3.3.5. Aplikasi Edible Film Galaktomanan yang Diinkorporasi dengan Ekstrak 1 dan
Ekstrak 2 pada Daging Ikan Nila Oreochromis Niloticus
3.3.5.1. Penyiapan Sampel Daging Ikan Nila
Sebanyak 400 gram daging ikan Nila dibersihkan dan dipotong kecil-kecil, lalu dihaluskan, kemudian dipisahkan menjadi 4 bagian sampel, sampel yang pertama sebanyak 100 gram
daging ikan nila kondisi segar tanpa penyimpanan S
1
, sampel yang kedua sebanyak 100 gram daging ikan nila disimpan selama 5 hari pada suhu penyimpanan 4
o
C S
2
, sampel ketiga sebanyak 100 gram daging ikan nila dilapisi dengan edible film galaktomanan yang
diinkorporasi dengan ekstrak 1 kemudian disimpan selama 5 hari pada suhu ± 4
o
C S
3
dan sampel keempat sebanyak 100 gram daging ikan nila dilapisi dengan edible film yang
diinkorporasi dengan ekstrak 2 kemudian disimpan selama 5 hari pada suhu ± 4
o
C S
4
, kemudian dilakukan ekstraksi lipida.
3.3.5.2. Ekstraksi Minyak Sampel Daging Ikan Nila Hara, 1978
Sebanyak 100 gram sampel daging ikan nila yang telah dipreparasi S
1
diblender dengan penambahan 400 mL heksana : isopropanol 3:2. Campuran diblender selama 2 menit.
Kemudian suspensi difiltrasi dengan penyaring Buchner hingga residu menjadi kering. Residu kembali diblender dengan 180 mL heksana : isopropanol 3:2 selama 1 menit,
disaring dan residu yang diperoleh dicuci lagi dengan 150 mL heksana : isopropanol 3:2, disaring. Filtrat hasil ekstraksi dikumpulkan pada corong pisah. Kemudian dicampurkan
dengan penambahan 80 mL larutan Na
2
SO
4
6,67 dan dihomogenkan selama 1 menit, didiamkan dan dipisahkan. Lapisan atas ditambahkan dengan 5 gram Na
2
SO
4
anhidrous, disaring dan dipekatkan dengan menggunakan alat rotarievaporator. Ditimbang minyak yang
diperoleh.
Dengan prosedur yang sama seperti diatas dilakukan untuk sampel “S
2,
S
3
, dan S
4
”. Kemudian minyak yang diperoleh dari hasil ekstraksi sampel “S
1
” dilakukan uji GC sedangkan yang diperoleh dari hasil ekstraksi “S
2
, S
3
, dan S
4
” dianalisis dengan Spektrofotometer FT-IR.
Universitas Sumatera Utara
3.3.5.3. Penentuan Bilangan Peroksida
Sebanyak 0,5 gram sampel minyak ikan hasil ekstraksi dari sampel daging ikan nila S
1,
S
2
, S
3
, dan S
4
dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL. Kemudian ditambahkan 30 mL campuran larutan asam asetat glasial-kloroform dengan perbandingan 3:2. Setelah itu,
ditambahkan 0,5 mL larutan KI jenuh, ditutup dan dikocok selama ± 2 menit. Kemudian ditambahkan 30 mL air suling dan dilakukan titrasi dengan Na
2
S
2
O
3
0,0036N hingga larutan kuning pucat, ditambahkan 1 mL indikator amilum 1 yang kemudian dititrasi kembali
dengan Na
2
S
2
O
3
0,0036N sampai warna yang terbentuk hilang, dihitung dan dicatat volume Na
2
S
2
O
3
0,0036N yang dipakai.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Isolasi Minyak Atsiri Rimpang Jahe Ekstrak 1 dengan Metode Hidrodestilasi
Menggunakan Alat Stahl
750 gram rimpang jahe yang telah dirajang Dimasukkan ke dalam labu destilasi 1000
mL Ditambahkan 200 mL air suling
Dirangkai pada alat sthal Dipanaskan selama 5 jam
Minyak atsiri rimpang jahe Dimasukkan ke dalam
botol vial Ditambahkan Na
2
SO
4
anhidrous Didekantasi
Ditimbang Ditutup rapat dan
disimpan dalam lemari pendingin
Diinkorporasi pada galaktomanan Destilat
Residu ampas rimpang jahe + Air
ekstrak 1
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Pembuatan Ekstrak Etanol Ampas Rimpang Jahe Ekstrak 2