39
3.3 Bahan, Alat, dan Prosedur Penelitian 3.3.1 Bahan
Sampel yang digunakan adalah kulit batang Raru Vatica pauciflora Blume yang berasal dari Tapanuli Tengah. Dan bahan Kimia yang digunakan
adalah n-heksan, etil asetat, etanol 96, air suling, kloroform, metanol, asetonitril, serium sulfat, lempeng KLT silika gel GF
254
, silika gel 60 mesh, sea sand, celite, acarbose, dimetilsulfoksida DMSO, kalium fosfat monobasa, natrium karbonat,
p-nitrofenil- α-D-glukopiranosa, enzim α-glukosidase, ammonia, pereaksi
Dragendorf, asam asetat anhidrat, pereaksi liberman buchard, serbuk Mg, HCl, FeCl
3
1, formaldehid 30, NaOH, proteleum eter.
3.3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah alat refluks, corong gelas, penguap putar vakum rotavapor, sonikator, botol kaca, penangas air, cawan
petri, batang pengaduk, spatula besi, vial, timbangan analitik, tabung reaksi, rak tabung reaksi, mikropipet, inkubator, bejana kromatografi, pipa kapiler, pinset,
pemanas KLT, kolom kromatografi, labu erlenmeyer, gelas piala, pipet tetes, spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer Fourier-transform Infrared FTIR,
spektrometri resonansi magnetik inti RMI 1 D
1
H.
13
C dan DEPT dan RMI 2 D COSY, HMQC, HMBC.
3.3.3 Prosedur Penelitian 1. Persiapan Sampel
Kulit batang raru Vatica pauciflora Blume, dikoleksi dari hutan Tapanuli Tengah, dibersihkan dari kotoran, dan selanjutnya dikeringkan di udara terbuka
Universitas Sumatera Utara
40 dalam ruangan sehingga tidak terkena panas matahari langsung. Setelah kering
dibuat potongan kecil–kecil.
2. Ekstraksi Kulit Batang Raru Vatica pauciflora Blume
Ekstraksi dilakukan dengan metode Harborn Harborn,1987. Metode yang dilakukan adalah metode ekstraksi bertingkat menggunakan pelarut yang berbeda
tingkat kepolarannya yaitu: n-heksan, etil asetat, etanol, dan air. Masing-masing ekstrak dikumpulkan dan diuapkan dengan menggunakan rotavapor sampai pekat
kental. Prosedur yang dilakukan adalah sebanyak 1 Kg kulit batang tumbuhan raru direfluks dengan pelarut n-heksan.
Kemudian filtratnya diuapkan dengan vakum rotavapor sehingga didapat ekstrak kental n-heksan.
Ekstraksi dilakukan berulang sampai tidak terjadi perubahan warna pada pelarut yang digunakan. Residu kemudian direfluks kembali dengan etil asetat
sampai tidak terjadi perubahan warna kemudian disaring dan filtratnya dirotari evaporator disebut fraksi etil asetat. Residu dari sampel setelah direfluks etil asetat
dilakukan kembali refluks dengan etanol sampai tidak terjadi perubahan warna kemudian disaring dan filtratnya dirotari evaporator disebut fraksi etanol. Residu
dari sampel setelah direfluks etanol dilakukan kembali refluks dengan air sampai tidak terjadi perubahan warna kemudian disaring dan filtratnya dirotari evaporator
dan residu dibuang.
3.4 Uji Antidiabetes Ekstrak Dengan Mekanisme Penghambatan Enzim