Simbol dalam notasi Tangga nada scale Nada dasar pitch center

71

BAB IV TRANSKRIPSI DAN ANALISIS

NANGAN SI TAPISURIA TURANG SI PALAMEKA

4.1 Transkripsi

Transkripsi menurut ilmu Etnomusikologi merupakan proses penulisan bunyi- bunyian sebagai hasil dari pengamatan dan pendengaran suatu musik ke dalam bentuk simbol-simbol yang disebut dengan notasi. Dalam hal ini penulis ingin memvisualisasikan melodi nangan. Untuk melakukan transkripsi melodi nangan si Tapisuria turang si Palameka, sesuai teori dalam Bab I penulis memilih notasi deskriptif yang dikemukakan oleh Charles Seeger. Notasi deskriptif ditujukan untuk menyampaikan kepada pembaca tentang ciri-ciri atau detail-detail komposisi musik yang belum diketahui oleh pembaca. Dalam bab V ini, penulis memilih unutk mentranskripsi dan menganalisis melodi nangan si Tapisuria turang si Palameka, hasil transkripsi dan analisis dikerjakan dengan menggunakan notasi Barat. Penulis memilih notasi Barat agar dapat menggambarkan pergerakan melodi nangan si Tapisuria turang si Palameka secara grafis atau tertulis dapat dilihat.

4.1.1 Simbol dalam notasi

Notasi-notasi yang digunakan dalam transkripsi melodi nangan si Tapisuria turang si Palameka merupakan simbol-simbol Barat. Berikut ini merupakan beberapa simbol yang digunakan dalam hasil transkripsi nangan si Tapisuria turang si palameka. Universitas Sumatera Utara 72 1. Garis paranada yang memiliki lima buah garis paranada dan empat buah spasi dengan dua buah tanda kres yang menunjukkan kunci D. 2. Merupakan satu buah not 18 yang mempunyai nilai 12 ketuk. 3. Merupakan satu buah not 14 yang mempunyai nilai 1 ketuk. 4. Merupakan dua buah not 18, digabungkan menjadi satu not yang mempunyai nilai 1 ketuk. 5. Merupakan dua buah not 116, digabungkan menjadi satu not yang mempunyai nilai 1 ketuk. 6. Merupakan dua buah not 116 dan satu buah not 18, digabungkan menjadi satu not yang mempunyai nilai 1 ketuk. 7. Universitas Sumatera Utara 73 Merupakan satu buah not 18 dan dua buah not 116, digabungkan menjadi satu not yang mempunyai nilai 1 ketuk. 8. Merupakan dua buah not 116 dan satu buah not 18, digabungkan menjadi satu not yang mempunyai nilai 1 ketuk. 9. Merupakan tanda diam yang mempunyai nilai 1 ketuk. 10. Merupakan tanda diam yang mempunyai nilai 12 ketuk. 11. Merupakan tanda diam yang mempunyai nilai 2 ketuk.

4.1.2 Tangga nada scale

Tangga nada dalam musik barat dapat diartikan sebagai satu kumpulan not yang diatur sedemikian rupa dengan aturan yang telah ada baku sehingga memberikan karakter tertentu. Dalam nangan si Tapisuria turang si Palameka, penulis memberikan uratan-urutan nada yang terendah sampai nada yang tertinggi berdasarkan pemakaian nada. Universitas Sumatera Utara 74 Berdasarkan tangga nada yang dipakai dalam nangan si Tapisuria turang si Palameka di atas, penulis melihat bahwa nada yang paling rendah adalah nada G dan nada yang tinggi adalah nada Fis.

4.1.3 Nada dasar pitch center

Menurut Nettl ada tujuh cara untuk menunjukkan nada dasar pitch centertonalitas yaitu : 1. Patokan umum adalah melihat nada mana yang paling sering dipakai dan nada mana yang jarang dipakai dalam komposisi tersebut. 2. Kadang-kadang nada yang harga ritmisnya besar dapat dianggap sebagai nada dasar, walaupun nada tersebut jarang dipakai. 3. Nada yang dipakai pada akhir awal komposisi atau pada akhir awal bagian-bagian komposisi, dapat dianggap sebagai tonalitas dalam komposisi tersebut. 4. Nada yang menduduki posisi paling rendah dalam tangga nada atau posisi persis ditengah-tengah dapat juga dianggap penting. 5. Interval-interval yang terdapat diantara nada-nada kadang dipakai sebagai patokan. 6. Ada tekanan ritmis pada sebuah nada, juga dipakai sebagai tonalitas. 7. Harus diingat bahwa barang kali ada gaya-gaya musik yang mempunyai sistem tonalitas yang tidak bisa dideskripsikan dengan patokan-patokan diatas. Untuk mendeskripsikan sistem tonalitas seperti ini, cara terbaik tampaknya adalah berdasarkan pengalaman, pengenalan yang akrab dengan gaya musik tersebut akan dapat ditentukan tonalitas dari musik yang diteliti. Dari kutipan diatas penulis melihat pernyataan keempat disepakati penulis untuk menjadi patokan nada dasar pada nangan. Maka nada dasar nangan dalam tulisan ini adalah nada D. Universitas Sumatera Utara 75

4.1.4 Wilayah Nada range

Dokumen yang terkait

Analisis Ekonomi dan Pemasaran Rotan oleh Masyarakat Kabupaten Dairi (Studi Kasus di Desa Lae Pondom Kec. Tanjung Baringin, Kab. Dairi)

1 121 48

Analisis Usahatani Dan Tataniaga Lada Hitam (Studi Kasus : Desa Lau Sireme, Kecamatan Tiga Lingga, Kabupaten Dairi)

4 90 66

Analisis Tekstual Dan Musikal Nangan Mendedah Pakpak Di Desa Kuta Meriah, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara

0 66 93

Analisis Tekstual Dan Musikal Nangan Mendedah Pakpak Di Desa Kuta Meriah, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara

0 1 14

Analisis Tekstual Dan Musikal Nangan Mendedah Pakpak Di Desa Kuta Meriah, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara

0 0 1

Analisis Tekstual Dan Musikal Nangan Mendedah Pakpak Di Desa Kuta Meriah, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara

0 0 14

Analisis Tekstual Dan Musikal Nangan Mendedah Pakpak Di Desa Kuta Meriah, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara

0 1 25

19 BAB II ETNOGRAFI UMUM MASYARAKAT PAKPAK, DI DUSUN LAE SALAK, DESA LAE SIREME, KECAMATAN TIGALINGGA, KABUPATEN DAIRI, PROVINSI SUMATERA UTARA 2.1 Wilayah Budaya Pakpak

0 1 27

Analisis Tekstual dan Melodi Dalam Sukut-Sukutan Nangan si Tapisuria Turang si Palameka yang Disajikan Oleh Rosintan Kesigihen pada Masyarakat Pakpak di Dusun Lae Salak, Desa Lae Sireme, Kecamatan Tiga Lingga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara

0 0 18

Analisis Tekstual dan Melodi Dalam Sukut-Sukutan Nangan si Tapisuria Turang si Palameka yang Disajikan Oleh Rosintan Kesigihen pada Masyarakat Pakpak di Dusun Lae Salak, Desa Lae Sireme, Kecamatan Tiga Lingga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara

0 0 17