Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

dengan pewarnaan TNF- α. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan P1 dengan kelompok perlakuan P2 dan kelompok perlakuan P3 p 0,05, namun tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan P2 dengan kelompok perlakuan P3 p0,05.

4.2 Pembahasan

Enzim aspartat aminotransferase AST yang sering juga disebut SGOT merupakan salah satu enzim aminotransferase yang sering digunakan sebagai indikator adanya gangguan fungsi hati, karena enzim AST yang terdapat di intraselular akan dilepaskan ke dalam sirkulasi darah bila terdapat nekrosis atau kerusakan sel hati secara akut Wibowo et al., 2008. Pada penelitian ini pemberian MSG sebanyak 8mggrBB pada mencit kelompok perlakuan P1 selama 21 hari menimbulkan peningkatan kadar serum AST. Ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tawfik dan Nawal 2012, yang mendapatkan penurunan fungsi hati dan ginjal dapat terjadi setelah pemberian MSG dengan dosis 0,6 dan 1,6 mggrBB. MSG merupakan salah satu zat yang dapat menimbulkan stres oksidatif dan dapat mempengaruhi fungsi hati. Penurunan fungsi hati ini dihubungkan dengan stres oksidatif karena efek pemberian MSG. Pada penelitian ini, peningkatan kadar serum ALT akibat pemberian MSG dapat diturunkan setelah pemberian ekstrak etanol kulit manggis kelompok perlakuan P2, demikian juga dengan pemberian vitamin E kelompok P3. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian ekstrak etanol kulit manggis selama 14 hari ternyata dapat memperbaiki fungsi hati, meskipun mencit tersebut telah terpapar sebelumnya dengan MSG selama 21 hari, dan fungsi ekstrak etanol kulit manggis ini tidak jauh berbeda dengan kelompok mencit yang mendapat vitamin E. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa kulit buah manggis Garcinia mangostana L. mengandung senyawa yang memiliki aktifitas farmakologi sebagai anti- oksidan, yaitu senyawa flavonoid, tanin dan xanthones Ho et al., 2002; Jung et al., 2006; Moongkarndi et al., 2004; and Weecharangsan et al., 2006. Di samping AST, ALT juga merupakan salah satu enzim aminotransferase yang sering digunakan sebagai indikator adanya gangguan fungsi hati. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa kadar serum ALT juga meningkat setelah pemberian MSG dosis 8 mggBB selama 21 hari kelompok perlakuan P2. Peningkatan kadar serum ALT ini juga menunjukkan adanya penurunan fungsi hati yang disebabkan karena adanya stres oksidatif. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, dimana pemberian MSG secara subkutan selama 6 hari pada mencit dewasa dengan dosis 4 mggrBB dan 8 mggrBB menyebabkan peningkatan kadar peroksidasi lipid, selain itu juga terjadi peningkatan kadar glukosa eritrosit, kadar total glutation dan protein yang terikat dengan glutation, serta peningkatan aktivitas enzim glutathione reductase GR, glutathione-S- transferase GST, dan glutathione peroxidase GPX. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberian MSG 4 mggrBB sudah dapat menimbulkan stres oksidatif, namun hal ini dapat dihambat oleh tubuh dengan Universitas Sumatera Utara cara meningkatkan kadar glutation melalui peningkatan aktifitas enzim metabolik Ahluwalia et al., 1996. Meningkatnya kadar enzim ALT akibat MSG dapat diturunkan dengan pemberian ekstrak etanol kulit manggis kelompok perlakuan P2. Hal ini membuktikan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit manggis dapat meningkatkan fungsi organ hati. Penurunan kadar enzim ALT tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan kelompok yang mendapat vitamin E kelompok perlakuan P3. Kuat dugaan bahwa di dalam ekstrak etanol kulit manggis terdapat senyawa anti-oksidan yang mirip dengan kandungan yang ada di dalam vitamin E yang mampu menghilangkanmengurangi oksidan yang dihasilkan