18 3
Paragmatik pragmatics : Suatu cabang penyelidikan semiotika yang mempelajari “hubungan di antara tanda-tanda interpreter-
interpreter atau para pemakainya”-pemakaian tanda-tanda. Pragmatik secara khusus berurusan dengan aspek-aspek
komunikasi, khususnya fungsi-fungsi situasional yang melatari tuturan.
1.5.4 Semiotika Komunikasi Visual
Semiotika komunikasi mengkaji tanda dalam konteks komunikasi yang lebih luas, yang melibatkan pelbagai elemen komunikasi, seperti saluran
channel, sinyal signal, media, pesan, kode bahkan juga noise. ‘semiotika komunikasi’ menekankan aspek ‘produksi tanda’ sign production di dalam
pelbagai rantai komunikasi, saluran, dan media ketimbang ‘sistem tanda’ sign system. Didalam semiotika komunikasi, tanda ditempatkan dalam rantai
komunikasi, sehingga mempunyai peran penting dalam penyampaian pesan. Dari sudut pandang semiotika, desain komunikasi visual adalah sebuah
‘sistem semiotika’ khusus, dengan perbendaharaan tanda vocabulary dan sintaks syntagm yang khas, yang berbeda dengan sistem semiotika seni. Di dalam
sistem semiotika komunikasi visual melekat fungsi ‘komunikasi’, yaitu fungsi tanda dalam menyampaikan pesan messaege dari sebuah pengirim pesan
sender kepadaa penerima receiver tanda berdasarkan aturan atau kode-kode tertentu. Fungsi komunikasi mengharuskan ada relasi satu atau dua arah antara
pengirim dan penerima pesan, yang dimediasi oleh media tertentu. Tinarbuko, 2010:xi.
19 Meskipun fungsi utamanya adalah fungsi komunikasi, tetapi bentuk-
bentuk komunikasi visual juga mempunyai fungsi signifikasi signification, yaitu fungsi dalam menyampaikan sebuah konsep isi, atau makna. Fungsi signifikasi ini
bersifat konkret dimuati dengan konsep-konsep abstrak, atau makna,yang secara umum disebut petanda signified.
1.5.5 Semiologi Roland Barthes
Roland barthes mengembangkan dua tingkatan pertandaan stanggered systems, yang memungkinkan untuk di hasilkannya makna yang juga bertingkat-
tingkat, yaitu dengan denotasi denotation dan konotasi conotation. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara
penanda dan petanda, atau antara tanda daan rujukannya pada realitas, yang menghasilkan makna ekplisit, langsung dan pasti. Makna denotasi denotative
meaning, dalaam hal ini, adalah makna pada apa yang tampak. Misalnya, foto wajah SBY berarti wajah SBY yang sesungguhnya. Denotasi adalah tanda yang
penandanya mempunyai tingkat konvensi atau kesepakatan yang tinggi. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara
penanda atau petanda, yang didalamnya beroperasi makna tidak ekplisit, tidak langsung dan tidak pasti artinya terbuka terhadap berbagai kemungkinan. Ia
menciptakan makna lapis kedua, yang terbentuk ketika penanda dikaitkan dengan berbagai aspek psikologis, seperti perasaan, emosi atau keyakinan. Misalnya,
tanda bunga mengkonotasikan ‘kasih sayang’ atau tanda tengkorak mengkonotasikan ‘bahaya’. Konotasi dapat menghasilkan makna lapis kedua yang
20 bersifat implisist, tersembunyi, yang disebut makna konotatif connotative
meaning. Selain itu, Roland Barthes juga melihat makna yang lebih dalam tingkatnya,
tetapi lebih bersifat konvensional, yaitu makna-makna yang berkaitan dengan mitos. Mitoas dalam pemahaman semiotika barthes adalah pengkodean makna
dan nilai-nilai sosial yang sebetulnya arbiter atau konotatif sebagai sesuatu yang dianggap alamiah.
1.5.6 Iklan