Analisis Faktor Internal Faktor Internal dan Eksternal

92 untuk pengembangan pemasaran buah merah di Tolikara di masa yang akan datang. Atas dasar pemikiran peneliti berusaha menggali faktor-faktor berkaitan yang dengan pengembangan pemasaran agribisnis buah merah di Kabupaten Tolikara untuk memilih strategi yang tepat. Untuk itu peneliti melakukan identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal sebagai berikut :

4.4.1. Analisis Faktor Internal

Dalam analisis faktor-faktor internal terdiri dari 2 dua bagian yaitu Kekuatan Strengths dan Kelemahan Weaknesses yang ada pada di kabupaten Tolikara. Dari hasil analisis faktor strategi internal diketahui kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan pemasaran agribisnis buah merah dari Kabupaten Tolikara. Matrik analisis strategi faktor internal dapat dilihat pada tabel 5 dan 6. Pada tabel 5 dan 6 terlihat bahwa tingkat kekuatan tertinggi yang dimiliki oleh Kabupaten Tolikara pengembangan buah merah adalah keterediaan lokasi kebun, biaya produksi dan harga relative murah, sedangkan kelemahannya yang dimiliki oleh Kabupaten Tolikara dalam pengembangan pemasaran agribisnis adalah promosi produk rendah, teknologi pengolahan sederhana dan ketersediaan pemodalan. Setelah diadakan penilaian terhadap kondisi internal pada Kabupaten Tolikara dalam pemasaran buah merah, maka diperoleh total nilai faktor kekuatan sebesar 1, 89 dan nilai faktor kelemahan sebesar 0,90. jadi selisihnya 0,99 artinya Kabupaten Tolikara mempunyai kekuatan dalam pemasaran agribisnis. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 93 Tabel 4.6 : Matrik Analisis Strategi Faktor Internal Kabupaten Tolikara Dalam Strategi Pemasaran Agribisnis buah merah No Faktor Internal bobot Rating skor A KEKUATAN 1 Potensi lahan 0,13 3 0,38 2 Varietas unggul 0,13 3 0,38 3 Merek produk 0,13 3 0,38 4 Biaya produksi 0,12 3 0,37 5 Harga 0,12 3 0,37 Jumlah 1,89 B KELEHAMAN 1 Promosi produk 0,08 3 0,24 2 Teknologi pengolahan 0,07 2 0,14 3 Rendahnya kualitas SDM 0,06 2 0,13 4 Modal 0,08 3 0,24 5 Informasi pasar 0,07 2 0,15 Jumlah 0,90 Masing-masing faktor dari kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses yang ada pada internal pengembangan agribisnis Kabupaten Tolikara dalam pemasaran buah merah dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.3.1.1. Kekuatan Strengths

