35
2.7.1.2 Genderang silima
Selanjutnya adalah ensambel genderang si lima yaitu seperangkatan gendang satu sisi berbentuk konis yang terdiri dari lima buah gendang. Kelima gendang ini berasal
dari genderang sisibah dengan hanya menggunakan gendang pada bilangan ganjil saja diurut dari gendang terbesar, yaitu gendang I, III, V, VII dan IX. Adapun nama -nama
gendang berdasarkan urutan dari gendang terbesar hingga gendang terkecil adalah sebagai berikut.
a. Gendang I, Si Raja Gumeruhguh dengan pola ritmis menginang-inangi induk yang
bergemuruh. b.
Gendang III, Si Raja Dumerendeng dengan pola ritmis menjujuri atau mendonggil- donggili menghantarkan atau meneruskan.
c. Gendang V, Si Raja Menak-menak dengan pola ritmis mendua-duai menentramkan.
d. Gendang VII, Si Raja Kumerincing dengan pola ritmis mendua-duai meramaikan.
e. Gendang IX, Si Raja Mengampuh dengan pola ritmis menganaki menyahuti,
mengikuti. Instrumen lainnya yang terdapat dalam ensambel genderang silima ini adalah
gung sada rabaan, sarune dan cilat-cilat sebagaimana yang terdapat dalam ensambel genderang sisibah. Ansambel ini digunakan pada upacara dukacita kerja njahat saja,
seperti upacara kematian, mengokal tulan menggali tulang-belulang pada tingkatan upacara terbesar dan tertinggi secara adat pada masyarakat Pakpak.
2.7.1.3 Gendang sidua-dua
Selanjutnya terdapat ensambel gendang sidua-dua. Ansambel gendang ini terdiri dari sepasang gendang dua sisi berbentuk barrel double head two barrel drums.
Kedua gendang ini terdiri dari gendang inangna gendang induk, gendang ibu yaitu
Universitas Sumatera Utara
36 gendang terbesar dan gendang anakna gendang anak, jantan yaitu gendang terkecil.
Instrumen lain yang terdapat dalam ansambel ini adalah empat buah gong gung sada rabaan dan sepasang cilat-cilat simbal. Ansambel gendang ini digunakan untuk
upacara ritual, seperti mengusir roh pengganggu di hutan sebelum diolah menjadi lahan pertanian atau ladang mendegger uruk dan hiburan saja seperti upacara
penobatan raja atau untuk mengiringi tarian pencak.
2.7.1.4 Gerantung