Puskesmas Analisis Pelaksanaan Posyandu Lansia Di Kecamatan Medan Deli Tahun 2015

Sebagai salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan KabupatenKota, menurut Trihono 2005 ada tiga fungsi puskesmas yaitu: 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Puskesmas selalu berupaya menggerakan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggarakan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. 2. Pusat pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termask sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. 3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi: a. Upaya Kesehatan Perorangan UKP adalah pelayanan yang bersifat pribadi private goods dengan tujuan untuk menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. b. Upaya Kesehatan Masyarakat UKM adalah pelayanan yang bersifat publik public goods dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat disebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan menajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan dalam menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Pada masa mendatang, puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu. Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan masyarakat secara meyeluruh comprehensive health care services kepada seluruh masyarakat di wilayah kerjanya, puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama. 1. Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat esensial dan Upaya Kesehatan Masyarakat pengembangan. a. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi: 1 Pelayanan promosi kesehatan 2 Pelayanan kesehatan lingkungan 3 Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana 4 Pelayanan gizi 5 Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit b. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan, merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif danatau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing puskesmas. 1 Pelayanan kesehatan jiwa 2 Pelayanan kesehatan gigi masyarakat 3 Pelayanan kesehatan tradisional komplementer 4 Pelayanan kesehatan olahraga 5 Pelayanan kesehatan indera 6 Pelayanan keseahatan lansia 7 Pelayanan kesehatan kerja 8 Pelayanan kesehatan lainnya 2. Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk: a. Rawat jalan b. Pelayanan gawat darurat c. Pelayanan satu hari d. Home care e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan 2.3 Posyandu 2.3.1 Pengertian Posyandu Posyandu Pos Pelayanan Terpadu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat UKBM yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dananak balita. Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari tenaga kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini Sembiring, 2004. Menurut Departemen Kesehatan RI 2006, Posyandu merupakan wadah atau tempat pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta dibimbing petugas kesehatan terkait dalam hal ini petugas dari puskesmas.

2.3.2 Sasaran Posyandu

Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya: 1. Bayi 2. Anak balita 3. Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui 4. Pasangan Usia Subur PUS

2.3.3 Fungsi Posyandu

1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA. 2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

2.3.4 Pengelola Posyandu

Pengelola posyandu adalah unsur masyarakat, lembaga kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga mitra pemerintah dan dunia usaha yang dipilih, bersedia, mampu dan memiliki waktu dan kepedulian terhadap pelayanan sosial dasar masyarakat di posyandu. Pengelola posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah pembentukan posyandu. Kriteria pengelola posyandu sebagai berikut: