Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014 Organisasi Pelaksanaan Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia

14

2.1.4. Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia 2010-2014

Strategi nasional program pengendalian TB nasional terdiri dari 7 strategi, antara lain : a. Memperluas dan meningkatkan pelayanan DOTS yang bermutu b. Menghadapi tantangan TBHIV, MDR-TB, TB anak dan kebutuhan masyarakat miskin serta rentan lainnya c. Melibatkan seluruh penyedia pelayanan pemerintah, masyarakat sukarela, perusahaan dan swasta melalui pendekatan Public-Private Mix dan menjamin kepatuhan terhadap International Standards for TB Care. d. Memberdayakan masyarakat dan pasien TB. e. Memberikan kontribusi dalam penguatan sistem kesehatan dan manajemen program pengendalian TB f. Mendorong komitmen pemerintah pusat dan daerah terhadap program TB g. Mendorong penelitian, pengembangan dan pemanfaatan informasi strategis.

2.1.5 Organisasi Pelaksanaan Strategi Nasional Pengendalian TB di Indonesia

Organisasi pelaksanaan strategi nasional pengendalian TB di Indonesia dilihat melalui aspek manajemen program antara lain : a. Tingkat Pusat Upaya pengendalian TB dilakukan melalui Gerakan Terpadu Nasional Pengendalian Tuberkulosis Gerdunas-TB yang merupakan forum kemitraan lintas sektor dibawah koordinasi Menko Kesra. Menteri Kesehatan RI sebagai Universitas Sumatera Utara 15 penanggung jawab teknis upaya pengendalian TB. Dalam pelaksanaannya program TB secara Nasional dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, cq. Sub Direktorat Tuberkulosis. b. Tingkat Propinsi Di tingkat propinsi dibentuk Gerdunas-TB Propinsi yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Teknis. Bentuk dan struktur organisasi disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Dalam pelaksanaan program TB di tingkat propinsi dilaksanakan Dinas Kesehatan Propinsi. c. Tingkat KabupatenKota Di tingkat kabupatenkota dibentuk Gerdunas-TB kabupatenkota yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Teknis. Bentuk dan struktur organisasi disesuaikan dengan kebutuhan kabupatenkota. Dalam pelaksanaan program TB di tingkat KabupatenKota dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan KabupatenKota. Tatalaksana pasien TB dilaksanakan oleh Puskesmas, Rumah Sakit, BP4Klinik dan Dokter Praktek Swasta. a. Puskesmas Dalam pelaksanaan di Puskesmas, dibentuk kelompok Puskesmas Pelaksana KPP yang terdiri dari Puskesmas Rujukan Mikroskopis PRM, dengan dikelilingi oleh kurang lebih 5 lima Puskesmas Satelit PS. Pada keadaan geografis yang sulit, dapat dibentuk Puskesmas Pelaksana Mandiri PPM yang dilengkapi tenaga dan fasilitas pemeriksaan sputum BTA. Universitas Sumatera Utara 16 b. Rumah Sakit Rumah Sakit Umum, Balai Kesehatan Paru Masyarakat BKPM, dan klinik lainnya dapat melaksanakan semua kegiatan tatalaksana pasien TB. c. Dokter Praktek Swasta DPS dan fasilitas layanan lainnya. Secara umum konsep pelayanan di Balai Pengobatan dan DPS sama dengan pelaksanaan pada rumah sakit dan Balai Pengobatan klinik KemenKes RI, 2011.

2.2 Pelayanan Tuberkulosis dengan Strategi DOTS di Rumah Sakit