a. Potensi Lahan Lahan merupakan salah satu faktor produksi yaitu berfungsi sebagai tempat tumbuh dari tanaman, sehingga ketersediaan lahan merupakan faktor yang penting dan menentukan terhadap keberhasilan usaha di bidang pertanian. Ketersediaan tempat merupakan kekuatan dalam proses pengembangan agribisnis di desa. Lahan merupakan asset utama bagi masyarakat pedesaan pemilik lahan akan menentukan status sosial pemiliknya, semakin luas lahan yang dimiliki semakin tinggi status sosialnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 94 Luasan keseluruhan wilayah di Kabupaten Tolikara 14,465 km 2, yang masih didominasi oleh hutan seluas 9.197 km 2 , dan sebagian kecil dapat dimanfaatkan sebagai tempat pemukiman dan lahan garapan petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, dan sebagian besar lahan tidak dapat dimanfaatkan. Status kepemilikan lahan dari turun-terun belum pernah terjadi pengalihan lahan garapan di desa dan diperkirakan masing-masing keluarga menguasai puluhan hektar dengan batas-batas gunung dan kali sebagai pengguasaan lahan mereka. Kondisi tersebut merupakan kekuatan untuk pengembangan usaha agaribisnis perdesaan di Kabupaten Tolikara b. Varietas Unggul Penggunaan Varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi yang penting untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani yang telah dan dapat dipilih sesuai dengan kondisi wilayah, preferensi petani dan keinginan pasar. Varietas unggul pada umumnya memiliki sifat-sifat yang menonjol dalam potensi hasil tinggi, tahan terhadap organisme pengganggu tertentu dan memiliki keunggulan pada ekolokasi tertentu serta mempunyai sifat-sifat agronomis penting lainnya. Kearifan lokal atau sistem pengetahuan lokal indigenous knowledge system adalah pengetahuan yang khas milik suatu masyarakat atau budaya tertentu yang telah berkembang lama sebagai hasil dari proses hubungan timbal-balik antara masyarakat dengan lingkungannya tentang pengolaan hasil- hasil pertanian secara tradisional, karena hubungan yang dekat dengan lingkungan dan sumber daya alam, masyarakat lokal atau asli melalui uji coba Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 95 telah mengembangkan pemahaman terhadap sistem ekologi dimana mereka tinggal yang telah dianggap mempertahankan sumber daya alam. Tanaman buah merah memiliki banyak jenis telah tersebar di seluruh tanah Papua dan dari masing-masing jenis itu yang mengandung zat-zat kimia yang berbeda-beda. Masyarakat pedalaman Papua secara khusus di Kabupaten Tolikara telah dapat menggunakan sebagai obat dan makanan sehari-hari. Secara tradisioal masing-masing jenis buah merah itu memiliki kemampun yang berbeda-beda berdasarkan jenis yang dapat tumbuh di Tolikara yang telah lama dapat dimanfaat masyarakat sebagai obat luka, meningkatkan berat badan, meningkatkan gairah seks, menumbuhkan rambut dan perawatan butuh lainya. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi buah merah telah ditemukan berbagai macam manfaat secara ilmiah sebagai kekuatan dalam pemasaran pengembangan agribisnis. c. Merek Produk Merek memegang penting dalam pemasaran, merek yang dibeli konsumen adalah merek yang memiliki keunikan individual yang sama satu dengan yang lain. Merek menempel dalam persepsi pelanggan, sehingga sesungguhnya persaingan yang terjadi adalah pertarungan persepsi merek di atas pertarungan produk. Pembuatan merek tidak hanya mengenai fungsional produk tetapi juga menyangkut ikatan emosional dengan manusia dalam hidup merek sehari-hari. Ketika produk atau jasa menyatakan dialog emosional dengan pelanggan mengenai kualitasnya melalui merek. Merek adalah nilai indikator kenerja yang dikembangkan melaui strategi, program yang tepat diberikan kepada pelanggan sebagai kombinasi dari design, simbol, tanda dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 96 nama yang mengidentifikasi dan membedakan produk perusahaan dari pesaing. Merek yang baik dapat menyampaikan makna tambahan tentang jaminan kualitas produk yang memiliki keunikan yang khas, mengambarkan sesuatu mengenai manfaat produk bagi pemakainya, mudah diucapkan, mudah dikenali dan diingat dan tidak mengandung arti yang buruk serta dapat menyesuaikan diri adaptabl e dengan produk-produk baru yang mungkin ditambahkan ke dalam lini produk. Merek yang dikenal baik oleh konsumen adalah buah merek wamena merupakan merek dagang beberapa label produk dari Jayapura, Makassar, Manado, DKI Jakarta, Bogor, Bandung, Jember dan Bali beredar di nusantara bahkan sudah beredar ke internasional. Hal ini berarti posisi produk buah merah dari Kabupaten Tolikara cukup kuat. d. Biaya Biaya produksi merupakan semua pengorbananpengeluaran yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa, atau sebuah fungsi produksi menghubungkan dengan input dengan output. Fungsi tersebut menentukan kemungkinan output maksimum yang bisa diproduksi dengan sejumlah input tertentu atau sebaliknya, kuantitas input minimum yang diperlukan untuk memproduksi suatu tingkat output tertentu. Biaya langsung adalah biaya yang dapat dihitung untuk unit output yang dihasilkan yang termasuk biaya untuk membeli bahan baku dan biaya tenaga kerja yang langsung menangani produksi, dan biaya tidak langsung adalah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 97 biaya yang dikeluarkan tetapi bisa dihitung untuk tiap unit produksi yang dihasilkan karena adanya unsur-unsur biaya penggunaan fasilitas bersama. Besarnya biaya produksi akan sangat menentukan apakah suatu perusahaan sudah mencapai tingkat efisiensi dan tingkat produktifitas usaha. Rendahnya biaya produksi secara tidak langsung akan menunjukkan kekuatan suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat karena rendahnya biaya produksi merupakan salah satu keunggulan komparatif. Rendahnya biaya produksi dari sari buah merah produksi Tolikara akan mempengaruhi daya saing sari buah merah dalam memasuki pasar dengan rendahnya biaya produksi maka penentuan harga dapat dikendalikan dengan baik. e. Harga Harga suatu produk terkait dengan biaya produksi yang terkait juga dengan daya saing dari perusahaan untuk memperluas penyebaran produk di pasaran serta berkompetisi dalam rangka merebut pangsa pasar di beberapa segmen pasar. Semakin rendah biaya produksi maka akan menentukan harga suatu produk dimana semakin rendah harga produk dibandingkan dengan harga produk pesaing, maka daya kompesisi suatu produk di pasaran akan semakin tinggi. Makin rendah harga suatu komoditi makin banyak jumlah yang akan diminta dengan semua hal lainnya tetap. Untuk memenuhi keinginan desires dan keperluan needs dan hampir selalu ada lebih dari satu komodoti yang dapat memenuhi setiap keinginan atau keperluan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 98 Harga produk buah merah relatif murah hal ini tidak terlepas dari kondisi biaya produksi yang tergolong murah akibat bahan baku membutuhkan biaya yang cukup rendah, karena tanaman buah merah ini tidak membutuhkan perawatan begitu saja dapat tumbuh dengan baik, berpengaruh pada biaya transportasi yang dikeluarkan, selain itu produksi buah merah dalam skala industri rumah tangga home industries dan tidak mempunyai beban pajak yang ditanggung atau dibayar oleh produsen. Disamping itu ada kerjasama antara petani dengan pedagang melakukan kegiatan usaha bersama membagi hasil.

