2. Media Awetan
Media awetan terdiri dari awetan basah dan awetan kering. Awetan basah dibuat dengan cara merendam tumbuhan dan atau binatang baik dalam bentuk utuh
atau pun bagian-bagiannya dalam larutan pengawet. Awetan kering dibuat dengan cara mengeringkan tumbuh-tumbuhan, binatang atau bagian-bagiannya
baik dengan atau tanpa bahan pengawet. Arif Sidharta dan Yamin Winduono 2009 mengemukakan kelompok jenis-jenis
media pembelajaran asli sebagai berikut. a Media asli hidup: aquarium dengan ikan dan tumbuhannya, terrarium
dengan hewan darat dan tumbuhannya, kebun binatang dengan semua binatang yang ada.
b Media asli mati: herbarium, taksidermi, awetan dalam botol, bioplastik dan diorama pameran hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan
tampilannya seperti aslinya di alam. c Media asli benda tak hidup: berbagai jebis batuan mineral, kereta api,
pesawat terbang, mobil, gedung, papan tulis, papan tempel, dan zat-zat kimia padatserbuk, cairlarutan, gas.
d Media asli tiruan atau model: model irisan bagian dalam bumi, model penampang batang, penampang daun, model boneka, model
torsomanusia yang dapat dilepas dan dipasang kembali, model globe, model atom.
Kegiatan Pembelajaran 1
d Strategi Penggunaan Media Realita dalam Pembelajaran
Media pembelajaran realita memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai topik mata pelajaran. Media realita mampu memberikan pengalaman belajar
langsung Hands on Experience bagi siswa. Dengan menggunakan benda nyata sebagai media, siswa dapat menggunakan berbagai indera untuk mempelajari
suatu objek. Siswa dapat melihat, meraba, mencium, bahkan merasakan objek yang
tengah dipelajari. Dalam menggunakan realita, siswa dituntut
kemampuannya menginterpretasikan hubungan-hubungan tentang benda yang sesungguhnya. Hal lain yang penting diperhatikan dalam menggunakan realita
sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut.
Memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat berinteraksi langsung dengan benda yang sedang dipelajari.
Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mempelajari
objek sebagai sumber informasi dan pengetahuan.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari sebanyak mungkin yang berkaitan dengan objek yang sedang dipelajari.
Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau resiko yang akan dihadapi
siswa pada saat mempelajari media realita.