Penyakit yang sering terjadi pada Lanjut usia

12. Gangguan pada defekasi Sekarang ini, penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia adalah penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan atau penghancuran terhadap jaringan atau organ tubuh. Proses dari kerusakan ini dapat disebabkan oleh seiring dengan usia ataupun gaya hidup yang tidak sehat. Di Indonesia, penyakit-penyakit degeneratif mulai menjadi perhatian karena meningkatnya angka kejadian dan angka kematian. Beberapa penyakit degeneratif yang terjadi pada lansia, yaitu: 1. Osteoporosis Osteoporosis merupakan salah satu bentuk gangguan tulang dimana masa atau kepadatan tulang berkurang. 2. Hipertensi Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik sama atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90mmHg, yang terjadi karena menurunnya elastisitas arteri pada proses menua. Bila tidak ditangani, hipertensi dapat memicu terjadinya stroke, kerusakan pembuluh darah arteriosclerosis, serangangagal jantung dan gagal ginjal. 3. Diabetes Melitus Diabetes Melitus atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa atau gula darah yang disebabkan oleh tubuh tidak dapat menggunakan glukosa atau gula dalam darah sebagai sumber energy. 4. Dimensia Dimensia merupakan kumpulan gejala yang berkaitan dengan kehilangan fungsi intelektual dan daya ingat secara perlahan-lahan, sehingga mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari. Alzheimer merupakan jenis dimensia yang paling sering terjadi pada lansia. 5. Penyakit Jantung Koroner PJK Penyempitan pembuluh darah jantung sehingga aliran darah menuju jantung terganggu. Gejala umum yang terjadi adalah nyeri dada, sesak napas, pingsan, hingga kebingungan. 6. Osteo Artritis OA Osteo Artritis adalah peradangan sendi yang tejadi akibat peristiwa mekanik dan biologik yang mengakibatkan penipisan rawan sendi, tidak stabilnya sendi dan perkapuran.

2.2 Puskesmas

Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya Permenkes Nomor 75 Tahun 2014. Sebagai salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan KabupatenKota, menurut Trihono 2005 ada tiga fungsi puskesmas yaitu: 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Puskesmas selalu berupaya menggerakan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di