88
test menunjukkan bahwa nilai p 0,003 0,05, hal ini berarti bahwa terdapat hubungan sarana dan prasarana dengan kinerja petugas dalam pelaksanaan strategi
DOTS.
4.4.6. Hubungan Kepemimpinan dengan Kinerja Petugas RS terhadap Pelaksanaan Strategi DOTS
Adapun hubungan kepemimpinan dengan kinerja petugas dapat dilihat pada tabel 4.40. berikut ini:
Tabel 4.40. Tabulasi Silang antara Kepemimpinan dengan Kinerja Petugas dalam Pelaksanaan Strategi DOTS
Pada Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 24 responden yang menyatakan
kepemimpinan kurang terdapat 15 orang 62,5 juga memiliki kinerja kurang. Dari 18 responden yang menyatakan kepemimpinan cukup terdapat 15 orang 83,3 juga
memiliki kinerja baik. Hasil analisis bivariat Chi- square test menunjukkan bahwa nilai p 0,003 0,05, hal ini berarti bahwa terdapat hubungan kepemimpinan dengan
kinerja petugas dalam pelaksanaan strategi DOTS.
4.5. Faktor yang Paling Dominan Berhubungan dengan Kinerja Petugas
Untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kinerja petugas dalam pelaksanaan strategi DOTS menggunakan uji regresi logistik ganda multiple logistic
regression, karena variabel dependennya 2 kategori yaitu kurang dan baik. Regresi
No Kepemimpinan
Kinerja Petugas Total
Nilai p
Kurang Baik
n n
n 1
2 Kurang
Cukup
15 3
62,5 16,7
9 15
37,5 83,3
24 18
100,0 100,0
0,003
Universitas Sumatera Utara
89
logistik ganda yaitu salah satu pendekatan model matematis untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen kategorik yang
bersifat dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik ganda adalah variabel yang mempunyai nilai p0,25 pada analisis
bivariatnya. Variabel yang memiliki nilai probabilitas p lebih kecil dari 0,25 adalah
variabel pengetahuan, sikap, motivasi, sarana dan prasarana dan kepemimpinan. Selanjutnya seluruh variabel tersebut dengan metode Backward LR dimasukkan
secara bersama-sama kemudian variabel yang nilai p0,05 akan dikeluarkan secara otomatis dari komputer sehingga dapat variabel yang berpengaruh. Variabel yang
terpilih dalam model akhir regresi logistik ganda dapat dilihat pada Tabel 4.41 :
Tabel 4.41. Hasil Analisis Faktor yang Paling Dominan Berpengaruh terhadap Kinerja Petugas
Faktor Kualitas Pelayanan B
P
Pengetahuan X
1
4,196 0,009
Motivasi X
4
2,188 0,045
Sarana dan Prasarana X
5
3,845 0,013
Kepemimpinan X
6
3,766 0,016
Constant -20,148
- Faktor yang paling dominan
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 6 variabel independen pengetahuan, pelatihan, sikap, motivasi, sarana dan prasarana dan kepemimpinan,
hanya 4 variabel independen pengetahuan, motivasi, sarana dan prasarana dan kepemimpinan yang berhubungan terhadap kinerja petugas dalam pelaksanaan
strategi DOTS. Hasil uji regresi logistik berganda diperoleh bahwa yang paling
Universitas Sumatera Utara
90
dominan berhubungan terhadap kinerja petugas adalah pengetahuan p=0,009 dengan nilai koefisien regresi 4,196.
Model persamaan regresi logistik berganda yang dapat memprediksi kinerja petugas dalam pelaksanaan strategi DOTS adalah sebagai berikut :
99 1
1
2 766
, 3
2 845
, 3
2 188
, 2
2 196
, 4
148 ,
20
= +
=
+ +
+ +
− −
e y
p
Keterangan: P
: Probabilitas kinerja petugas yang baik X
1
: Pengetahuan, koefisien regresi 4,196 X
4
: Motivasi, koefisien regresi 2,188 X
5
: Sarana dan prasarana, koefisien regresi 3,845 X
6
: Kepemimpinan, koefisien regresi 3,766 a
: Konstanta e
: Bilangan alamiah 2,71828 Persamaan di atas diketahui bahwa petugas yang memiliki pengetahuan
cukup, motivasi tinggi, sarana dan prasarana cukup dan kepemimpinan cukup memiliki probabilitas sebesar 99 untuk kinerja yang baik. Petugas yang memiliki
pengetahuan kurang, motivasi rendah, sarana dan prasarana kurang dan kepemimpinan kurang memiliki probabilitas sebesar 0,21 untuk kinerja yang baik.
Universitas Sumatera Utara
91
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Pengetahuan dengan Kinerja Petugas
Kinerja petugas membutuhkan kemampuan dan keterampilan yang baik dari tenaga penolongnya, sumber utama dari suatu keterampilan dan kemampuan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan pada awalnya adalah adanya pengetahuan tentang cara dan metode penanganan, disamping faktor pengalaman dalam melakukan tugas
penanganan tersebut. Seorang petugas yang mempunyai pengetahuan yang baik tentunya akan mampu dalam melakukan tugasnya.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 21 responden yang memiliki pengetahuan kurang ada 14 orang 66,7 juga memiliki kinerja kurang,
dan dari 21 responden yang memiliki pengetahuan baik ada 17 orang 81,0 juga memiliki kinerja baik. Hasil uji Chi-square test menunjukkan bahwa nilai p 0,002
0,05 artinya terdapat hubungan pengetahuan dengan kinerja petugas dalam pelaksanaan strategi DOTS.
Pengetahuan sangat menentukan seseorang dalam berperilaku, misalnya kinerja dalam pelaksanaan strategi DOTS, yaitu menemukan
penderita, memberikan pengobatan, penanganan logistik, dan pengelolaan laboratorium.
Hasil penelitian di rumah sakit ditemukan yang paling banyak Dokter yang menjawab salah adalah mengenai kriteria suspek TB resisten OAT adalah kasus TB
kronik, gagal pengobatan kategori 2, pasien dengan BTA tetap positif setelah
Universitas Sumatera Utara