oleh MSG. Oksidan yang rendah tidak mampu menimbulkan kerusakan sel hati secara bermakna sehingga tidak terjadi peningkatan kadar serum ALT. Metode yang digunakan adalah penangkapan radikal bebas 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semua ekstrak mempunyai potensi sebagai penangkal radikal bebas, dan ekstrak air dan etanol mempunyai potensi yang lebih besar. Xanthones merupakan salah satu senyawa anti-oksidan yang teridentifikasi pada Garcinia mangostana L. yang telah terbukti tidak memiliki efek sitotoksik yang kuat Ho et al., 2002. Kerusakan sel hati akibat pemberian MSG yang terberat dijumpai pada kelompok perlakuan P1 yang ditandai dengan adanya nekrosis sentrilobular yang luas yang mengenai zona Rappaport 3 dan sebagian zona Rappaport 2. Penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Eweka et al. 2010 didapatkan bahwa Universitas Sumatera Utara adanya perbedaan gambaran kelainan histopatologi hati akibat pemberian MSG berupa nekrosis hemoragik di daerah sentrilobular, di samping itu juga dijumpai gambaran kelainan histopatologi berupa dilatasi vena sentralis dengan lumen berisi sel-sel darah merah yang telah lisis, kerusakan struktur sel hati hepatosit, serta atrofi sel hepatosit pada kelompok yang mendapat MSG dengan dosis 0.08 mgkgBB. Menurut Harijadi 2011, nekrosis sel hati merupakan manifestasi yang sering dijumpai pada berbagai tingkat kerusakan hati. Pada tingkat kerusakan hati yang berat, nekrosis ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi hati akut maupun kronis, namun pada sebagian kasus kerusakan hati, nekrosis merupakan keadaan sub-klinis yang dapat dilihat melalui peningkatan kadar enzim hati dalam serum maupun melalui perubahan histopatologis pada biopsi hati. Nekrosis adalah kematian sel atau kelompok sel pada organisme yang masih hidup y a n g berkelanjutan diakibatkan oleh berbagai macam etiologi dan mekanisme. S e l yang terpapar oleh zat kimiawi dapat mengalami denaturasi protein, ini ditandai dengan hancurnya fosfolipid membran plasma atau terjadi reaksi terhadap target lainnya MacSween dan Whaley, 1992. Pada proses nekrosis terdapat perubahan biokimiawi, diantaranya pengikatan metabolit reaktif dengan protein dan lipid tak jenuh induksi peroksidasi lipid dan kerusakan sebagian membran sel, terganggunya homeostatis Ca 2 + seluler yang akan mempengaruhi jalur metabolisme, perubahan keseimbangan Na + dan K + , serta penghambatan sintesis protein Levi, 2000. Universitas Sumatera Utara Pemberian ekstrak etanol kulit manggis selama 14 hari pada mencit yang sebelumnya sudah mendapatkan MSG selama 21 hari kelompok perlakuan P2, ternyata menunjukkan perbaikan gambaran mikroskopik hati pada penelitian ini. Perbaikan ini terjadi karena ekstrak etanol kulit manggis mengandung bahan kimia aktif yang mampu mengurangi dan memperbaiki kerusakan organ hati. Dan bila dibandingkan kelompok mencit yang mendapatkan ekstrak etanol kulit manggis selama 14 hari kelompok perlakuan P2, tidak mempunyai perbedaan dalam memperbaiki gambaran histopatologi bila dibandingkan dengan kelompok mencit yang mendapat vitamin E kelompok perlakuan P3. Menurut Jinsart et al. 2007, ekstrak kulit manggis mengandung beberapa senyawa yang secara farmakologis berfungsi sebagai anti-inflamasi, anti-histamin, pengobatan penyakit jantung, anti-bakteri, anti-jamur, bahkan untuk penanganan penyakit HIV. Beberapa senyawa utama kandungan di dalam kulit buah manggis berperan penting terhadap beberapa aktivitas farmakologi termasuk golongan xanthones, diantaranya adalah 1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis3-metil-2-butenil-9H- xanten-9- dan 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-bis3-metil-2-butenil-9Hxanten-9, keduanya lebih dikenal dengan nama alfa mangostin dan gamma-mangostin. Ho et al., 2002 