40
utama besarnya margin antara harga di tingkat produsen dan harga di tingkat konsumen.
d. Koperasi Koperasi sebagai badan ekonomi rakyat yang lahir sebagai kekuatan
ekonomi memiliki peranan yang sangat penting dalam menghimpun kekuatan ekonomi anggota bersama. Dalam hal ini peranan pengembangan agribisnis
dapat dilihat dari fungsinya sebagai penyalur input pertanian dan lembaga pemasaran hasil-hasil pertanian. Keberadaan koperasi unit desa KUD
menjadi suatu kekuatan untuk membantu pengembangan agribisnis karena hampir di setiap desa memiliki KUD namun banyak tidak berdaya untuk
membantu pengembangan agribisnis yang berbasis pedesaan.
2.7. Kerangka Pemikiran
Kabupaten Tolikara merupakan salah satu kabupaten penghasil buah merah di Propinsi Papua dengan luas areal produksi buah merah yang terluas
dari beberapa Kabupaten di wilayah pegunungan Jayawijaya. Sebagai salah satu daerah sentra produksi buah merah di Papua, kabupaten Tolikara memiliki
potensi untuk mengembangkan agribisnis buah merah, selain itu pelaku tataniaga buah merah yang berasal dari daerah sentra produksi yang berada di
sekitar wilayah kabupaten Tolikara yang ingin memasarkan bahan baku buah merah di kota Wamena sebagai pusat perdagangan buah merah akan melalui
Wilayah Kabupaten Tolikara, sehingga dengan adanya pengembangan agribisnis buah merah di Kabupaten Tolikara, maka rantai distribusi atau
tataniaga buah merah akan diperpendek atau dengan kata lain mendekatkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
industri ke sentra produksi atau produsen Untuk mendukung pengembangan agribisnis buah merah perlu peningkatan produksi, sistem pemasaran yang
baikberkeadilan melalui dukungan teknologi budidaya dan kemitraan usaha. Dalam alur pikir strategi pengembangan agribisnis buah merah di
Kabupaten Tolikara seperti digambarkan dalam gambar 3 tiga, pada tahap awal dilakukan identifikasi faktor-faktor strategi pengembangan agribisnis buah
merah dalam kondisi saat ini yang berhubungan dengan permintaan dan penawaran. Dari identifikasi selanjutnya dilakukan evaluasi secara keseluruhan
untuk menentukan faktor-faktor internal maupun faktor-faktor eksternal Kabupaten Tolikara. Setalah faktor-faktor kritis internal maupun eksternal
didapatkan selanjutnya dibuat matrik SWOT yang digunakan untuk mencocokan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan
internal. Dengan melalui analisis SWOT, maka akan diperoleh strategi alternatif yang layak untuk pengembangan agribisnis buah merah di Kabupaten
Tolikara. Dari beberapa alternatif strategi pihak pemerintah kabupaten Tolikara
menentukan strategi kebijakan alternatif sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Tolikara. Dari strategi alternatif yang akan dilakukan, pemerintah
dapat menentukan langkah-langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tolikara menjadi lebih sejaterah, maju dan mandiri sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia ”masyarakat yang sejaterah, adil dan makmur”.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
Evaluasi
Gambar 2.3 : Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka berpikir pada Gambar 3, dapat dinyatakan bahwa
potensi pengembangan agribisnis buah merah dalam penelitiaan ini mengacu pada karakteristik pemasaran dalam hal ini tingkat produk merk dan kemasan,
harga, distribusi, promosi, produksi dalam hal ketersediaan luas lahan,
Dinas Pertanian Kabupaten Tolikara
Analisis Situasi
Analisis SWOT
FAKTOR INTERNAL
Kekuatan Kelemahan Luas lahan
Varietas unggul Merek produk
Biaya Harga
Promosi Teknologi
Rendahnya SDM Modal
Informasi pasar
FAKTOR EKSTERNAL
Peluang Ancaman Globalisasi
perdagangan Potensi daerah
Kemitraan Dukungan
pemerintah Pertmintaan
Pemasaran terbatas Transportasi
Buah merah Instan Kemasan produk
Kondisi ekonomi nasion al
Alternatif Strategi
Kebijakan pengembangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
teknologi budidaya dan pascapanen, modal, sumberdaya manusia, dan strategi pengembangan dalam hal ini faktor sosial budaya, ekonomi dan politik
masyarakat setempat, permintaan konsumen, letak geografis dan kebijakan pemerintah daerah tentang pengembangan sentra dengan dukungan
kelembagaan petani yang terkait dengan agribisnis akan digunakan untuk menyusun suatu strategi pengembangan agribisnis di Kabupaten di Tolikara
melalui teknologi budidaya dan kemitraan usaha. Untuk itu analisis yang digunakan untuk melihat potensi pengembangan agribisnis buah merah,
sistem pemasaran dalam menyusun kebijakan pengembangan agribisnis di Kabupaten Tolikara.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tolokara Propinsi Papua. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan mulai pada bulan September
sampai dengan Oktober 2009, dengan dasar pertimbangan bahwa Kabupaten Tolikara adalah sentra komoditas buah merah di kawasan wilayah pegunungan
tengah Jayawijaya dengan jangkauan transportasi udara yang agak sulit dari Provinsi Papua
3.3. Jenis Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder.
a. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli tidak melalui media perantara, dan belum melalui proses pengolahan dari pihak lain.
b. Data sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalu media perantara diperoleh pihak lain dan telah terkumpul atau data primer yang telah diolah pihak lain.
3.4. Pengumpulan Data Informasi Wilayah di Kabupaten Tolikara
Pengkajian menerapkan metode pendekatan interaktif Rapid Appraisal
of Agricultural Knowledge Systems RAAKS yang dikembangkan oleh Engel,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.