Pengambilan data dapat dilakukan di rumah responden peneltian atau bisa saja berada di lokasi lain tergantung pada kenyamanan dan keinginan responden.
C. METODE PENGAMBILAN DATA
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dirancang akan menggunakan metode wawancara sebagai metode utama dan observasi sebagai
teknik pembantunya.
C.1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu Poerwandari, 2009. Wawancara kualitatif dilakukan
bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna respondentif yang dipahami individu, berkenaan dengan topik yang diteliti dan
bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain menurut Bainster dalam Poerwandari 2009.
Hasil dari wawancara dapat memberi data yang mendalam dan personal serta sensitif dan mencakupi pokok-pokok penting yang sesuai dengan kebutuhan
peneliti. Tidak hanya itu, hasil dari wawancara dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran umum mengenai hasil yang akan dideskripsikan pada
penelitian ini Poerwandari, 2009. Wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dengan
pedoman umum, dimana dalam proses wawancara ini peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum yang mencantumkan isu-isu yang harus
diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan dan bahkan mungkin tanpa bentuk
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan eksplisit yang tujuannya untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek- aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek
checklist apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan.
Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan
dapat seluruhnya tercakup. Pelaksanaan wawancara dan urutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks wawancara yang
sebenarnya Poerwandari, 2009. Wawancara dengan pedoman umum ini dapat berbentuk wawancara
terfokus, yaitu wawancara yang mengarahkan pembicaraan pada hal-hal tertentu dari kehidupan atau pengalaman responden, namun tidak menutup kemungkinan
juga menggunakan bentuk wawancara mendalam dimana peneliti mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan responden secara utuh dan
mendalam Poerwandari, 2009 Selama wawancara berlangsung akan dilakukan obeservasi terhadap
situasi dan kondisi serta perilaku yang muncul pada responden. Observasi berfungsi sebagai alat bantu wawancara. Observasi bisa jadi cara, metode paling
dasar dan paling tua dari ilmu-ilmu sosial, karena dalam cara-cara tertentu kita selalu terlibat dalam cara mengamati. Tujuan dilakukannya observasi dalam
penelitian ini sebagai alat bantu tambahan adalah agar peneliti mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam mana hal yang diteliti ada atau
terjadi. Observasi juga memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh partisipan atau responden penelitian sendiri kurang sadari. Observasi juga
Universitas Sumatera Utara
memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh dari persepsi selektif yang ditampilkan responden penelitian atau pihak-pihak lain Poerwandari, 2009.
Hasil observasi akan digunakan sebagai data pelengkap dari hasil wawancara. Adapun hal-hal yang akan diobservasi adalah lingkungan fisik
dilakukannya wawancara, penampilan fisik responden, sikap responden selama wawancara, hal-hal yang mengganggu selama wawancara dan hal-hal yang sering
dilakukan responden
selama wawancara.
Observasi bertujuan
untuk mendeskripsikan
setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna kejadian dilihat dari
perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut
Poerwandari, 2009.
D. ALAT BANTU PENGUMPULAN DATA