88 Pada Scene ini Garuda Indonesia ingin memperkenalkan layanan terbaru
dimana teks yang muncul “sebuah pengalaman baru merasakan uniknya rasa negri ini, ditunjukkan dengan gambar pramugari yang ramah yang memiliki makna
bahwa Garuda Indonesia sangat senang dan ramah terhadap konsumennya, lalu ada visualisasi gambar jus terong belanda yang diberikan oleh pramugari memiliki
makna bahwa keunikan ini tampak dalam segelas jus, minuman khas asli dari Indonesia.
4.2.2 Analisis Scene Kedua Garuda Indonesia Experiance
Gambar detik ke-12 Gambar detik ke- 14 Gambar detik ke-15
Gambar detik ke-16 Gambar detik ke-17
Gambar detik ke- 19
Gambar detik ke-20 Gambar detik ke-22 Gambar detik ke-25
89
Ilustrasi
scene kedua detik 12-25
Seorang pria dengan pandangan begitu tajam sedang melihat sesuatu, ternyata yang ia lihat adalah danau yang sangat luas yang dikelilingi pegunungan
dan bukit, kemudian pada visualisasi gambar juga terlihat sekumpulan kerbau yang kemudian muncul gambar sungai, berlanjut sehingga muncullah gambar air
terjun yang sangat deras. Ada gambar anak yang sedang memegang sangkar sedang tertawa bersama temannya. Lalu muncul gambar sebuah perkampungan,
kemudian tampak sosok wajah anak perempuan sedang menatap sesuatu, lalu ada beberapa anak yang sedang bermain sambil meloncat dari atas kapal,kemudian
gambar ditutup dengan seorang nelayan yang sedang mencari ikan didanau. Pada scene kedua ini diawali dengan teknik pengambilan gambar Medium
Close Up gambar ke-12 dimaksudkan utuk memberikan penekan visual yang penting yang dilanjutkan dengan teks narasi, kemudian teknik ini juga muncul
pada gambar detik ke-19 dan detik ke-22. Pada gambar detik ke-14, ke-17, ke-20, ke-25 menggunakan teknik pengambilan gambar extreme long shot yang
menunjukkan kesan luas dan keluar biasaan. Gambar detik ke-15 dan ke -16 menggunakan teknik medium long shot menimbulkan hubungan personal dengan
subjek namun cakupan areanya lebih luas dari subjek. Latar dari tempat terjadinya aktivitas diatas adalah didaerah sumaterai
dimana danau yang ditunjukkan adalah danau toba, serta binatang kerbau yang banyak ditemukan didaerah tersebut , juga air terjunnya yang sangat deras juga
90 rumah adatnya.Warna Dominan yang tampak dari scene kedua adalah warna
hijau, biru,coklat, dan putih.
Tabel 4.4 Ikon scene Kedua
Penanda Signifier Petanda
Signified Tanda
Manusia berwajah dewasa, rambut pendek, berkulit putih, memakai baju kaus
Pria Dewasa
Air bewarna hijau kebiru-biruan, dikelilingi gunung dan bukit hijau, dan awan berada
diatasnya Danau
Binatang berkaki empat berukuran besar, bewarna hitam, memiliki tanduk,
Kerbau
Air tenang, disinari mentari, beberapa kayu berada didalam air
Sungai
Air yang jatuh dari atas kebawah,dalam jumlah sangat banyak, bewarna putih, disekitarnya ada
batu, dan pohon-pohon. Air Terjun
Manusia ukuran tinggi badan anak-anak, tertawa, bertelanjang dada,memegang sangkar
Anak laki-laki
91 Dua rumah adat, ada halaman, ada kerbau,ada
pepohonan, dan ada orang sedang duduk didepan pintu
perkampungan
Manusia dengan tinggi badan ukuran anak-anak rambut diikat kebelakang, memakai baju coklat
Anak perempuan
Ada gunung, air, awan, perahu kecil dan seorang manusia diatasnya.
Suasana di sekitar danau
1. Tataran Denotatif
Seorang pria sedang memandangi sesuatu, tatapannya begitu tenang, ia terlihat kagum yang diselingi dengan narasi “mengagumi bumi pertiwi
“ternyata ia melihat beberapa subjek diantaranya: Danau yang luas bewarna kebiruan dikelilingi gunung yang tampak begitu indah, kemudian muncul
sekumpulan kerbau, lalu gambar berganti lagi menjadi danau yang disinari matahari. Lalu tiba-tiba ada air terjun yang sangat deras, kemudian muncul
anak-anak yang sedang tertawa sambil memagang sebuah sangkar, dan tampak sebuah rumah adat disuatu perkampungan dengan kerbau berada
dihalaman rumah. Seorang anak perempuan sedang melihat sesuatu ternyata gambar yang muncul selanjutnya anak-anak yang sedang bermain-main di air
sambil melompat dari atas kapal dan gambar diakhiri dengan seorang nelayan sedang berada diatas sampan saat matahari semakin meredup dibalik awan.
92 2.
Tataran Konotatif Scene kedua pada iklan Garuda Indonesia menunjukkan gambar-gambar
alam beserta manusia yang dinarasikan dalam klimat “mengagumi bumi pertiwi”. Disini garuda ingin mengajak penonton untuk melihat dan
menikmati pesona Indonesia, hal ini dapat diambil dari kata “bumi pertiwi” yang dapat diartikan Indonesia. Pada scene kedua ini visualisasi gambar yang
ditampilkan yakni pulau Sumatera, yang dapat dikenali melalui gambar danau, air terjun, kerbau, rumah adat batak, dan anak berwajah khas sumatera.
