Sumber Daya Manusia SDM dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia

Berdasarkan hasil wawancara terhadap semua informan menyatakan bahwa sumber daya manusia dalam pelaksanaan posyandu lansia adalah kader posyandu yang bekerjasama dengan tenaga kesehatan dari puskesmas. Jumlah kader yang bertugas dalam pelaksanaan posyandu lansia masih belum mencukupi. Hal ini dikarenakan tugas kader yang merangkap. Kader yang bertugas dalam posyandu lansia juga bertugas dalam posyandu balita dan ibu hamil. Hasil observasi langsung di lapangan selama mengikuti kegiatan hari buka posyandu lansia, dimana pihak yang terkait untuk pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ikut serta didalamnya dan menyerahkan sepenuhnya posyandu lansia beserta kegiatannya kepada pihak puskesmas dan kader yang ada. Padahal dalam kegiatan pelaksanaan posyandu lansia seharusnya ada beberapa pihak yang turut serta yaitu lurah, tim PKK, tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Sumber daya manusia dalam pelaksanaan posyandu lansia memegang peranan penting. Oleh sebab itu diperlukan partisipasi seluruh pihak dalam setiap kegiatan posyandu di wilayah kerjanya dalam hal ini pihak kesehatan atau puskesmas, kecamatan, kelurahan, tokoh masyarakat serta masyarakat itu sendiri. Sukarni 2002 menyatakan bahwa kader bertanggung jawab terhadap masyarakat setempat, mereka bekerja dan berperan sebagai seorang pelaku dari sebuah sistem kesehatan. Kader bertanggung jawab kepada kepala desa dan supervisor yang ditunjuk oleh petugastenaga pelayanan pemerintah. Keberadaan kader posyandu sangat berperan dalam pemanfaatan posyandu lansia.

5.1.3 PelatihanPembinaan Kader dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia

Berdasarkan hasil penelitian terhadap semua informan yang diwawancarai bahwa pelatihanpembinaan untuk kader sudah dilakukan namun belum maksimal. Kader posyandu lansia menyatakan bahwa sudah pernah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak puskesmas, akan tetapi pelatihan tersebut belum tentu dilakukan setahun sekali. Berdasarkan hasil observasi langsung pada penelitian di posyandu lansia, tenaga kesehatan selalu hadir dalam kegiatan tersebut, dimana selain mendampingi kader dalam pelaksanaan posyandu juga sebagai pemberi layanan kesehatan. Apabila tenaga kesehatan dari puskesmas tidak hadir dalam posyandu maka kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Posyandu sebagai suatu lembaga pelayanan kesehatan bagi masyarakat sudah selayaknya terus dibina oleh pihak-pihak yang berkompeten baik itu dari pemerintah daerah. Pelatihanpembinaan dapat dilakukan dengan cara memberikan pendampingan melalui petugas puskesmas maupun melalui pelatihan bagi para kader. Selain itu para pendamping juga terus berusaha untuk memberikan motivasi kepada para kader agar melaksanakan kegiatan posyandu lansia secara rutin dan lancar. Dengan adanya pelatihanpembinaan ini para kader posyandu lansia bisa bertahan lama walaupun tanpa adanya imbalan dalam bentuk material atau financial yang mencukupi. Menurut Azwar 2010, bahwa pelatihan sangat penting yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga lebih percaya diri dalam menyelenggarakan tugas.

5.1.4 Sumber Dana dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia

Adanya keterbatasan sumber dana dapat menghambat pelaksanaan suatu kebijakan, semakin besar dana yang dikeluarkan untuk memperbaiki sebuah program maka hasilnya pun akan semakin efektif. Apabila dana yang diberikan seefisien mungkin dan semakin kecilnya dana yang digunakan untuk sebuah program, maka program hanya akan berjalan lambat dan hasilnya pun tidak akan efisien. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber dana untuk mendukung pelaksanaan posyandu lansia yang tersedia dari Pemerintah Kota Pemko hanya sebatas dana transportasi kader saja. Dana untuk kegiatan posyandu lansia seharusnya tidak hanya berupa dana transportasi kader saja. Kegiatan posyandu lansia juga memerlukan dana yang lain agar posyandu tersebut berjalan dengan baik seperti dana untuk program Pemberian Tambahan Makanan PMT bagi lansia. Menurut Mahsum 2006, untuk memperoleh hasil yang baik atas setiap kinerja, organisasi harus melakukan investasi terhadap kegiatan yang ada. Individu atau tim akan menjadi kurang berguna jika tidak didukung sumber dana untuk melakukan pekerjaan.

5.1.5 Sarana dan Prasarana dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia

Pelaksanaan posyandu lansia tentunya memerlukan sarana dan prasarana yang cukup untuk kegiatan yang dapat berjalan semaksimal mungkin. Sarana dan prasarana sudah diatur sedemikian rupa sehingga menjadi standar untuk pengadaan barang yang dibutuhkan atau diperlukan. Sebenarnya tidak banyak