Analisis Scene Kelima Iklan Garuda Indonesia

107 diindonesia dianggap memiliki nilai budaya paling tinggi untuk menghargai bahwa pelanggan patut dihargai.

4.2.5 Analisis Scene Kelima Iklan Garuda Indonesia

Gambar Detik ke-43 Gambar Detik ke-44 Gambar Detik ke-46 Gambar Detik ke-47 Gambar Detik ke-50 Gambar Detik ke-53 Ilustrasi scene ke lima detik 42-53 Kala sentuhan ragam budaya selalu mengisi jiwa adalah kalimat pembuka scene ke-5, disana menampilkan gambar sebuah toples yang berisi air dimana didalamnya terdapat bunga mawar dan melati, kemudian tiba-tiba muncul gambar seseorang sedang memandang sesuatu, ternyata seorang pria, ia sedang berdiri di halaman candi prambanan, dan gambar selanjutnya menampilkan gambar seseorang sedang menulis diatas kertas,lalu tak lama kemudian gambar candi prambanan muncul lagi, setelah beberapa saat gambar di scene kelima ditutup dengan menampilkan wayang orang. 108 Dari teknik pengambilan gambar menggunakan teknik close up pada gambar detik ke-43, ke-44, dan ke-47, kesemua gambar tersebut diambil menggunakan lensa tele dengan selective focus. Sedangkan untuk gambar detik ke-46 dan ke-50 menggunakan teknik pengambilan gambar long shot, lensa normal, dengan deep focus, sedangkan pada gambar 55 menggunakan teknik pengambilan gambar medium longshot, lensa normal, dengan selective focus. Pada scene kelima ini pencahayaannya sengaja dibuat dengan efek low contrast, sementara warna yang ditampilkan disini mendominasi abu-abu selain warna pendukung merah, putih, dan hitam Tabel 4.7 Ikon scene Kelima Penanda Signifier Petanda Signified Tanda Ada bunga bewarna merah, putih,daun hijau, air didalam wadah bulat bewarna putih. Toples, mawar, melati 109 Manusia berwajah dewasa, memiliki hidung mancung, berambut pendek Pria Dewasa Manusia ukuran tinggi dewasa,berambut pendek,memakai baju hitam casual, celana coklat, memakai jam tangan disebelah kiri Pria Dewasa Meiliki jari-jari dan ruas, dapat bergerak. Benda berukuran lacip, bewarna putih, digunakan untuk menulis Tangan manusia dan pulpen Bangunan berukiran terbuat dari batu, memiliki stupa,arca, berada dalam suatu tempat khusus Candi Manusia ukuran tinggi dewasa, memakai baju bewarna biru dengan ornamen, menggunakan sanggul,memakai topeng, adaa aksesoris bewarna merah dan putih disisi kiri dan kanan topeng. Wayang Orang 110 1. Tataran Denotatif Beberapa mawar dan melati tampak disamping sebuah toples, kemudian ada gambar seorang pria disinari cahaya, kemudian pria itu kini telah ada di sekitar komplek percandian. Muncul gambar tangan sedang menulis diatas kertas, lalu tampak gambar candi secara utuh, kini gambar yang terakhir hanya ada sesosok ttubuh mnusia yang ditutupi topeng. 2. Tataran Konotatif Masih bercerita tentang budaya Jawa, dalam scene ini menampilkan gambar bunga, terlihat pada gambar detik ke-43 ada bunga mawar dan Melati. Analisis yang pertama sekali diketengahkan disini adalah adanya bunga mawar dan melati, makna bunga mawar dan melati sering dipakai dalam upacara-uipacara adat dan keagamaan masyarakat jawa. Mawar disini adalah bunga yang harum, dan merupakan simbol ketenagan, dan keselamatan. Sementara melati sering dikaitkan dengan perawalan menuai keuntungan, bagi masyarakat jawa melati sering digunakan dalam acara-acara ritual, baik itu kematian, perkawinan, hingga kenaikan tahta. Melati sering diasosiakan sebagai penjaga dan pendamping, dan penguatan terhadap suatu eksitensi hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas budaya. Bagi masyarakat Jawa, bunga hanya diperlukan pada saat-saat tertentu. Misalnya pada saat kelahiran, pernikahan, kematian dan hari raya. Karena mayoritas masyarakat Jawa pemeluk Islam, maka bunga hanya dimanfaatkan di sekitar hari Raya Idul Fitri, terutama menjelang puasa di pada hari raya Idul Fitri 111 itu sendiri. Bunga yang paling banyak diperlukan adalah mawar, menyusul kenanga, kemudian melati dan kantil. Bunga-bunga lainnya, misalnya sedap malam, biasanya hanya diperlukan