REKAPITULASI GAMBARAN POLA ASUH R2 ibu Lili Pane
DIM E
NSI PO L
A A S
UH ACCEPTANCE
RESPONSIVE NESS
1. Mendukung dan sensitif
pada kebutuhan
anak -
Ibu Lili sensitif pada kondisi dan kebutahan-kebutuhan I. Sensitif
pada kondisi perkembangan I yang tidak sama seperti anak normal, I
mengalami keterlambatan terutama pada aspek komunikasi dan respon
pada lingkungan sekitar. Kemudian ibu Lili memenuhi kebutuhan I
untuk mendapatkan penanganan profesional di usia I dua tahun. I
menjalani terapi hingga sekarang.
- Ibu Lili mengetahui dengan baik
kondisi sehari-hari I, mulai dari pola tidur, makanan kesukaan I,
mainan kegemaran I, karakter I dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan I.
- Asupan gizi I menjadi salah satu
fokusan ibu Lili. Ibu Lili ingin I mendapat asupan gizi yang baik,
ibu Lili tidak memperbolehkan I banyak mengkonsumsi makanan
yang tidak sehat, mengingat I membutuhkan asupan gizi untuk
tumbuh
kembangannya. Menu
makanan ikan adalah menu yang tidak disukai I, ibu Lili tidak
memaksakan I harus memakan ikan setiap saat. I lebih suka menu
tahu, tempe dan udang, ibu Lili akan mengusahakan agar I mau
makan. I juga menjalani diet dan tidak
diperbolehkan jajan
sebarangan agar tidak sulit ketika diajak makan.
- Ibu Lili juga memahami hobi dan
kesukaan I, memberi fasilitas untuk I dapat mengembangkan
kemampuanya.
2. Sensitif terhadap
emosi anak -
Ibu Lili sangat menyukai anak laki-laki
dan berharap
anak pertamanya adalah anak laki-laki.
Maka dengan lahirnya I ibu Lili sangat bahagia dan merasakan
ikatan emosi yang kuat dengan I.
- Ibu Lili dalam mengasuh I dengan
Universitas Sumatera Utara
teliti memahami perilaku dan emosi I. Apa yang I sukai,
mengapa I tidak menyukai sesuatu ibu
Lili sangat
perduli dan
berusaha membatu
I dalam
menangani emosinya. -
Sebagai contoh ibu Lili mencoba memahami masalah I yang takut
akan toilet dan mencoba membantu I dengan memberi pemahaman
bahwa I tidak perlu takut.
- Saat awal proses I menjalani terapi
ibu Lili juga menangkap emosi I yang takut untuk ikut terapi I
menangis. Ibu
Lili mencoba
menemani I saat awal-awal terapi, sehingga
I mulai
aktif dan
mengikuti terapi. -
Terkait pola makan dan tidur I, ibu Lili juga paham bagaimana agar I
dapat tidur, makan atau melakukan kegiatan lainnya.
- Ibu Lili yang mulai mengajak I
beribadah ke Gereja memahami I yang mulai bosan bila masuk pada
sesi khotbah. Merespon kondisi tersebut ibu Lili membawa I ke
ruang bermain anak di ruang atas Gereja.
- Ibu Lili memahami emosi anaknya,
apakah I merasa takut, sedih, marah,
gelisah, senang
dan berbagai bentuk emosi lainnya.
Meski mengingat kondisi I yang mengalami
gangguan Autisme
terkadang mempersulit ibu Lili memahami emosi I, tetapi ibu Lili
tetap berusaha memahami I dan memberi yang terbaik.
- Ibu Lili juga memahami emosi dan
kepribadian I sebagai anak yang baik, lebut, tidak pemarah tetapi
memendam perasaannya. Meski beberapa waktu terakhir ibu Lili
mulai melihat perubahan I yang mulai berani membalas orang yang
Universitas Sumatera Utara
menganggunya. Ibu Lili juga menilai I menyayanginya serta
perhatian terhadap diri dan barang- barangnya.
3. Memperhati kan