Pengetahuan mengenai Posyandu Lansia

baik bagi masyarakat khususnya lansia agar mereka untuk datang mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga mereka dapat memantau atau memeriksakan kesehatan mereka. Meningkatkan pengetahuan atau pemahaman lansia mengenai posyandu lansia bukan hal yang mudah, namun bisa diupayakan jika antara pihak yang terkait untuk pelaksanaan kegiatan dapat bekerjasama dengan baik. Jika semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan posyandu lansia dapat bekerjasama dengan baik maka kegiatan tersebut akan berjalan dengan semaksimal mungkin. Karena pada dasarnya fokus utama dari adanya posyandu lansia adalah agar memudahkan lansia untuk mendapatkan pelayanan kesehatannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariyani 2011 yang menyatakan ada hubungan bermakna pengetahuan dengan pemanfaatan posyandu lansia. Menurut Notoadmojdo 2007 pengetahuan baik juga tidak menjamin seseorang untuk berperilaku baik, seseorang yang memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan belum tentu ia memiliki perilaku kesehatan yang baik pula dan perlu faktor-faktor pendukung lainnya untuk membuat para lansia dapat memanfaatkan posyandu lansia dengan aktif.

5.1.2 Sumber Daya Manusia SDM dalam Pelaksanaan Posyandu Lansia

Salah satu faktor keberhasilan suatu program adalah tersedianya sumber daya manusia yang cukup, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Sumber daya manusia merupakan aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktvitas organisasi. Berdasarkan hasil wawancara terhadap semua informan menyatakan bahwa sumber daya manusia dalam pelaksanaan posyandu lansia adalah kader posyandu yang bekerjasama dengan tenaga kesehatan dari puskesmas. Jumlah kader yang bertugas dalam pelaksanaan posyandu lansia masih belum mencukupi. Hal ini dikarenakan tugas kader yang merangkap. Kader yang bertugas dalam posyandu lansia juga bertugas dalam posyandu balita dan ibu hamil. Hasil observasi langsung di lapangan selama mengikuti kegiatan hari buka posyandu lansia, dimana pihak yang terkait untuk pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ikut serta didalamnya dan menyerahkan sepenuhnya posyandu lansia beserta kegiatannya kepada pihak puskesmas dan kader yang ada. Padahal dalam kegiatan pelaksanaan posyandu lansia seharusnya ada beberapa pihak yang turut serta yaitu lurah, tim PKK, tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Sumber daya manusia dalam pelaksanaan posyandu lansia memegang peranan penting. Oleh sebab itu diperlukan partisipasi seluruh pihak dalam setiap kegiatan posyandu di wilayah kerjanya dalam hal ini pihak kesehatan atau puskesmas, kecamatan, kelurahan, tokoh masyarakat serta masyarakat itu sendiri. Sukarni 2002 menyatakan bahwa kader bertanggung jawab terhadap masyarakat setempat, mereka bekerja dan berperan sebagai seorang pelaku dari sebuah sistem kesehatan. Kader bertanggung jawab kepada kepala desa dan supervisor yang ditunjuk oleh petugastenaga pelayanan pemerintah. Keberadaan kader posyandu sangat berperan dalam pemanfaatan posyandu lansia.