PelatihanPembinaan Kader dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia

5.1.4 Sumber Dana dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia

Adanya keterbatasan sumber dana dapat menghambat pelaksanaan suatu kebijakan, semakin besar dana yang dikeluarkan untuk memperbaiki sebuah program maka hasilnya pun akan semakin efektif. Apabila dana yang diberikan seefisien mungkin dan semakin kecilnya dana yang digunakan untuk sebuah program, maka program hanya akan berjalan lambat dan hasilnya pun tidak akan efisien. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber dana untuk mendukung pelaksanaan posyandu lansia yang tersedia dari Pemerintah Kota Pemko hanya sebatas dana transportasi kader saja. Dana untuk kegiatan posyandu lansia seharusnya tidak hanya berupa dana transportasi kader saja. Kegiatan posyandu lansia juga memerlukan dana yang lain agar posyandu tersebut berjalan dengan baik seperti dana untuk program Pemberian Tambahan Makanan PMT bagi lansia. Menurut Mahsum 2006, untuk memperoleh hasil yang baik atas setiap kinerja, organisasi harus melakukan investasi terhadap kegiatan yang ada. Individu atau tim akan menjadi kurang berguna jika tidak didukung sumber dana untuk melakukan pekerjaan.

5.1.5 Sarana dan Prasarana dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia

Pelaksanaan posyandu lansia tentunya memerlukan sarana dan prasarana yang cukup untuk kegiatan yang dapat berjalan semaksimal mungkin. Sarana dan prasarana sudah diatur sedemikian rupa sehingga menjadi standar untuk pengadaan barang yang dibutuhkan atau diperlukan. Sebenarnya tidak banyak yang peralatan dan obat-obatan yang diperlukan untuk terlaksananya kegiatan posyandu lansia. Peralatan yang diperlukan antara lain timbangan badan, alat ukur tinggi badan, tensimeter untuk mengukur tekanan darah serta peralatan laboratorium sederhana. Obat-obatan yang digunakan dalam kegiatan posyandu lansia adalah obat-obat yang sudah lazim ada dari puskesmas seperti obat generik dan vitamin. Sarana dan prasarana pendukung lainnya adalah tempat atau gedung dimana kegiatan posyandu lansia, buku pendaftaran, alat tulis dan juga KMS lansia. Hasil penelitian terhadap semua informan yang diwawancarai menyatakan bahwa sarana dan prasarana yang ada dalam pelaksanaan posyandu lansia belum mencukupi dan tidak tersedia secara merata, sehingga kegiatannya belum dapat berjalan dengan baik. Disalah satu posyandu lansia yang ada di Kelurahan Mabar, alat-alat untuk pemeriksaan gula, kolestrol dan asam urat belum ada tersedia, sedangkan posyandu di Kelurahan Mabar Hilir alat-alat tersebut sudah tersedia dan dibawa oleh petugas puskesmas dan itu harus mengeluarkan biaya untuk melakukan pemeriksaan misalnya gula, kolestrol dan asam urat. Pihak puskesmas seharusnya dalam pengadaan alat-alat untuk pemeriksaan tersebut harus dibuat secara merata agar lansia tersebut mau datang ke posyandu dan dapat memantau kesehatannya. Berdasarkan hasil observasi dilapangan juga menunjukkan bahwa tidak tersedianya KMS bagi lansia yang seharusnya dimiliki oleh lansia tersebut dan ada hanya buku register atau pendaftar lansianya. Hal ini terjadi lagi karena kurangnya dana yang tersedia untuk pelaksanaan posyandu. Seharusnya lansia