36 gendang terbesar dan gendang anakna gendang anak, jantan yaitu gendang terkecil.
Instrumen lain yang terdapat dalam ansambel ini adalah empat buah gong gung sada rabaan dan sepasang cilat-cilat simbal. Ansambel gendang ini digunakan untuk
upacara ritual, seperti mengusir roh pengganggu di hutan sebelum diolah menjadi lahan pertanian atau ladang mendegger uruk dan hiburan saja seperti upacara
penobatan raja atau untuk mengiringi tarian pencak.
2.7.1.4 Gerantung
Ada pula alat musik gerantung adalah nama yang diberikan kepada instrumen musik sejenis gong ceper atau datar gong tanpa pencu yang termasuk ke dalam flat
gongs idiophones yang terdiri dari 4 atau 5 buah gerantung. Instrumen ini biasa dimainkan bersama-sama dengan gung sada rabaan dan biasa dipakai pada acara
peresmian bale balai desa, bages jojong rumah adat dan pada peresmian perkawinan raja atau keturunannya. Instrumen ini juga digunakan sebagai landasan
berpijak bagi kedua mempelai pada saat akan memasuki rumah adat. Menurut pandangan masyarakat Pakpak, instrumen ini merupakan simbol kekayaan dan
kemakmuran yang hanya dimilki oleh orang tertentu saja.
2.7.1.5 Gong mbotul
Kemudian alat-alat musik mbotul yaitu seperangkat alat musik gong idiophones berpencu yang terdiri dari 5, 7 atau 9 buah gong. Disusun berbaris di atas sebuah rak
seperti kenong pada tradisi gamelan Jawa. Dalam penggunaannya, instrumen ini berperan sebagai pembawa melodi dan secara ansambel dimainkan bersama -sama
dengan gung sada rabaan.
Universitas Sumatera Utara
37
2.7.1.6 Gung sada rabaan
Ada pula alat musik gung gong idiophones terdiri dari empat buah yang tidak dapat berdiri secara sendiri-sendiri yang artinya dalam penggunaannya harus
sekaligus empat buah. Oleh karena itu, gong ini disebut sada rabaan empat buah gong yang dimainkan secara bersamaan. Adapaun keempat gung ini diberikan nama
sebagai berikut: a.
Gung I panggora, gung terbesar yang berperan sebagai penyeru atau yang memberikan seruan.
b. Gung II poi, gung terbesar kedua yang berperan sebagai penyahut atau yang
memberi sahutan. c.
Gung III tapudep, gung terbesar ketiga yang berperan sebagai menimpali, menengahi atau memberikan jawaban aksentuasi ritmis antara gong pertama dan
gong kedua sekaligus pengontrol atas gung panggora dan poi. d.
Gung III pong-pong, gung terkecil yang berperan sebagai pemegang tempo memong-pongi atau pengatur kecepatan lagu sekaligus sebagai penjaga kestabilan
dari lagu yang dimainkan.
2.7.1.7 Kalondang