Variabel Penelitian Kerangka Konsep Penelitian Definisi Operasional

d. Selama observasi 7 hari sebelum perlakuan tidak sakit, aktivitas dan tingkah laku normal.

3.4.2 Kriteria eksklusi

Mencit tampak sakit ditandai dengan gerakan yang tidak aktif

3.5 Variabel Penelitian

1. Variabel bebas: a. Ekstrak etanol kulit manggis b. Monosodium Glutamate MSG c. Vitamin E 2. Variabel tergantung: a. Kadar serum enzim ALT dan AST dalam darah mencit jantan strain DDW b. Gambaran makroskopik hati: − Berat hati − Perubahan warna hati − Konsistensi hati − Permukaan hati c. Tampilan histopatologi jaringan hati mencit dengan pewarnaan Hematoksilin eosin d. Tampilan imunohistokimia TNF-α pada hati mencit Universitas Sumatera Utara

3.6 Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Alur Penelitian

3.7 Definisi Operasional

1. Mencit Mus musculus adalah anggota muridae tikus-tikusan yang berukuran kecil, sebagian besar mencit diperoleh dari peternak hewan laboratorium untuk digunakan dalam penelitian biomedis, pengujian, dan pendidikan. Pada penelitian ini yang digunakan adalah mencit putih jantan Mencit Aklimatisasi ± 1 minggu Randomisasi dalam 4 kelompok P0 n = 5 Aquadest 0,3mlgrBB 35 hari P1 n = 5 MSG 8mggrBB 21 hari P3 n = 5 MSG 8mggrBB 21 hari + Vit.E 0,2 mggrBB hari ke-22 sd 35 Terminasi Yang dianalisa :  Kadar serum AST ALT darah mencit  Makroskopik berat hati, konsistensi hati, perubahan warna hati dan permukaan hati mencit  Histopatologi hati mencit inti sel TNF-α Jaringan Hati P2 n = 5 MSG 8mggrBB 21 hari + Ekstrak kulit manggis 600 mggrBB hari ke-22 sd 35 Universitas Sumatera Utara strain DDW, umur 8 - 12 minggu, berat badan 25 - 30gr, yang berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. 2. Aklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya. Hal ini didasarkan pada kemampuan organisme untuk dapat mengatur morfologi , perilaku, dan jalur metabolisme biokimia di dalam tubuhnya untuk menyesuaikannya dengan lingkungan. Beberapa kondisi yang pada umumnya disesuaikan adalah suhu lingkungan, derajat keasaman pH, dan kadar oksigen . Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang akan dihadapi, dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu Rittner, 2005. 3. Randomisasi adalah suatu metode untuk menempatkan subjek penelitian dalam uji klinis menjadi dua kelompok atau lebih secara acak random. Satu kelompok menerima perawatan atau obat yang diteliti, dan satu kelompok menerima plasebo , obat lain, atau tidak menerima perawatan apa pun. Subjek penelitian akan dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok dengan berbagai metode. Pada penelitian ini dibagi atas 4 kelompok perlakuan dengan masing- masing kelompok perlakuan: A. Kelompok I P0: kelompok kontrol tanpa diberi MSG, Vitamin E dan Ekstrak manggis, hanya diberi aquadest sebanyak 0,3 mlmencithari Universitas Sumatera Utara dengan cara dicekok menggunakan jarum oval gavage dari hari pertama sampai hari ke-35. Kemudian dilakukan pemeriksaan kadar serum AST, ALT, serta makroskopik dan histopatologi hati. B. Kelompok II P1: kelompok perlakuan yang diberi MSG 8 mggrBB setiap hari sebanyak 0,3mlmencithari dengan cara dicekok menggunakan jarum oval gavage setiap hari selama 21 hari dan dilakukan pemeriksaan kadar serum AST, ALT serta makroskopik dan histopatologi hati. C. Kelompok III P2: kelompok perlakuan yang diberi MSG 8mgg berat badan setiap hari sebanyak 0,3mlmencithari dengan cara dicekok menggunakan jarum oval gavage setiap hari selama 21 hari dan pada hari ke-22 sampai hari ke-35 dilanjutkan dengan pemberian Ekstrak kulit manggis 0,2mgg BB selama 14 hari. Dilakukan pemeriksaan kadar serum AST, ALT serta makroskopik dan histopatologi hati. D. Kelompok IV P3: kelompok perlakuan yang diberi MSG 8 mggrBB setiap hari sebanyak 0,3mlmencithari dengan cara dicekok menggunakan jarum oval gavage setiap hari selama 21 hari dan pada hari ke-22 sampai hari ke-35 dilanjutkan dengan pemberian pemberian vitamin E 0,2mggrBB selama 14 hari. Dilakukan pemeriksaan kadar serum AST, ALT serta makroskopik dan histopatologi hati. Masing-masing dari setiap kelompok perlakuan P0, P1, P2, dan P3 diambil secara acak 5 ekor mencit didekapitasi, kemudian perlakuan untuk menilai perubahan kadar serum AST dan ALT, makroskopik berat hati, konsistensi Universitas Sumatera Utara hati, permukaan dan perubahan warna hati mencit serta histopatologi dengan pewarnaan HE dan tekhnik pewarnaan immunohistokimia pada hati mencit. 