61
Tabel. 4.2. Lanjutan
11 RS Imelda 1.
Dokter S1 Kedokteran Umum 2.
Paramedis D3 Keperawatan 3.
Analis D3 Analis Kesehatan 12 RS Rumkit DAM
1. Dokter Spesialis Paru
2. Paramedis SPK
3. Analis D3 Analis Kesehatan
13 RS Sufina Aziz 1.
Dokter S1 Kedokteran Umum 2.
Paramedis D3 Keperawatan 3.
Analis D3 Analis Kesehatan 14 RS Sari Mutiara
1. Dokter Spesialis Paru
2. Paramedis D3 Keperawatan
3. Analis D3 Analis Kesehatan
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Medan, 2014
4.2. Karakteristik Responden 4.2.1. Distribusi Frekuensi Umur Responden
Adapun hasil penelitian berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Petugas TB di Rumah Sakit yang telah Dilatih Program HDL di Kota Medan Berdasarkan Umur
No Umur tahun
Jumlah Proporsi
1 2
20 20-40
1 26
2,4 61,9
3 40
15 35,7
Total 42
100,0
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden berada pada kelompok umur 20-40 tahun yaitu 26 orang 61,9.
4.2.2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden
Adapun hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Petugas TB di Rumah Sakit yang telah Dilatih Program HDL di Kota Medan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Proporsi
1 2
Laki-laki Perempuan
9 33
21,4 78,6
Total 42
100,0
Hasil penelitian Tabel 4.4 diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai jenis kelamin perempuan yaitu 33 orang 78,6.
4.2.3. Distribusi Frekuensi Masa Kerja Responden
Adapun hasil penelitian berdasarkan masa kerja adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Petugas TB di Rumah Sakit yang telah Dilatih Program HDL di Kota Medan Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja tahun
Jumlah Proporsi
1 2
3 ≥3
8 34
19,0 81,0
Total 42
100,0
Pada Tabel 4.5 hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai masa kerja
≥3 tahun yaitu 34 orang 81,0.
4.2.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden
Adapun hasil penelitian berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Petugas TB di Rumah Sakit yang telah Dilatih Program HDL di Kota Medan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan
Jumlah Proporsi
1 2
SLTA D3
7 20
16,7 47,6
3 4
S1 Spesialis
11 4
26,2 9,5
Total 42
100,0
Universitas Sumatera Utara
63
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai tingkat pendidikan D3, yaitu 20 orang 47,6.
4.3. Gambaran Faktor Predisposisi Pengetahuan, Pelatihan, Sikap, Motivasi,
Faktor Pemungkin Sarana dan Prasarana, dan Faktor Penguat Pengawasan dan Pembinaan Direktur RS terhadap Kinerja Petugas
dalam Pelaksanaan Strategi DOTS
4.3.1. Pengetahuan
Pengetahuan dokter terhadap pelaksanaan strategi DOTS pada pasien TB di Rumah Sakit di Kota Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Dokter tentang Pelaksanaan Strategi DOTS
No. Pengetahuan
Jawaban Responden Jumlah
Benar Salah
n n
n
1. Kuman Penyebab TB pada manusia adalah
Mycobacterium tuberculosis 14
100 14
100 2.
TB terutama ditularkan melalui percikan dahak droplet
14 100
14 100
3. Sumber penularan TB terutama oleh pasien TB
paru BTA positif 14
100 14
100 4.
Kriteria suspek TB resisten OAT adalah kasus TB kronik, gagal pengobatan kategori 2, pasien dengan
BTA tetap positif setelah pengobatan sisipan, pasien kambuh
12 85,7
2 14,3
14 100
5. Penderita baru TB positif yang belum pernah
makan OAT sebelumnya diberi OAT kategori 1 14
100 14
100 6.
Diagnosis TB Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan penemuan kuman TB BTA melalui
pemeriksaan dahak secara mikroskopis 10
71,4 4
28,6 14
100 7.
