Pembuatan Edible Film Galaktomanan yang Diinkorporasi dengan Ekstrak 1 dan Hasil Ekstraksi Ampas Rimpang Jahe Kering dengan Metode Sokletasi Ekstrak 2 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak 1 dan Ekstrak 2

3.4.4. Pembuatan Edible Film Galaktomanan yang Diinkorporasi dengan Ekstrak 1 dan

Ekstrak 2 0,9 gram galaktomanan Dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL Dilarutkan dengan 50 akuades dalam 100 mL larutan Ditambahkan 0,5 gram ekstrak 1 Ditambahkan 0,6 gram monogliserololeat Ditambahkan 0,2 gram gliserol Diaduk selama 2 jam dengan magnetik stirer Dituangkan sebanyak 75 mL ke plat kaca berukuran 13 x 13 cm Dikeringkan pada oven blower selama 20 jam pada suhu 35 o C Edible Film Dilakukan prosedur yang sama untuk ekstrak 2 Aplikasi pada Daging Ikan Nila Universitas Sumatera Utara

3.4.5. Aplikasi Edible Film Galaktomanan yang Diinkorporasi dengan Ekstrak 1 dan

Ekstrak 2 pada Daging Ikan Nila Oroechromis Niloticus

3.4.5.1. Penyiapan Sampel Daging Ikan Nila

400 g daging ikan nila dibersihkan dipotong kecil-kecil dihaluskan dipisahkan menjadi 4 bagian sampel 100 g daging ikan nila sampel S 1 disimpan selama 5 hari pada suhu 4 o C dilapisi dengan edible film disimpan selama 5 sampel S 2 hari pada suhu 4 o C 100 g daging ikan nila 100 g daging ikan nila 100 g daging ikan nila galaktomanan dilapisi dengan edible film galaktomanan ekstrak 2 disimpan selama 5 hari pada suhu 4 o C sampel S 3 sampel S 4 ekstrak 1

3.4.5.2. Ekstraksi Minyak Sampel Daging Ikan Nila

Universitas Sumatera Utara sampel S 1 ditambahkan 400 ml n-heksana : isopropanol 3:2 diblender selama 2 menit larutan suspensi disaring dengan corong Buchner residu I ditambahkan 180 ml n-heksana : isopropanol 3:2 selama 1 menit disaring dengan corong Buchner residu II dicuci dengan 150 ml n-heksana: isopropanol 3:2 selama 1 menit disaring dengan corong Buchner filtrat I filtrat II filtrat bening kekuningan residu III Filtrat III Universitas Sumatera Utara filtrat bening kekuningan dimasukkan kedalam corong pisah ditambahkan dengan 80 mL larutan Na 2 SO 4 6,67 dihomogenkan selama 1 menit didiamkan dipisahkan lapisan bawah bening lapisan tengah bening keruh dipindahkan kedalam Erlenmeyer ditambahkan 5 gram Na 2 SO 4 anhidrous disaring residu filtrat bening kekuningan dipekatkan dengan alat rotarievaporator ditimbang minyak ikan lapisan atas bening kekuningan Dengan prosedur yang sama dilakukan untuk sampel S 2, S 3 , dan S 4 Minyak hasil ekstraksi dari sampel S 1 dilakukan analisa GC Minyak hasil ekstraksi dari sampel S 2 , S 3 , dan S 4 dilakukan penentuan bilangan peroksida dengan titrasi Iodometri dan Spektroskopi FT-IR. Universitas Sumatera Utara