4 Ekstrak etanol kulit manggis adalah cairan yang berasal dari kulit manggis berwarna kuning kecoklatan tua yang telah diekstrakkan dengan etanol, memiliki kandungan anti-oksidan yang tinggi di dalam kulit manggis yang merupakan senyawa kimia. Diberikan dengan dosis 600mgkgBB. Pemberian dilakukan selama 14 hari dengan dicekok menggunakan jarum gavage. Kulit buah manggis didapatkan dari daerah pantai Gemi, Stabat, Sumatera Utara. 5. Monosodium Glutamate MSG, dengan rumus kimia C 5 H 8 O 4 NNaH 2 O adalah garam natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial yang terbentuk secara alami yang mudah larut dalam air dan tidak berbau, dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-gula molases oleh coryneform bacteria. Dari fermentasi ini dihasilkan asam glutamat. Asam glutamat kemudian ditambah soda natrium karbonat, sehingga terbentuk Monosodium Glutamate MSG, kemudian dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal murni merupakan bahan tambahan yang diberikan untuk mempertegas rasa dan aroma Ninomiya, 1998. Dosis yang diberikan adalah 8 mggrBB. Pemberian dilakukan selama 21 hari dengan dicekok menggunakan jarum gavage. Pada penelitian ini menggunakan Ajinomoto 29 gr BPOM RI Universitas Sumatera Utara MD245813034037, diproduksi oleh PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto 61352- INDONESIA. 6. Vitamin E merupakan anti-oksidan non-enzimatis yang mampu mendonorkan ion hidrogen dan dapat mengubah radikal peroksil menjadi radikal tokoferol yang kurang reaktif sehingga tidak mampu menyerang rantai asam lemak. Dosis yang diiberikan adalah sebanyak 0,2mgkgBB, dengan nama DL-A-TOCOPHERYL ACETATE, nomor produk: 0420085, lot no.: UT08010021, no. analisis: 03614504 7. Kadar serum ALT Alanin Transaminase adalah nilai enzim Alanin Transaminase ALT merupakan enzim yang terdapat di hati yang diukur dengan dimention clinical system alat penganalisa otomatis sesuai dengan metode IFCC, Bergmeyer 1986 dalam Pratiwi 2006. Penghitungan ALT dilakukan dengan rumus 1746 x Δ A Hg nmmenit dengan satuan UL. 8. Kadar serum AST aspartate transaminase, adalah nilai enzim Aspartat Transaminase AST merupakan enzim yang terdapat di hati yang diukur dengan dimention clinical system alat penganalisa otomatis sesuai dengan metode IFCC dan metode ALT yakni Bergmeyer 1986 hanya pereaksinya yang berbeda. Penghitungan AST dilakukan dengan rumus 1746 x Δ A Hg nmmenit dengan satuan UL. 9. Gambaran makroskopis hati mencit yaitu penilaian yang dilakukan secara kasat mata dengan melihat, menimbang dan memegang organ hati, dan dilakukan pengukuran terhadap berat organ hati awal mencit antara Universitas Sumatera Utara kelompok mencit kontrol dengan kelompok mencit yang mendapat perlakuan termasuk diantaranya: perbandingan perubahan warna hati dari coklat kemerahan menjadi pucat atau coklat tua, konsistensi hati kenyal dan padat menjadi lembek sampai rapuh dan struktur permukaan yang licin menjadi bernodul atau ada lesi. Pengamatan makroskopis hati meliputi berat, warna, konsistensi dan permukaan hati yang normal berwarna merah kecoklatan, dan konsistensinya kenyal serta permukaan yang licin. Dewi, 2010. Berikut ini adalah kriteria penilaiannya yaitu: − Kriteria abnormal bila ditemukan: a. Perubahan berat organ hati b. Perubahan warna c. Perubahan konsistensi d. Perubahan permukaan − Derajat kerusakan hati: 0 = Tidak terjadi perubahan +1 = Jika ditemukan 1 dari kriteria di atas +2 = Jika ditemukan 2 dari kriteria di atas +3 = Jika ditemukan 3 dari kriteria di atas 10. Gambaran histopatologi hati adalah gambaran kerusakan hati secara mikroskopis yang dinilai dengan mengukur derajat kerusakan berupa nekrosis dari sel-sel hati. Nekrosis adalah kematian akibat terpapar stimulus eksogen seperti zat-zat kimia sehingga terjadi perubahan morfologi sel yang mati berupa hancurnya inti dengan pecahan-pecahan Universitas Sumatera Utara kromatin karyoreksis penyusutan inti sel dengan batas yang tidak teratur dan berwarna gelap karyopiknosis, dan hancurnya inti karyolisis Price and Wilson, 2006. