Metode Penentuan Struktur Kimia

30 sama dengan kromatografi lapis tipis yaitu silika gel, aluminium oksida, poliamida, selulosa, selanjutnya arang aktif dan gula tepung. Sejumlah sediaan yang diperiksa diperiksa dilarutkan dengan sedikit pelarut, ditambahkan ke dalam puncak kolom dan dibiarkan mengalir ke dalam penyerap. Zat berkhasiat diserap dari larutan oleh bahan penyerap secara sempurna berupa pita sempit pada puncak kolom. Dengan mengalirkan pelarut lebih lanjut, dengan atau tanpas tekanan udara, masing-masing bergerak turun dengan difraksinasi dan fraksi yang mengandung zat yang sama disatukan. Adapun laju gerakan zat dipengaruhi oleh daya adsorbs zat penyerap, ukuran partikel dan luas permukaan, sifat dan polaritas pelarut, tekanan yang digunakan serta suhu system kromatografi Roth, 2000.

2.3.3 Metode Penentuan Struktur Kimia

Spektrofotometri adalah pengukuran serapan atau emisi radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu yang monokromatis dari suatu zat baik dalam bentuk molekul atau atom. Spektrum biasanya diperoleh dengan melewatkan cahaya yang panjang gelombang tertentu melalui larutan encer suatu senyawa dalam pelarut yang sesuai dan tidak mengganggu penyerapan, misal air atau etanol Underwood, 2002. Untuk menentukan struktur kimia suatu senyawa dapat digunakan metode spektroskopi UV-Vis, Spektrofotometri Fourier Transform Infra Red FT-IR, Spektrometri Massa, dan Spektrometri Resonansi Magnetik Inti RMI. Spektrofotometri UV-VIS yaitu pengukuran serapan dapat dilakukan pada daerah ultraviolet panjang gelombang 190 nm -380 nm atau daerah cahaya tampak panjang gelombang 380nm -780 nm. Semua molekul dapat Universitas Sumatera Utara 31 mengabsorbsi radiasi dalam daerah UV-Vis karena mengandung elektron yang dapat dieksitasi ke tingkat energy yang lebih tinggi. Senyawa yang mengandung ikatan sigma seperti pada ikatan tunggal C-C akan tereksitasi pada panjang gelombang sangat pendek di bawah 150 nm berada di luar daerah ukur spektrofotometer sehingga tidak akan menimbulkan serapan. Senyawa memiliki elektron phi π mempunyai ikatan rangkap dan mempunyai pasangan elektron bebas lebih mudah tereksitasi dan menyerap pada panjang gelombang yang lebih tinggi sehingga menimbulkan serapan pada spektrofotometer. Spektrofotometri digunakan untuk menganalisis struktur dan memberikan petunjuk adanya gugus kromofor, menetapkan kadar, menggunakan serapan maksimum dari kurva absorbsi, memeriksa kemurnian, memeriksa langsung konsentrasi analit Pare Belanger, 1997. Spektrofotometri Infra Red IR yaitu daerah radiasi spektrofotometri IR berada pada bilangan panjang gelombang 12800-10 cm -1 . Umumnya daerah radiasi IR terbagi dalam IR dekat 12800-4000 cm -1 ; 3,8-12 x 10 14 Hz; 0,78-2,5 mikrometer, daerah IR tengah 4000-200cm -1 ; 3,8-12 x10 4 Hz, 2,5-50 mikrometer, daerah IR jauh 200-10 cm -1; 60-3 x 10 11 Hz; 50-1000 mikrometer. Daerah yang paling banyak digunakan untuk berbagai keperluan praktis adalah 4000-690 cm -1 yang biasa disebut infra tengah Khopkar, 1990 Spektrofotometri IR mempunyai 2 macam instrument yaitu 1 Spektrofotometer IR dispersive, adalah spektrofotometri yang menggunakan monokromator untuk memisahkan frekuensi individu yang melewati sampel sehingga absorbs dari masing-masing frekuensi dapat diukur. Universitas Sumatera Utara 32 2 Spektrofotometer Fourier-transform, adalah spektrofotometri yang dalam instrumennya tidak dipisahkan radiasinya, tetapi hampir semua panjang gelombang mencapai detektor secara bersamaan yang disebut Fourier-transform, yang digunakan untuk mengubah hasil spectrum IR menjadi khas. Yang digunakan sebagai pengganti monokromator adalah interferometer yang dapat memisahkan radiasi menjadi dua bagian dan menghubungkannya kembali sehingga variasi intensitas yang keluar dapat diukur sekali. Beberapa keuntungan spektrofotometer Fourier-Transform dibandingkan dengan spektrofotometer dispersive adalah menghasilkan spektrum yang lebih cepat, resolusi yang lebih baik, dapat mengukur sampel dalam jumlah yang sangat sedikit Silverstein, 2002.

