22
2.2.5 Inhibisi Enzim α-glukosidase
Senyawa yang dapat menghambat kerja enzim disebut inhibitor enzim. Inhibitor enzim terdiri dari dua jenis utama yang dibedakan dari cara kerjanya.
Pertama inhibitor enzim yang saling bersaing dengan substrat memperebutkan pusat aktif, dan kedua inhibitor yang tidak bersaing pada pusat aktif tetapi tidak
bereaksi untuk membentuk hasil. Suatu zat yang bersifat sebagai inhibisi bersaing atau kompetitif merupakan molekul yang mirip dengan substrat
Reaksi: E + S
ES aktif Hasil
E + I EI tidak aktif
Dalam bagian ini inhibitor I bersaing dengan substrat S memperebutkan tapak aktif. Menurut azas Le Chatelier, jika S bertambah konsentrasi keseimbangan S
harus bertambah dengan mengorbankan EI. Jadi kita dapat membalikkan pengaruh inhibitor kompetitif dengan hanya meninggikan konsentrasi substrat
David S.P, 1989. Acarbose adalah inhibitor enzim
α-glukosidase yang bersifat kompetitif dan reversibel di dalam usus manusia Bischoff H, 1995. Ekstrak dari tanaman
raru yang mempunyai bioaktivitas sebagai anti diabetik cara kerjanya mirip dengan acarbose Gunawan P, 2009.
2.2.6 Metode Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
1. Metode Oksidasi-Reduksi
Ion kupri dapat mereduksi glukosa dalam larutan alkali panas dan terbentuk ion kupro. Bila kondisi reaksi dijaga, maka ion kupro yang terbentuk
sebanding dengan glukosa yang bereaksi dengan iodium dalam suasana asam dan
Universitas Sumatera Utara
23 kelebihan iodium di dalam blangko dan sampel dititrasi dengan tisosulfat.
Selisihnya dengan glukosa yang ada dalam sampel Aryska, 2008.
2. Metode Kondensasi
Glukosa dan aldosa lain dapat berkondensasi dengan macam-macam senyawa aromatik dalam suasana asam panas membentuk produk-produk yang
berwarna. Hidroksimetilpurpural terbentuk dari glukosa dalam larutan asam kuat panas. Gugus aldehid dari produk ini berkondensasi dengan suatu fenol untuk
menghasilkan senyawa hijau yang dapat diukur secara fotometrik Aryska, 2008.
3. Metode Enzimatik
Kadar glukosa darah diukur dengan metode enzimatik glukosa oksidase menggunakan alat glukometer. Prinsip kerja penggunaan alat ini yaitu : oksigen
dengan bantuan enzim glukosa oksidase mengkatalis proses oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan hydrogen peroksida. Dalam reaksi yang kedua, enzim
peroksidase mengkatalisis reaksi oksidasi kromogen akseptor oksigen yang tidak berwarna, kemudian oleh hydrogen peroksidase membentuk suatu produk
kromogen teroksidasi berwarna biru yang diukur dengan glukometer. Tes strip pada glukometer mengandung bahan kimia glukosa oksidase
≥ 0,8 IU; garam naftalen asam sulfat 42
μg; dan 3-metil-2-benzothiazolin hidrazon. Glukosa + O
2
+ H
2
O ======= Asam Glukonat + H
2
O
2
Aryska, 2008.
Universitas Sumatera Utara
24
2.2.7 Pengobatan Diabetes Melitus