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya dengan merek Olympus dengan pembesaran dimulai dari 40x, 100x dan 400x, luas nekrosis pada hati mencit dinilai secara semikuantitatif menggunakan mikroskop cahaya pada zona 3 dalam 10 lobulus. Skor nekrosis sentrilobular dibedakan atas 5 derajat. Sawant et al., 2004. Tabel 3.1 Skor nekrosis sentrilobular. Kriteria Nekrosis Sentrilobular Skor Tidak ditemukan nekrosis Nekrosis minimal 1 Ringan 13 lobulus mengalami nekrosis 2 Sedang 13 – 23 lobulus mengalami nekrosis 3 Berat 23 lobulus mengalami nekrosis 4 Nekrosis massif 5 11. TNF-α merupakan sitokin mediator utama yang berperan di dalam proses inflamasi akut untuk mengaktivasi endothelial lokal menampilkan molekul adhesi, menimbulkan demam, menyebabkan nyeri, anoreksia, hipotensi, dan penurunan permeabilitas pembuluh darah shok Robin and Cotran, 2010 , sebagai biomarker peradangan dan sebagai indikator penting untuk intervensi terapi Shoelson, 2006. Pemeriksaan TNF- α menggunakan tehnik pemeriksaan tampilan pewarnaan imunohistokimia dengan nama antibodi TNF- α NBP1-67821, pAb, PT. Novusbio Biologicals, 0.05 mg, konsentrasi 1 mgmL, pengenceran 1: 50-100, Universitas Sumatera Utara penyimpanan pada suhu -20 C, dapat digunakan untuk pemeriksaan ELISA, ICCIF, IHC, IHC-P. Jaringan hati yang telah dipotong secara serial, diwarnai dengan tampilan pewarnaan imunohistokimia TNF- α dan diamati di bawah mikroskop cahaya, dengan pembesaran mulai 40x, 100x dan 400x. Penilaian tampilan pewarnaan imunohistokimia TNF- α adalah sebagai berikut: − Kontrol positif digunakan jaringan yang berasal dari kolon yang terdiagnosa sebagai karsinoma kolon, fungsinya sebagai pembanding warna tampilan coklat yang terwarnai pada hasil pemeriksaan imunohistokimia. − Positif bila tertampil warna coklat pada membran sitoplasma. − Hasil pewarnaan imunohistokimia adalah perkalian antara intensitas tampilan warna coklat dengan luas tampilan pewarnaan imunohistokimia, dimana: − Intensitas tampilan: = Tidak tertampil warna coklat negatif 1 = Tampilan warna coklat yang tertampil lemah 2 = Tampilan warna coklat yang tertampil sedang 3 = Tampilan warna coklat yang tertampil kuat − Luas tampilan: 1 = Luas tampilan warna coklat yang tertampil seluas 25 2 = Luas tampilan warna coklat yang tertampil seluas 25- 50 3 = Luas tampilan warna coklat yang tertampil seluas 50 Universitas Sumatera Utara − Hasil perkalian antara intensitas tampilan warna coklat dengan luas tampilan pewarnaan imunohistokimia yang diberi skor: 0 = tampilan negatif 1 - 3 = tampilan lemah 4 - 6 = tampilan sedang 7 - 9 = tampilan kuat

3.8 Etika Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Gambaran Histologis Limpa Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW

1 107 58

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Perkembangan Struktur Kraniofacial Fetus Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW

2 104 74

Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate Terhadap Histologi Endometrium Mencit (Mus Musculus L)

6 78 96

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA.L) TERHADAP PERUBAHAN MAKROSKOPIS, MIKROSKOPIS PADA GINJAL MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS.L) STRAIN DDW YANG DI PAPARI MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) DIBANDINGKAN DENGAN VITAMIN E.

0 2 12

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L) TERHADAP PERUBAHAN KADAR ENZIM ALT, AST HATI MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS L) STRAIN DDW SETELAH DIBERI MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) DIBANDINGKAN DENGAN VITAMIN E.

0 4 12

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L) TERHADAP PERUBAHAN MAKROSKOPIK HATI MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS L) STRAIN DDW SETELAH DIBERI MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG)

0 0 8