bentuk paparan kontakjilatangigitan, lokasi kejadian di daerah bebas tertular terancam, apakah di dahului tindakan provokatiftidak, apakah hewan yang
menggigit menunjukkan gejala rabies, hewan yang menggigit hilanglaridibunuh, hewan yang menggigit mati tetapi masih diragukan menderita rabies, penderita
pernah mendapat vaksin anti rabies kapan dan hewan yang menggigit pernah mendapat VAR kapan.
Pada luka gigitan sebaiknya dilakukan identifikasi luka dengan resiko tinggi ; jilatan luka pada mukosa, luka di atas daerah bahu muka, kepala, leher, luka pada
jari tangan, kaki, genitalia, luka yang lebar dalam dan banyak multiple. Terhadap luka resiko tinggi, selain VAR juga diberi SAR. Pada luka resiko rendah yaitu jilatan
pada kulit luka, lecet akibat garukan atau luka kecil di sekitar tangan, badan dan kaki, hanya diberikan VAR saja. Apabila terjadi kontak dengan air liur hewan tersangka
rabieshewan rabies atau penderita rabies, tetapi tidak ada luka, kontak tak langsung, tidak ada kontak, maka tidak perlu diberikan pengobatan VAR maupun SAR
Depkes, 2007a.
2.8. Landasan Teori
Gibson 1996, menyatakan terdapat tiga kelompok variabel yang memengaruhi kinerja dan perilaku yaitu: 1 variabel individu, yang meliputi
kemampuan dan keterampilan, fisik maupun mental, latar belakang, pengalaman dan demografi, umur dan jenis kelamin, asal usul dan sebagainya. Kemampuan dan
ketrampilan merupakan faktor utama yang memengaruhi kinerja individu, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
demografi mempunyai hubungan tidak langsung pada perilaku dan kinerja, 2 variabel organisasi, yakni sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain
pekerjaan, 3 variabel psikologis, yakni persepsi, sikap, kepribadian, belajar, kepuasan kerja dan motivasi.
Kinerja merupakan suatu kesuksesan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja sendiri dalam pekerjaan yang sesungguhnya tergantung kepada kombinasi
antara kemampuan dan iklim kerja yang mendukungnya Prihadi, 2004. Menurut Muchlas 2004, terdapat 3 domain yang memengaruhi seorang
berpersepsi terhadap tugas yang diembannya antara lain: 1 persyaratan tugas, model karakteristik pekerjaan dan ciri persyaratan tugas itu, 2 mempertimbangkan jumlah
produk yang dihasilkan dalam waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang seharusnya dicapai sesuai standar atau dibandingkan dengan hasil pekerjaan orang
lain, 3 penilaian jumlah pekerjaan dilakukan menggunakan indikator umpan balik dari rekan, atasan, bawahan, orientasi waktu dan menghargai produk dengan imbalan
yang sewajarnya Jain, 1990, 4 pemenuhan standar kerja.
Penanggulangan kejadian luar biasa KLB rabies merupakan salah satu upaya
preventif yang berperan dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat gigitan anjing yang sampai saat ini masih belum dapat dituntaskan. Pelaksanaan
program ini merupakan program yang melibatkan multi sektoral baik oleh seluruh unit pelayanan kesehatan UPK seperti Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan
Swasta, Instansi dan Organisasi lain yang turut mendukung program ini, di samping juga peran serta masyarakat secara paripurna dan terpadu Depkes RI, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Pada suatu organisasi penanggulangan penyakit rabies suatu pengelolaan tata kerja dan pengorganisasian dengan tujuan pencapaian lebih efisien dan efektif.
Dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien penanggulangan penyakit rabies, desain dan struktur organisasi Kesehatan Kota Medan telah membuat satu formasi di
dalam struktur organisasinya. Bidang ini merupakan salah satu bagian dari struktur organsasi yang ada di Dinas Kesehatan Kota Medan yang berperan melaksanakan
investigasi dan penanganan kasus gigitan hewan penular rabies HPR serta memberikan suntikan Vaksin Anti Rabies VAR kepada pasien yang terkena gigitan
HPR. Bidang ini juga berperan mengawasi proses, memilih dan mengelola aspek struktural dan mengendalikan kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
bersama, pengambilan keputusan atau manajemen keputusan dan mengendalikan perilaku para petugas surveilance Dinas Kesehatan Kota Medan, 2010.
Indikator yang dapat dipakai untuk menilai pemenuhan standar kerja dapat dinilai dari mutu pekerjaan dengan cara selalu menganalisis data, persiapan diri
dalam bekerja, motivasi pengembangan diri, patuh pada standar kerja yang ditetapkan, rapi, tertib, tidak menghindari umpan balik, puas dengan perencanaan
yang dapat dikerjakan dan berusaha menjadi yang terbaik.
Universitas Sumatera Utara
2.9. Kerangka Konsep