meluangkan banyak
waktunya untuk mengajarkan I, meski pada
saat awal I tidak merespon ibu Lili tidak
putus asa
dan terus
mengajarkan I
cara memberi
salam. -
Rutinitas sehari-hari ibu Lili difokuskan untuk mengurus I,
mulai dari pagi hingga malam hari. Menemani I diberbagai kondisi,
terutama di saat-saat I merasa tidak tenang.
Seperti awal-awal
I mengikuti
terapi, membantu
prosesa terapi
I mencoba
menyiasati cara belajar I di rumah dengan lebih fleksibel, menemani
saat I merasa bosan di Gereja dan berbagai kegiatan sehari-hari.
5. Bersedia untuk
memberika n kasih
sayang dan pujian saat
anak berprestasi
atau memenuhi
harapan -
Ibu Lili sangat menyayangi I, seluruh waktu dan tenaga ibu Lili
difokuskannya untuk mengurus I. Saat di awal mengetahui kondisi I,
ibu Lili mengikhlaskan dirinya dan tetap
bersemangat untuk
membesarkan I. Ibu Lili bisa menerima kenyataan I berbeda
dengan anak lain dan terus menyayangi I serta mengusahakan
yang terbaik untuk I.
- Ibu Lili juga tetap memperlihatkan
kasih sayangnya pada dengan mengkomunikasikan kepada I apa
yang menjadi kesalahan I sehingga membuatnya
marah. Selain
menyampaikan alasannya mengapa marah pada I, ibu Lili juga akan
memeluk I.
- Selain mengajarkan I kemampuan-
kemampuan umum, ibu Lili juga mengajarkan I nilai-nilai atau
norma-norma dan
nilai-nilai umum.
- Dalam pengasuhannya ibu Lili
juga tidak
lupa memberikan
hadiah-hadiah saat I melakukan hal-hal yang positif. Seperti saat I
Universitas Sumatera Utara
mulai menjalani terapi I sempat sulit untuk diajak belajar. I
menangis dan minta pulang kepada ibu Lili. Kemudian ibu Lili
membujuk I dengan memberinya jajanan seperti permen. Ibu Lili
menghadiahkan permen kepada I jika I dapat menjawab pelajaran
dengan benar. Cara ibu Lili tersebut
berhasil membuat
I menyukai pelajaran dan proses
terapinya. -
I yang memiliki jadwal sehari-hari bila berhasil melakukan tugas dari
ibu Lili akan mendapat pujian dari ibu Lili, begitu juga dengan hal
positif lain yang I lakukan sesuai harapan ibu Lili. Ibu Lili akan
memuji I dan memberinya hadiah ciuman. I akan terlihat senang.
DEMANDING NESS
CONTROL 1. Pembatasan
- Ibu Lili menentukan hal-hal yang
harus I lakukan dan memberikan batasan terhadap hal-hal yang
beliau ingin I lakukan. Ibu Lili tegas dalam mengasuh I dengan
harapan I dapat disiplin, sehingga pembatasan yang ibu Lili lakukan
terhadap I terlihat jelas.
- Seperti ketika I sembarangan
meminum minuman yang yang disuguhkan ke tamu ibu Lili akan
bertindak tegas dengan mengajari I bahwa
minuman itu
bukan miliknya
dan I
tidak boleh
sembarangan meminum minuman orang
lain. Mengulang-ulang
hingga I
memperlihatkan perubahan.
- Perilaku I juga terkadang hiperaktif
atau tidak terkontrol. Ibu Lili pernah mendapati kondisi I tidak
dapat tenang
saat awal-awal
menjalani terapi ibu Lili juga memperlihatkan
controlnya dengan meminta I tenang dengan tegas. Di
rumah ibu Lili juga beberapa kali
Universitas Sumatera Utara
mendapati I yang membahayakan dirinya sendiri karena bermain
tidak terkontrol, hal ini tentu saja mengingat usia I yang memang
sedang dalam usia bermain. Akan tetapi ibu Lili tetap berlaku tegas
memberi
peringatan untuk
membatasi perilaku I agar lebih terkontrol, hingga saat ini I berhati-
hati dalam bermain.
- Pembatasan juga dilakukan ibu Lili
terhadap makanan I. Ibu Lili tidak membiarkan
I mengkonsumsi
makanan sembarangan. Ibu Lili tidak
mengizinkan I
banyak memakan makanan yang tidak
sehat seperti jajanan berpengawet atau Indomie. Hal tersebut ibu Lili
lakukan agar asupan makanan I terjaga, dan I tidak hiperaktif. Ibu
Lili menggunakan berbagai cara untuk mengontrol makanan I.
Seperti mengganti bumbu Indomie dengan garam, menyembunyikan
jajanan dan mendietkan I.
- Selain membatasi perilaku I di
rumah, ibu
Lili juga
memperhatikan perilaku I di luar rumah.
Saat bermain
dengan tetangga terkadang I tidak bisa
membedakan mana
yang merupakan mainanya dan mana
yang bukan mainannya. Maka ibu Lili
akan bertindak
dengan membawa I kepada mainannya dan
mengajarkan I
dengan mengkomunikasikan
kepada I
berulang-ulang bahwa yang tadi bukan mainannya dan ini adalah
mainannya.
- Ibu Lili merasa meskipun menjadi
orang tua
dari anak
yang berkebutuhan khusus tidak berarti
orang tua menuruti saja kemauan anak, terutama kemauan yang tidak
baik bagi anak. Meski anak
Universitas Sumatera Utara
berkebutuhan khusus
tidak berkembang seperti anak normal,
perilaku mereka harus tetapi di atur dan dibatasi.
2. Tuntutan -