Sumatera di kenal dengan nama pulau percha, andalas, atau disebut pulau
emas di karenakan bentang alamnya yang sungguh luar biasa. Sumatera yang direpresentasikan disini yaitu sumatera utara.
Pada gambar ini terlihat alamnya yang begitu asri, hal yang menonjol disini adalah keberdaan air yang dapat ditemukan pada gambar detik ke-14,
ke-16, ke-17,ke-24, ke-25. Air melambangkan kehidupan, dengan adanya air manusia dan hewan yang ada didalamnya begitu bahagia karena sumber air
yang melimpah ruah, tampak pada gambar tawa anak-anak yang riang,bermain di air, mencari nafkah di air. Seolah negri ini rakyatnya begitu bahagianya
karena diberikan sumberdaya alam yang luar biasa. Sehingga orang yang memandangnya begitu damai dan tenang.
93 Pada gambar detik ke-15 dan ke-20 muncul gambar hewan kerbau. Kerbau
dapat dikatakan hewan yang mempunyai nilai penting dalam kehidupan masyarakat sejak dahulu hingga kini. Kerbau merupakan hewan domestifikasi
dengan kehidupan masyarakat dalam bidang pertanian,tak jarang hewan ini banyak di pelihara oleh masyarakat Indonesia karena memiliki banyak
kegunaan seperti dalam kegiatan pertanian, transportasi, ritual adat, dan lambang kemakmuran. Pada gambar ini kerbau yang ditunjukkan berasal dari
sumatera, yaitu Sumatera Utara dimana pada gambar detik ke-20 tampak rumah adat batak. Bagi masyarakat Sumatera Utara etnis batak kerbau
mempunyai bagian terpenting dalam kehidupan mereka, sebab sebagian besar dari mereka hidup dari hasil pertanian dengan mengandalkan tenaga
hewan ini untuk mengolah ladang dan sawah. Selain itu hewan ini juga bersifat sakral dan profan, artinya bila dikaitkan dengan pandangan
masyarakat bahwa kerbau merupakan hewan kurban yang memiliki nilai paling tinggi dibandingkan hewan lain seperti babi. Hal itulah yang
menyebabkan pada beberapa suku tanduk kerbau yang diletakkan pada rumah adat melambangkan tingginya kedudukan sosial prestise dan
kekuasaankepemimpinan pemiliknya. Bagi masyarakat batak tanduk kerbau secara mitos dapat dikaitkan sebagai lambang keselamatan dari roh jahat, dan
lambang yang berkaitan dengan kepemimpinan seperti keperkasaan dan keberanian.
94 Rumah Ada batak tampak pada detik ke-20 menunjukkan suatu
suasana diperkampungan yang tenang dan damai, dimana tampak begitu bersih dan hewan ternak kerbau berada dihalaman rumah, hal ini
menunjukkan adanya unsur kesatuan dengan alam. Hal inilah yang ingin ditampilkan garuda, garuda memperkenalkan konsep harmonisasi dengan
alam, sehingga terbang bersama garuda akan merasakan kedamaian dan ketenangan.
Pada gambar detik ke-19 dan detik ke-22 muncul sosok anak yang satu sedang tertawa sambil memegang sebuah bubu alat penagkap ikan,
sementara satu orang lagi sedang memandangi sesuatu. Dari gambar tersebut terlihat jelas wajah anak-anak Sumatera yang ceria dan penuh perhatian. Bagi
anak-anak itu hidup dengan alam adalah bagian keseharian mereka, seperti anak-anak yang yang menagkap ikan dengan menggunakan bubu dan anak
perempuan yang terlihat diam dan sopan. Pada scene ini Garuda memberikan gambaran tentang Sumatera,
Alasan memilih Sumatera Utara sebab arus penerbangan kedaerah ini tergolong sibuk setelah Jakarta dan Surabaya, selain itu Sumatera utara kaya
akan budaya, seperti budaya batak yang telah sangat dikenal diseluruh Indonesia. Memperkenalkan Sumatera utara sebagai destinasi wisata tidaklah
salah, sebab memiliki hubungan bisnis dengan industri penerbangan yang satu ini.
at dari segi teknik penyuntingan gambar :
95 Pada gambar yang menggunakan teknik medium close up pada gambar detik ke-
12 menunjukkan suatu bentuk ikatan kedekatan antara seorang pria terhadap subjek yang dilihatnya, sedangkan pada detik ke-19 dan detik ke-20
memperlihatkan sosok anak sedang memegang sebuah bubu dan sosok anak perempuan yang sedang menatap sesuatu dengan lensa tele sehingga
menampilkan kesan yang tidak personal yang didukung dengan menekankan pada selective focus. Pencahayaannya juga terkesan realistik seperti dokumenter. Pada
gambar detik ke-14, ke-17,ke-20,ke-25 menggunakan teknik extreme close up sehingga menimbulkan efek dramatis terhadap visualisasi gambarnya juga
ditunjang dengan deep fokus menunjukkan semua unsur penting yang diambil menggunakan lensa wide.
Pada gambar detik ke-15 dan ke -16 menggunakan teknik pengambilan medium long shot, menunjukkan adanya hubungan personal pada subjek sehingga sudut
pandang berada pada tingkat yang sederajat. Sementara fokus dan pencahayaannya menggunakan deep fokus dan low contrast memunculkan gambar
yang realistik dari keseluruhan objek.
4.2.3 Analisis Scene Ketiga Iklan Garuda Indonesia