Pelaksanaan Posyandu Lansia Analisis Pelaksanaan Posyandu Lansia di Kecamatan Medan Deli
posyandu bukan pada hari sebelum posyandu dilakukan. Hal ini dapat dikarenakan kurangnya pengetahuan dari kader tentang peran maupun tugas kader
dalam pelaksanaan posyandu lansia. Semestinya kader posyandu harus mempersiapkan alat-alat, bahan tersebut serta mengundang dan menggerakkan
masyarakat khususnya lansia untuk datang ke pelaksanaan posyandu lansia sebelum hari buka pelaksanaan posyandu.
Hasil observasi di lapangan juga menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan pada hari buka posyandu lansia oleh petugas berupa pelayanan standar
yaitu penimbangan berat badan, pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan penyuluhan perorangan, namun kegiatan tambahan seperti senam
lansia masih jarang dilaksanakan karena kurangnya peralatan yang ada dan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan PMT diakui oleh pihak kelurahan juga
belum dilaksanakan, karena terdapatnya kendala dalam hal ini adalah keterbatasan danaan maka untuk program makanan tambahan bagi lansia tidak dilaksanakan.
Padahal menurut pihak kelurahan yang mewakili dari sekretaris PKK kegiatan tersebut dapat menjadikan para lansia lebih tertarik dan semangat untuk datang ke
posyandu lansia. Observasi di lapangan yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan juga bahwa
untuk pelaksanaan posyandu, awalnya para lansia yang datang ke posyandu mendaftar pada kader, dan sebagian besar kader sudah menjalankan peran
sertanya yaitu melaksanakan pendaftaran lansia dalam buku bantu pencatatan lansia. Apabila lansia mempunyai KMS, berarti bulan lalu lansia sudang
ditimbang, dimana pencatatan nama lansia pada secarik kertas diselipkan pada
KMS, kemudian lansia tersebut menuju ke tempat penimbangan. Untuk kegiatan selanjutnya dilakukan penimbangan berat badan lansia oleh kader, yang perlu
diperhatikan yaitu apakah timbangan badan sudah siap, kemudian lansia ditimbang, hasil penimbangan berat badan lansia dicatat pada buku catatan. Untuk
kegiatan pengukuran tinggi badan tidak ada dilakukan, seharusnya pemeriksaan tinggi badan juga dilaksanakan supaya dapat menghitung Indeks Masa Tubuh
IMT lansia tersebut. Setelah ditimbang lansia menuju kegiatan selanjutnya yaitu pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan tensimeter yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan dari puskesmas. Apabila tekanan darah lansia tersebut tinggi ataupun rendah maka dari petugas memberikan obat yang ada tersedia dari
puskesmas, jika tidak bisa ditangani di posyandu mereka akan dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit yang terdekat. Setelah selesai melakukan
pemeriksaan tekanan darah dengan tensimeter oleh tenaga kesehatan, lansia tersebut kemudian mendapat penyuluhan perorangan semestinya dilakukan oleh
kader posyandu namun kenyataannya di lapangan bahwa yang memberikan penyuluhan dari tenaga kesehatan. Kader posyandu disini kurang melaksanakan
peran sertanya dalam hal penyuluhan perorangan sesuai dengan permasalahan yang ada ditemukan pada lansia dan hanya sebatas informasi hasil penimbangan
berat badan dan tekanan darah saja. Kegiatan dalam pelaksanaan posyandu lansia seperti pemeriksaan gula
darah, kolestrol, asam urat juga sudah dilaksanakan tetapi belum merata di semua posyandu. Posyandu lansia di Kelurahan Mabar Hilir sudah melaksanakan
pemeriksaan gula darah, kolestrol, asam urat namun untuk pemeriksaannya lansia
harus mengeluarkan dana yang tidak cukup mahal dan itu juga ditujukan bagi yang mau saja, sedangkan di posyandu lansia Kelurahan Mabar sama sekali tidak
melakukan pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dikarenakan tidak tersedianya peralatan untuk pemeriksaan gula darah, kolestrol serta asam urat. Dilihat dari
kedua posyandu lansia yang ada dapat diketahui bahwa koordinasi dari pihak kelurahan maupun puskesmas dalam hal pengadaan peralatan untuk pemeriksaan-
pemeriksaan tersebut dalam pelaksanaan posyandu lansia masih sangat kurang. Seharusnya pengadaan alat-alat pemeriksaan tersebut dilakukan secara merata dan
untuk pemeriksaannya tidak harus mengeluarkan dana. Karena banyak dari lansia yang mengetahui bahwa posyandu itu tidak bayar, kenapa untuk pemeriksaan
seperti gula darah, kolestrol serta asam urat harus mengeluarkan biaya. Ini dapat menjadi hambatan ataupun kendala bagi lansia untuk datang ke posyandu.