Prepare Environment menyiapkan lingkungan. Pendidik harus mengatur
fasilitas yang digunakan peserta didik dengan tepat dari materi dan media sesuai dengan lingkungan sekitar
Prepare the learners menyiapkan peserta didik. Memberitahukan peserta didik
tentang tujuan pembelajaran. Pendidik menjelaskan bagaimana cara agar peserta didik dapat memperoleh informasi dan cara mengevaluasi materinya
Provide the learning experience menyediakan pengalaman belajar. Belajar
dan mengajar harus menjadi pengalaman. Sebagai guru kita dapat memberikan pengalaman belajar seperti: presentasi di depan kelas dengan projector,
demonstrasi, latihan, atau tutorial materi Jika materi itu berpusat pada guru, maka guru harus menyajikannya sebagai
seorang profesional. Jika pengalaman yang akan diberikan kepada siswa, guru harus berperan sebagai fasilitator atau pembimbing yang membantu siswa
menggali topik dari internet, mendiskusikan isi, menyiapkan materi portofolio, atau menyajikan informasi kepada teman sekelas.
e. Require Learner Parcipation Melibatkan siswa dalam aktivitas
pembelajaran Agar berlangsung efektif dan efisien proses pembelajaran memerlukan adanya
keterlibatan mental siswa secara aktif dengan materi yang sedang dipelajari. Pemberian latihan merupakan contoh bagaimana melibatkan aktivitas mental
siswa dengan materi yang sedang dipelajari. Siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya akan dengan mudah mempelajari materi
pembelajaran. Setelah aktif melakukan proses pembelajaran, pemberian umpan balik yang berupa pengetahuan tentang hasil belajar akan memotivasi siswa
untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Dalam mengaktifkan siswa di dalam proses pembelajaran sebaiknya
memperhatikan keadaan psikologisnya, gambaran psikologis dari siswa adalah: 1 behavioris, karena tanggapanrespon yang sesuai dari pengajar dapat
menguatkan stimulus yang ditampakkan siswa. 2 kognitifis, karena informasi yang diterima siswa dapat memperkaya skema
mentalnya.
Kegiatan Pembelajaran 2
3 konstruktivis, karena pengetahuan yang diterima siswa akan lebih berarti dan bertahan lama di kepala jika mereka mengalami langsung setiap aktivitas
dalam proses pembelajaran. 4 sosial, karena feedback atau tanggapan yang diberikan pengajar atau teman
dalam proses pembelajaran dapat dijadikan sebagai ajang untuk mengoreksi segala informasi yang telah diterima dan juga sebagai support secara
emosional.
f. Evaluate and Revise Mengevaluasi dan Memperbaiki
Setelah mendesain aktivitas pembelajaran maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi dan revisi. Tahap evaluasi dan revisi dalam
model desain pembelajaran ASSURE ini dilakukan untuk menilai efektifitas dan
efisiensi program pembelajaran dan juga menilai pencapaian hasil belajar siswa. Agar dapat memperoleh gambaran yang lengkap tentang kualitas sebuah
program pembelajaran, perlu dilakukan proses evaluasi terhadap semua komponen pembelajaran.
Contoh pertanyaan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menilai efektifitas proses pembelajaran adalah: 1 apakah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan? 2 apakah metode, media, dan strategi pembelajaran yang digunakan dapat membantu berlangsungnya proses belajar siswa? 3
apakah siswa terlibat aktif dengan isimateri pembelajaran yang sedang dipelajari? Revisi perlu dilakukan apabila hasil evaluasi terhadap program
pembelajaran menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Langkah revisi dilakukan terhadap komponen-komponen pembelajaran perlu diperbaiki untuk
mencapai pembelajaran sukses.