melaporkan bahwa selain senyawa xanthones yang diisolasi dari ekstrak kulit buah manggis, ternyata juga dijumpai senyawa garcinone E. yang menunjukkan aktivitas farmakologi yang sama seperti xanthones. Lebih lanjut, Jung et al. 2006 juga berhasil mengidentifikasi kandungan xanthones dari ekstrak yang terlarut dalam diklorometana, yaitu 2 xanthones terprenilasi teroksigenasi dan 12 xhantoesn lainnya. Dua senyawa xanthones yang Universitas Sumatera Utara teroksigenasi adalah 8-hidroksikudraksanton G, dan mangostingon [7-metoksi-2- 3-metil-2-butenil -8- 3-metil-2-okso-3-butenil] -1,3,6-trihidroksiksanton. Gambaran histopatologi hati yang dinilai dengan tampilan pewarnaan imunohistokimia TNF- α yang terberat adalah terdapat pada kelompok mencit yang hanya mendapatkan MSG selama 21 hari kelompok perlakuan P1. Dimana kelompok P1 ini menunjukkan tampilan imunohistokimia TNF- α pada hati yang paling kuat dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya kelompok perlakuan P2, dan kelompok perlakuan P3. Perbaikan gambaran histopatologi hati yang dinilai berdasarkan tampilan pewarnaan imunohistokimia TNF- α terdapat pada kelompok yang mendapat ekstrak etanol kulit manggis selama 14 hari setelah pemberian MSG 21 hari kelompok perlakuan P2, perbaikan ini juga dijumpai pada kelompok mencit yang mendapat vitamin E kelompok perlakuan P3, dimana kedua kelompok ini kelompok perlakuan P2 dan kelompok perlakuan P3 menunjukkan hasil tampilan pewarnaan imunohistokimia TNF- α yang sama yaitu tertampil lebih lemah dibandingkan kelompok perlakuan P1. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat dirangkumkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. a. Ekstrak etanol kulit manggis dapat menurunkan kadar serum AST yang ditingkatkan akibat pemberian MSG p0,05. b. Pemberian vitamin E lebih dapat menurunkan kadar serum AST yang ditingkatkan akibat pemberian MSG p0,05 c. Ekstrak etanol kulit manggis dan vitamin E tidak berbeda dalam hal menurunkan peningkatan kadar serum AST akibat pemberian MSG p0,05. 2. a. Ekstrak etanol kulit manggis jelas dapat menurunkan kadar serum ALT yang ditingkatkan oleh pemberian MSG p0,05. b. Vitamin E tidak berperan banyak untuk menurunkan kadar serum ALT yang ditingkatkan oleh MSG p0,05. c. Bila dibandingkan antara pemberian ekstrak etanol kulit manggis dengan vitamin Enuntuk menurunkan kadar serum ALT diatas, ternyata keduanya tidak mempunyai perbedaan yang bermakna p0,05. 3. a. Makroskopik hati yang telah rusak akibat pemberian MSG, dapat diperbaiki masing-masing dengan pemberian ekstrak etanol kulit manggis dan pemberian vitamin E p0,05. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Gambaran Histologis Limpa Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW

1 107 58

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Perkembangan Struktur Kraniofacial Fetus Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW

2 104 74

Pengaruh Pemberian Monosodium Glutamate Terhadap Histologi Endometrium Mencit (Mus Musculus L)

6 78 96

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA.L) TERHADAP PERUBAHAN MAKROSKOPIS, MIKROSKOPIS PADA GINJAL MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS.L) STRAIN DDW YANG DI PAPARI MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) DIBANDINGKAN DENGAN VITAMIN E.

0 2 12

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L) TERHADAP PERUBAHAN KADAR ENZIM ALT, AST HATI MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS L) STRAIN DDW SETELAH DIBERI MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) DIBANDINGKAN DENGAN VITAMIN E.

0 4 12

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L) TERHADAP PERUBAHAN MAKROSKOPIK HATI MENCIT JANTAN (MUS MUSCULUS L) STRAIN DDW SETELAH DIBERI MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG)

0 0 8