3.4.5.3. Penentuan Bilangan Peroksida

0,5 gram minyak sampel S 2 dimasukkan kedalam Erlenmeyer ditambahkan 30 mL asam asetat glasial : kloroform 3:2 ditambahkan 0,5 KI jenuh ditutup dikocok selama 2 menit ditambahkan 30 mL aquadest dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0.0036 N larutan kuning pucat ditambahkan 1 mL indikator amilum 1 dititrasi kembali dengan Na 2 S 2 O 3 0,0036 N larutan bening dicatat volume Na 2 S 2 O 3 0,0036 N yang terpakai dihitung bilangan peroksida Hasil Dengan prosedur yang sama dilakukan untuk sampel S 3 dan S 4 . Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Isolasi Minyak Atsiri Rimpang Jahe Segar Ekstrak 1 Minyak atsiri jahe segar ekstrak 1 diperoleh dengan metode hidrodestilasi menggunakan alat stahl. Proses ini dilakukan secara triplo. Hasilnya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Minyak Atsiri Jahe Segar yang Diperoleh dengan Metode Hidrodestilasi Parameter Hasil Destilasi Rata-rata I II III Berat minyak g Kadar minyak 0,74 0,097 0,75 0,1 0,71 0,095 0,73 0,097 Keterangan : berat sampel jahe gajah segar sebesar 750 gram Minyak atsiri yang diperoleh dianalisis komponen senyawa kimianya dengan GC-MS dan hasilnya ditunjukkan pada tabel 4.2 dan kromatogram pada lampiran 1. Pada kromatogram tersebut terdapat 41 komponen senyawa kimia pada minyak atsiri jahe segar dimana komponen senyawa-senyawa tersebut disesuaikan dengan data Library Wiley 229. Universitas Sumatera Utara Hasil interpretasi menunjukkan komponen-komponen kimia senyawa atsiri utama 3 pada jahe segar seperti pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Komponen Senyawa Kimia Minyak Atsiri Jahe Segar ekstrak 1 Peak Waktu retensi Kandungan Senyawa yang mungkin 27 17,952 20,21 Geranial 12 9,914 14,87 1,8-Sineol 24 16,944 14,23 Neral 6 7,250 12,32 Kamfen 5 6,723 4,26 Beta Ocimene 9 8,428 3,21 Beta Myrcene 33 24,100 3,00 Zingiberen

4.1.2. Hasil Ekstraksi Ampas Rimpang Jahe Kering dengan Metode Sokletasi Ekstrak 2

Ampas jahe sisa hidrodestilasi dikeringkan dioven blower pada suhu 35 o C selama 2 hari. Ampas jahe yang telah kering diekstraksi dengan etanol 96 sebanyak 150 mL dengan alat soklet, secara triplo. Ekstrak tersebut dipekatkan dengan alat rotarievaporator dan dikeringkan pada oven Blower dengan suhu 35 o C sehingga diperoleh hasil dalam bentuk jeli yang berwarna cokelat dan dihitung persentasenya. Hasilnya ditunjukkan pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Ekstraksi Ampas Rimpang Jahe Kering Ekstrak 2 Parameter Hasil Sokletasi Rata-rata I II III Berat ekstrak kering g Kadar ekstrak kering 4,2 12 4,1 11,7 4,0 11,4 4,1 11,7 Keterangan: berat sampel serbuk ampas jahe kering sebanyak 5 gram Universitas Sumatera Utara

4.1.3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak 1 dan Ekstrak 2

Uji aktivitas antioksidan ekstrak 1 dan ekstrak 2 dilakukan dengan metode DPPH radikal bebas untuk memperoleh nilai IC 50 , dengan mengamati perubahan absorbansi DPPH menggunakan alat spekstrofotometer UV-Visible Absorbansi yang diukur pada Lampiran 2 pada panjang gelombang maksimum 518 nm. Hasilnya ditunjukkan pada table 4.4. Tabel 4.4. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak 1 dan Ekstrak 2. Parameter Sampel Ekstrak I Ekstrak II IC 50 μgmL 1.363, 298 1.124, 464

4.1.4. Hasil Pembuatan Edible Film Galaktomanan yang Diinkorporasi dengan Ekstrak

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

3 49 97

Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

1 51 97

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Pembuatan Edibel Film Yang Bersifat Antimikroba dan Antioksidan dari Galaktomanan Kolang-Kaling (Arenga pinnata) dan Ekstrak Rimpang Jahe (Zingiber officinalle)

0 3 95

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Edible Film - Aktivitas Antioksidan Edible Film Galaktomanan Yang Diinkorporasi Dengan Ekstrak Rimpang Jahe Pada Daging Ikan Nila

0 1 21

Aktivitas Antioksidan Edible Film Galaktomanan Yang Diinkorporasi Dengan Ekstrak Rimpang Jahe Pada Daging Ikan Nila

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

0 0 28

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMPONEN MINYAK ATSIRI BAHAN SEGAR DAN EKSTRAK ETANOL DARI AMPAS RIMPANG JAHE GAJAH SERTA APLIKASI TERHADAP DAGING IKAN NILA SKRIPSI EDY TANTONO

0 0 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

0 0 28

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMPONEN MINYAK ATSIRI BAHAN SEGAR DAN EKSTRAK ETANOL DARI AMPAS RIMPANG JAHE GAJAH SERTA APLIKASI TERHADAP DAGING IKAN NILA SKRIPSI EDY TANTONO

0 0 14