untuk dipajang dalan vas bunga di rumah. Meskipun ada beberapa keluarga yang juga memiliki tradisi memasang vas bunga di makam leluhur mereka. Namun puncak penggunaan bunga untuk sesaji sebenarnya terjadi pada hari raya Satu Suro. Kode kultural yang terlihat jelas disini ada pada gambar candi dan orang yang memakai topeng pada iklan. Candi sudah lama menjadi bagian dari perdaban kebudayaan di Indonesia, sementara orang yang memakai topeng tampaknya sudah menjadi bagian dari budaya yang ada di dunia. Candi merujuk kepeda sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari peradaban Hindu-Budha yang ada di Indonesia. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa ataupun memuliakan buddha. Candi juga sering dikaitkan dengan salah satu perwujudan Dewi Durga sebagai Dewi kematian, karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen tempat pedharmaan untuk memuliakan Raja Anumerta yang sudah meninggal. Selain itu Candi punya sejarah yang panjang di Indonesia, sejak kebuadayaan hindu mulai berkembang sekitar abad ke-4 masehi, maka disaat itu mulailah muncul bangunan-bangunan peribadatan agama hindu yang menyatu dengan budaya setempat. Masyarakat percaya bahwa dengan mendirikan sebuah candi maka mereka sudah mencapai pada taraf masyarakat yang percaya akan adanya sang pencipta. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat indonesia adalah masyarakat religius. 112 Hal diatas adalah berbagai penafsiran dan perwujudan tentang candi, Namun yang di visualisasikan di gambar adalah tampak seorang pria sedang berdiri di komplek percandian, dan candi yang ditampilkan di gambar adalah candi Prambanan. Pemilihan gambar candi prambanan punya makna, Candi prambanan adalah Candi Hindu terbesar di Asia tenggara dan merupakan situs yang di lindungi oleh Unesco. Hal yang ditampilkan pada candi prambanan tampak dari segi realistik gambar dengan teknik pengambilan long shot dengan low contrast sehingga gambar tampak real. Pada gambar juga tampak wayang orang, topeng yang digunakan khas adalah topeng jawa, sudah sekian lam jawa dikenal dengan seninya. Karakter jawa yang rapi, bersih, dan bersahaja banyak ditampilkan. Bahkan negri ini banyak merepresentasikan jawa pada hal indonesia cukup luas. Sadar atau tidak bentuk rpresentasi indonesia banyak diwakili oleh jawa. Tentunya tidak salah sebab negri ini berdiri pertama sekali ada di jawa, bahkan pusat pemerintahan dan bisnis negri ini banyak didaerah jawa. Pada scene ini teknik pengambilan gambar hampir berimbang menggunakan close up dan long shot,tipe lensa tele dan wide, selective focus dan deep focus dimana pada setiap gambar yang ditampilkan saling mengisi, gambar seperti bunga, pandangan pria dewasa, dan gambar tangan yang sedang menulis jelas menunjukkan adanya kedekatan dan perbedan konteks terhadap objek. Dari sisi pewarnaan banyaknya warna hitam mendominasi di setiap latar belakang yang ada pada gambar, selain itu ada warna putih, dan merah sebagai pendukung. Penggunaan warna diatas tepat sebab berkaitan dengan latar belakang candi 113 sebagai suatu tempat yang sakral. Warna hitam diatas menambahkan kesan misteri sebab gambar-gambar diatas menampilkan suatu objek yang sudah sangat lama seperti candi, topeng dan bunga yang memiliki konteks sakral bagi masyarakat jawa. Pulau yang ingin diceritakan disini jelas jawa, sebab banyak sejarah peradaban Indonesia berlangsung di pulau ini, Dahulunya Jawa merupakan pusat dari beberapa kerajaan Hindu-Budha. Selain itu Jawa merupakan pulau paling banyak diduduki oleh penduduk indonesia sebanyak 136 juta, jika melihat sejarah pulau ini tampaknya jawa kaya akan budaya. Terlihat jelas dari narasi teks kala sentuhan ragam budaya mengisi jiwa. Jika dikaitkan dengan iklanGaruda mengajak untuk mengenal budaya Indonesia yang beragam ini, dapat mendatangi sebuah pulau yang ada di Indonesia yang bernama Jawa. Di pulau jawa inilah tempat keberagaman budaya ada.

4.2.6 Analisis Scene Keenam Iklan Garuda Indonesia