7. Pemilik anjing wajib mendaftarkan anjingnya pada ketua RT dan wajib melakukan vaksinasi rabies terhadap anjingnya secara teratur setiap tahun
2.7. Pokok-pokok Kegiatan Sektor Kesehatan
2.7.1. Pencegahan Rabies setelah Gigitan Hewan Penular Rabies
Setiap ada kasus gigitan hewan penular rabies harus ditangani dengan cepat dan sesegera mungkin. Untuk mengurangimematikan virus rabies yang masuk pada
luka gigitan, usaha yang paling efektif ialah mencuci luka gigitan dengan air sebaiknya air mengalir dengan sabun atau detergen selama 10-15 menit, kemudian
diberi antiseptik alkohol 70, betadine, jodium. Pencucian luka menurut keterangan penderita sudah dilakukan namun di
Puskesmas PembantuPuskesmasRumah Sakit harus dilakukan kembali pencucian luka seperti di atas. Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan
situasi yang tidak terlalu erat dan tidak menghalangi pendarahan dan drainase. Bila memang perlu sekali untuk dijahit dengan alasan kosmetik dan dukungan jaringan.
Jahitan dilakukan setelah pemberian Serum Anti Rabies SAR sesuai dengan dosis, yang disuntikkan di sekitar luka. Disamping itu harus dipertimbangkan pula perlu
tidaknya pemberian serumvaksin anti tetanus, anti biotik untuk mencegah infeksi dan pemberian analgetik Depkes, 2007a.
2.7.2. Pemberian Vaksin dan Serum Anti Rabies
Pemberian vaksin anti rabies VAR disertai serum anti rabies SAR harus didasarkan jawaban atas pertanyaan terhadap penderita yang meliputi: bagaimana
Universitas Sumatera Utara
bentuk paparan kontakjilatangigitan, lokasi kejadian di daerah bebas tertular terancam, apakah di dahului tindakan provokatiftidak, apakah hewan yang
menggigit menunjukkan gejala rabies, hewan yang menggigit hilanglaridibunuh, hewan yang menggigit mati tetapi masih diragukan menderita rabies, penderita
pernah mendapat vaksin anti rabies kapan dan hewan yang menggigit pernah mendapat VAR kapan.
Pada luka gigitan sebaiknya dilakukan identifikasi luka dengan resiko tinggi ; jilatan luka pada mukosa, luka di atas daerah bahu muka, kepala, leher, luka pada
jari tangan, kaki, genitalia, luka yang lebar dalam dan banyak multiple. Terhadap luka resiko tinggi, selain VAR juga diberi SAR. Pada luka resiko rendah yaitu jilatan
pada kulit luka, lecet akibat garukan atau luka kecil di sekitar tangan, badan dan kaki, hanya diberikan VAR saja. Apabila terjadi kontak dengan air liur hewan tersangka
rabieshewan rabies atau penderita rabies, tetapi tidak ada luka, kontak tak langsung, tidak ada kontak, maka tidak perlu diberikan pengobatan VAR maupun SAR
Depkes, 2007a.
2.8. Landasan Teori