Diagnosis TB Paru pada anak dapat ditegakkan bila jumlah total dari sistem scoring
≥6 12
85,7 2
14,3 14
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan responden yang paling banyak menjawab benar adalah tentang kuman penyebab TB pada manusia
adalah Mycobacterium tuberculosis, penularan TB adalah melalui percikan dahak
Universitas Sumatera Utara
64
droplet, sumber penularan TB terutama oleh pasien TB paru BTA positif, dan penderita baru TB positif yang belum pernah makan OAT sebelumnya diberi OAT
kategori 1 pernyataan nomor 1,2,3 dan 5 sebesar 100. Paling banyak menjawab salah bahwa diagnosis TB paru pada orang dewasa ditegakkan dengan penemuan
kuman TB BTA melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopis yaitu sebesar 28,6. Pengetahuan Paramedis terhadap pelaksanaan strategi DOTS pada pasien TB
di Rumah Sakit di Kota Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Paramedis tentang Pelaksanaan Strategi DOTS
No. Pengetahuan
Jawaban Responden Jumlah
Benar Salah
n n
n
1. Kuman penyebab TB pada manusia adalah
Mycobacterium tuberculosis 14
100 14
100 2.
TB terutama ditularkan melalui percikan dahak droplet
14 100
14 100
3. Sumber penularan TB terutama oleh pasien TB
paru BTA positif 14
100 14
100 4.
Syarat jadi PMO adalah seseorang yang dianggap dekat dengan keluarga suamiistri, anak, orang
tua 9
64,3 5
35,7 14
100 5.
Yang dilakukan dalam penerimaan OAT dari kabupatenkota adalah kecuali segera masukkan
OAT ke dalam gudang penyimpanan 8
57,1 6
42,9 14
100 6.
Kartu yang digunakan mencatat semua suspek TB dan diperiksa dahak SPS adalah kartu
formulir nomor TB.06 10
71,4 4
28,6 14
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan responden yang paling banyak menjawab benar adalah tentang kuman penyebab TB pada manusia
adalah Mycobacterium tuberculosis, penularan TB adalah melalui percikan dahak droplet, sumber penularan TB terutama oleh pasien TB paru BTA positif
pernyataan nomor 1,2, dan 3 sebesar 100. Paling banyak menjawab salah adalah
Universitas Sumatera Utara
65
yang dilakukan dalam penerimaan OAT dari kabupatenkota adalah kecuali segera masukkan OAT ke dalam gudang penyimpanan pernyataan nomor 5 sebebsar
42,9. Pengetahuan petugas analis terhadap pelaksanaan strategi DOTS pada pasien
TB di Rumah Sakit di Kota Medan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Petugas Analis tentang Pelaksanaan Strategi DOTS
No. Pengetahuan
Jawaban Responden Jumlah
Benar Salah
n n
n
1. TB terutama ditularkan melalui percikan dahak
droplet 14
100 14
100 2.
Dalam pelaksanaan kerja di laboratorium dapat dilakukan harus menggunakan APD
12 85,7
2 14,3
14 100
3. APD dari bahaya risiko terpapar
mikroorganisme di laboratorium berupa sarung tangan karet Handscoon, masker, pakaian jas
laboratorium, kaca mata pelindung 11
78,6 3
21,4 14
100 4.
Pengumpulan dahak yang baik adalah, kecuali letakkan pot dahak di tempat yang terkena sinar
matahari 8
57,1 6
42,9 14
100
Pada Tabel di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan yang paling banyak menjawab benar adalah penularan TB terutama melalui percikan dahak droplet
sebesar 100, sedangkan yang paling banyak menjawab salah adalah pengumpulan dahak yang baik adalah kecuali letakkan pot dahak di tempat yang terkena sinar
mtahari yaitu sebesar 42,9. Distribusi frekuensi petugas dalam pelaksanaan strategi DOTS berdasarkan
pengetahuan diperoleh bahwa petugas yang berpengetahuan kurang sebesar 21 orang 50 dan yang berpengetahuan cukup sebesar 21 orang 50.
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Petugas TB di Rumah Sakit yang telah Dilatih Program HDL di Kota Medan Berdasarkan Pengetahuan
No Pengetahuan
Jumlah Proporsi
1 2
Kurang
Cukup
21 21
50,0 50,0
Total 42
100,0
4.3.2. Pelatihan