75
4.1.4 Wilayah Nada range
Ilayah nada dalam suatu komposisi adalah jarak antara nada terendah dengan nada tertinggi. Untuk mempermudah penulis dalam mendapatkan wilayah nada
nangan si Tapisuria turang si Palameka, maka melodi nangan tersebut dimasukkan ke dalam garis paranada, dengan tujuan mempermudah dalam melihat nada terendah
dan tertinggi dalam nangan tersebut. Wilayah nada si Tapisuria turang si Palameka dapat kita lihat pada gambar dibawah, berikut adalah wilayah nada dari yang terendah
hingga tertinggi.
4.1.5 Jumlah nada frequency of notes
Jumlah nada dapat dilihat dari banyaknya pemakaian nada dalam sebuah koposisi. Jumlah nada yang dipakai dalam lagu sesuai dengan tangga nada yang telah
dibuat sebelumnya.
18 12
21 16
32 Nada yang paling banyak digunakan dalam nangan si Tapisuria turang si
Palameka adalah nada Fis F yaitu sebanyak 32, sedangkan nada yang paling sedikit digunakan adalah nada B yaitu sebanyak 12 kali penggunaan.
4.1.6 Jumlah interval prevalent intervals
Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lainnya Manoff 1991:50. Jarak antara nada satu dengan nada yang lain yang terdiri dari interval naik
maupun interval turun. Sedangkan jumlah interval merupakan banyaknya interval yang dipakai dalam suatu musik atau nyanyian.
Universitas Sumatera Utara
76 Tabel 4.1
Distribusi interval
Interval Posisi
Jumlah
1P -
56 56
2M ↑
17 17
3M 3M
↓ 10
23 ↑
13
4.1.7 Pola kadensa cadence patterns
Kadensa adalah suatu rangkaian harmoni atau melodi penutup pada akhir lagu atau di tengah kalimat, sehingga dapat dengan sempurna menutup lagu tersebut.
Dalam nangan si Tapisuria turang si Palameka penulis memilih melodi akhir sebagai pola kadensa.
4.1.8 Formula melodik melodic formulas
Formula melodi dalam hal ini terdiri atas bentuk, frasa, dan motif. Bentuk adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadi satu pola melodi. Frasa
adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Sedangkan motif adalah ide melodi sebagai dasar pembentukan melodi. Berikut beberapa istilah untuk menganalisis bentuk, yang
dikemukakan oleh William P. Malm : 1.
Repetitif yaitu bentuk nyanyian yang diulang-ulang
Universitas Sumatera Utara
77 2.
Ireratif yaitu bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang kecil dengan kecenderungan pengulang-pengulang di dalam keseluruhan nyanyian
3. Strofic yaitu bentuk nyanyian yang diulang tetapi menggunakan teks nyanyian yang
baru atau berbeda 4.
Reverting yaitu bentuk yang apabila dalam nyanyian terjadi pengulangan pada frasa pertama setelah terjadi penyimpangan-penyimpangan melodi.
5. Progressive yaitu bentuk nyanyian yang terus berubah dengan menggunakan materi
melodi yang selalu baru. Pada nangan si Tapisuria turang si Palameka, penulis menyimpulkan dari
kutipan diatas bahwa bentuk melodi lagu nangan si Tapisuria turang si Palameka adalah bentuk strofic dimana dalam nangan tersebut dinyanyikan dengan melodi yang
sama namun teksnya bervariasi.
4.1.9 Kontur contour