3. Spektrometri Massa

Spektometri yang menggunakan penguraian senyawa organik dan perekaman pola fragmentasi menurut massanya. Uap cuplikan berdifusi ke dalam system spectrometer massa yang bertekanan rendah, kemudian diionkan dengan energi yang cukup untuk memutuskan ikatan kimia. Dalam spektrometri massa reaksi pertama suatu molekul adalah ionisasi awal sebuah elektron. Hilangnya sebuah elektron menghasil ion molekul. Tabrakan antara sebuah molekul organik dan salah satu elektron berenergi tinggi menyebabkan lepasnya sebuah elektron dari molekul dan menyebabkan terbentuknya ion organik. Ion organik yang dihasilkan oleh penembakan elektron berenergi tinggi ini tidak stabil dan pecah menjadi fragmen kecil, baik berbentuk radikal bebas maupun ion-ion lain. Umumnya spektrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sampel menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang Universitas Sumatera Utara 33 dipisahkan berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan me. Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif dimana massa yang terdistribusi spesifik terhadap senyawa induk.

4. Spektrometri Resonansi Magnetik Inti RMI

Spektrometri magnetic inti RMI merupakan metode yang sering dipakai dalam mempelajari struktur molekul. Untuk melengkapi bagian-bagian lain dari suatu molekul organik yang tidak diketahui unknown Compound dapat digunaka RMI yang memberikan informasi yang berguna dalam penentuan struktur yaitu RMI 1 dimensi terdiri dari RMI proton 1 H, RMI karbon 13 C, DEPT Distortionless Enhancement by Polarization Transfer. Prinsip RMI proton adalah inti atom hidrogen mempunyai sifat-sifat magnet, bila suatu senyawa mengandung hydrogen diletakkan dalam bidang magnet yang sangat kuat dan diradiasi menggunakan radiasi elektromagnetik maka inti atom hydrogen dari senyawa tersebut akan menyerap energi melalui suatu proses absorpsi yang dikenal dengan resonansi magnet. Penyerapan gelombang pada fenomena Resonansi Maknetik Inti RMI atau NMR Nuclear Magnetic Resonance, Terjadi bila inti menyerah terhadap medan magnet yang digunakan untuk merubah arah orientasi spin Silverstein, 2005. Spektrum RMI karbon dan DEPT memberikan informasi jenis atom karbon primer CH 3 , sekunder CH 2 tersier CH, dan kuarterner q. DEPT merupakan salah satu tipe spektra RMI karbon yang memberikan informasi jumlah karbon dari CH 3, CH 2, CH dan C yang diukur berdasarkan sudut pengukuran RMI karbon. Hasil penelitian DEPT pada sudut 135 menunjukkan bahwa sinyal karbon CH 3 dan CH mengarah ke atas, sedangkan CH 2 mengarah ke Universitas Sumatera Utara 34 bawah, Untuk mengetahui perbedaan CH 3 dan CH dilakukan pengukuran pada sudut 90 . Pergeseran Kimia Chemical shift, δH. Pergeseran Kimia adalah parameter yang digunakan pada RMI proton dan Karbon yang mempunyai karakteristik untuk posisi proton dan karbon di dalam struktur kimia δH adalah pergeseran kimia untuk proton 0 – 10 ppm, δC adalah pergeseran kimia untuk Karbon 0 – 200. Penyidikan pergeseran kimia pada RMI proton adalah spektra-spektra protonhidrogen dari: C H 3 C H 2 C H C C H 2 C H 2 H C C H C H C H 3 C C C O Faktor- faktor yang mempengaruhi letak pergeseran kimia δH adalah 1 Faktor intra molekul. -Pengarunh Induksi Induksi melalui ikatan atau melalui induksi ruang, makin besar keelektronegatifan, makin besar δH maka CH 3 δ ± 1,0 ppm, CH 3 4 S i = 0 ppm, CH 3 -I = 2,16 ppm, CH 3 -F = 4,26 ppm. Pengaruh resonansi CH 2 adalah δH ± 2 − 4 ppm. 2 Pengaruh Intra molekul, pengaruh medium isotop pelarut. Gejala ini diakibatkan oleh adanya gaya Vander Walls dan mempunyai sekitar 0,1 ppm. Pengaruh suhu yaitu suhu yang lebih tinggi ataupun suhu yang lebih rendah, δH 0 - 100 ppm 90 - 200 ppm 160 - 200 ppm 40 - 60 ppm Universitas Sumatera Utara 35 akan berbeda dengan suhu ruang. Pengaruh anisotropi δH pada senyawa alkena lebih besar dampak yang dipengaruhi oleh faktor elektronegatifitas. CH = 9,5 -10 ppm, C-CH- = 5 - 6 ppm. Benzen = 7 - 8 ppm. Pengaruh sterikruang yaitu Gugus yang terletak di atasbawah bidang ikatan rangkap, δH lebih kecil dibandingkan yang terletak yang bukan tepat di bawah bidang.

5. RMI 2 Dimensi COSY, HMQC, dan HMBC

Spektrum RMI 2 Dimensi seperti COSY Correlation Spectroscopy; HMQC Hetero Multiple Quantum Connectivity dan HMBC Hetero Multiple Bond Connectivity adalah spektra turunan dari RMI 1dimensio proton dan karbon. COSY digunakan untuk melihat korelasi antara proton dengan proton, HMQC digunakan untuk melihat korelasi proton dengan karbon, sedangkan HMBC adalah korelasi diantara proton dan karbon sampai 2 – 3 ikatan Schraml, 1990.

2.4 Uji Toksisitas Brine Shrimp Lethality Test BSLT