Bersedia untuk Tuntutan - Sikap ketat Campur tangan Kekuasaan sewenang-

pemarah.

3. Memperhatik -an

kesejahteraan anak - Ibu Sari menfasilitasi terapi dan sekolah TK K untuk kemajuan dan kesejahteraannya. - Memperhatikan perkembangan K di terapi, memindahkan K ke tempat terapi yang lebih baik karna merasa K kurang berkembang di tempat-tempat terapinya yang lama. - Menambah asupan gizi K dengan suplemen, vitamin dan susu. Agar asupan gizi K di masa pertumbuhannya terpenuhi.

4. Bersedia meluangkan

waktu dan melakukan kegiatan bersama - Ibu Sari menghabiskan banyak waktunya mengajarkan K berbagai hal. Mulai dari belajar berjalan, bicara, toilet training, terkait kemandirian K lainnya. Meski menghadapi kesulitan dan harus berulang-ulang mengajari K. - Rutinitas sehari-hari ibu Sari di fokuskan untuk mengurus K, mulai dari pagi hingga malam hari.

5. Bersedia untuk

memberikan kasih sayang dan pujian saat anak berprestasi atau memenuhi harapan - Ibu Sari memberi pujian saat K tertib saat di ajak beribadak ke Gereja. - Ibu Sari menerima kondisi K dengan gangguan Autismenya sebagai bagian dari kasih sayangnya. Dan tetap mengusahakan yang terbaik untuk K. DEMANDING NESS CONTROL 1. Pembatasan - Ibu Sari tidak memberi pembatasan yang jelas terhadap prilaku dan keseharian K dalam pengasuhannya. Jikalau ada tindakan pembatasan yang dilakukan, adalah dengan cara memberi peringatan kepada K secara verbal, atau di saat-saat letih memukul tangan K. Akan Universitas Sumatera Utara tetapi di banyak kesempatan juga hanya diam dan membiarkan prilaku K. Sehinggam, beberapa kebiasaan buruk K tidak dapat dibatasi ibu Sari.

2. Tuntutan -

Ibu Sari sebagai orangtua tidak memberi banyak tuntutan. Seperti tidak adanya tututan terhadap tugas atau tanggung jawab sehari- hari. Tidak banyak tuntutan terhadap masa depan K, seperti pendidikan di masa depan atau target-target tertentu. Hanya mengikuti perkembangan K apa adanya.

3. Sikap ketat

- Ibu Sari tidak memiliki sikap yang ketat dalam mengasuh K. sikap yang diambil dalam mengasuh K tidak konsisten dan tegas. Terkadang mengajak bicara, terkadang memarahi, terkadang memukul, terkadang hanya diam. Ketika K menangis akan membuat ibu Sari merasa sedih dan bersalah. K tidak patuh pada ibu Sari.

4. Campur tangan

- Ibu Sari memiliki campurtangan dominan dalam kehidupan K. Mengatur setiap keputusan dalam hidup K. terutama keputusan- keputusan besar seperti penanganan pada K, rutinitas K sehari-hari, dll.

5. Kekuasaan sewenang-

wenang - Ibu Sari tidak berkuasa sewenang-wenang. Ibu Sari memperhatikan kondisi dan perasaan K. -GAMBARAN UMUM POLA ASUH R1, MEMILIKI DIMENSI ACCEPTENCERESPONSIVENESS YANG TINGGI DAN DIMENSI DEMANDINGNESSCONTROL YANG RENDAH SEHINGGA KECENDERUNGAN GAMBARAN POLA ASUHNYA ADALAH “PERMISSIVE PARENTING”- Universitas Sumatera Utara

B. Responden 2 Ibu Lili Pane-samaran