, selama, dan sesudah penelitian. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan
analisis terhadap kondisi pembelajaran melalui observasi tentang beberapa permasalahan yang dihadapi siswa, kemudian peneliti melakukan data kemampuan
awal siswa. Analisis sebelum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana permasalahan dan kemampuan siswa sehingga dapat dilakukan tindakan penelitian
yang tepat. Pada siklus pertama pertemuan pertama siswa masih terlihat bingung ketika
memulai pembelajaran dengan media peta konsep pohon jaringan. Pada pertemuan kedua anak mulai mengalami peningkatan, anak sudah tidak terlihat bingung seperti
pada saat pertemuan pertama, anak mulai nyaman dan memperhatikan guru. Dari hasil pre-test yang telah dilakukan, diketahui 7 dari 32 siswa 23 mendapatkan
nilai lebih dari atau sama dengan nilai kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditentukan oleh guru, yaitu 75. Sedangkan 23 siswa 77 mendapat nilai di bawah
standar nilai kriteria ketuntasan minimal KKM. Pada post-test 1, siswa yang