Double Ditsch Webster setelah diberi Monosodium glutamate MSG bila dibandingkan dengan vitamin E.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit manggis terhadap perubahan kadar enzim ALT, AST serta perubahan gambaran makroskopik dan
histopatologi hati mencit jantan strain DDW setelah diberi MSG dibandingkan dengan vitamin E?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit manggis terhadap perubahan kadar enzim ALT, AST serta perubahan makroskopik dan
histopatologi hati mencit jantan strain DDW setelah diberi MSG dibandingkan dengan vitamin E.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian MSG terhadap perubahan kadar
enzim AST dan ALT pada hati mencit jantan strain DDW yang diberi ekstrak etanol kulit manggis dan vitamin E.
2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian MSG terhadap perubahan hati
secara makroskopik berat, perubahan warna, konsistensi dan permukaan pada hati mencit jantan strain DDW yang diberi ekstrak
etanol kulit manggis dan vitamin E.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian MSG terhadap histopatologi hati
mencit jantan strain DDW yang diberi ekstrak etanol kulit manggis dibandingkan vitamin E dinilai dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin.
4. Untuk mengetahui pengaruh pemberian MSG terhadap sel hati mencit
jantan strain DDW yang diberi ekstrak etanol kulit manggis dibandingkan vitamin E dinilai dengan tampilan pewarnaan
imunohistokimia TNF- α .
1.4 Hipotesis
Ada perbedaan pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit manggis terhadap
perubahan kadar enzim ALT, AST serta perubahan makroskopik dan histopatologi hati mencit jantan strain DDW setelah diberi MSG dibandingkan dengan vitamin
E.
1.5 Manfaat Penelitian
− Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang manfaat ekstrak etanol kulit manggis dan dijadikan bahan pertimbangan
bagi masyarakat untuk menggunakan ekstrak etanol kulit manggis sebagai anti-oksidan alamiah dalam mencegah kerusakan hati akibat
radikal bebas dari MSG. − Penelitian ini dapat berguna sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya
dalam pengembangan obat-obatan tradisional, khususnya potensi sebagai anti-oksidan dan mencegah terjadinya inflamasi pada tingkat selular.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Manggis 2.1.1 Sejarah
Manggis dengan nama Latinnya Garcinia mangostana Linn GML, dikenal juga sebagai Queen of the Tropical Fruits di luar negeri. Tanaman ini
dibudidayakan di hutan hujan tropis pada beberapa Negara diAsia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, Filipina, dan Thailand. Masyarakat di
berbagai Negara ini telah menggunakan kulit GML sebagai obat tradisional untuk pengobatan sakit perut, diare, disentri, luka yang terinfeksi, dan gastritis kronis.
Penelitian lain telah menunjukkan bahwa ekstrak GML memiliki khasiat sebagai anti-oksidan, anti-tumor, anti-alergi, anti-inflamasi, anti-bakteri, dan anti-virus.
Ekstrak kulit GML merupakan sumber xanthones dan zat bioaktif. Xanthones merupakan bahan yang terisolasi dari GML yaitu dari kulit buah yang utuh,
batang, maupun daunnya dan ini telah dipelajari secara luas. Xanthones terdiri atas bagian
α, β, γ - mangostins, garcinone- E, 8-deoxygartanin, dan gartanin Jose et al., 2008.
Klasifikasi buah manggis digolongkan dalam divisi Spermatophyta tumbuhan berbiji; sub-divisi
Angiospermae berbiji tertutup; kelas
Dicotyledonae biji berkeping dua; family Guttiferae; genus Garcinia; spesies Garcinia Mangostana L.
Universitas Sumatera Utara