4.3.1.2. Kelemahan Weaknesses

a. Promosi Promosi merupakan salah satu aspek pemasaran suatu produk yang dapat bertujuan untuk memperluas pangsa pasar. Dengan promosi maka akan semakin banyak orang mengetahui tentang keberadaan dan tujuan suatu produk diproduksi yang dapat mempengaruhi seseorang. Pada hakekatnya promosi adalah suatu bentuk komonikasi pemasaran atau aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusaha-an yang bersangkutan. Kotler 1995, berpendapat bahwa promosi dengan metode persentase dan penjualan memiliki sejumlah keuntungan. Pertama pengeluaran promosi akan berubah sesuai kemampuan perusahaan,berarti biaya berhubungan erat dengan pergerakan penjualan perusahaan selama siklus bisnis. Kedua metode ini memaksa manajer untuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 99 berpikir menurut hubungan antara biaya promosi, harga jual dan laba perunit. Ketiga mendorong stabilitas kompotitif sampai sejauh perusahaan pesaing menghabiskan persentase yang hampir sama dari penjualan mereka untuk promosi. Promosi merupakan salah satu aspek pemasaran dari suatu produk yang bertujuan untuk memperluas pangsa pasar. Dengan promosi maka akan semakin banyak orang mengetahui tentang keberadaan dan tujuan suatu produk diproduksi dan dapat dipengaruhi seseorang untuk mencobanya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada hakekatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran atau aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi yang dilakukan oleh pedang sari buah merah melalui media Internet dan media lain selama ini sangat minim bahkan pihak pemerintah daerah Kabupaten Tolikara sebagai produsen belum melakukan promosi buah merah ini sebagai komoditi andalan merupakan kelemahan yang dimiliki pelaku usaha buah merah di Kabupaten Tolikara. b. Teknologi Teknologi dianggap sebagai pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan oleh karena itu pengolaan teknologi yang kompleks hendaknya dikukan secara efektif dan efisien sehingga akan memperoleh hasil yang optimal. Dengan penggunaan teknologi yang baik dalam proses pengolahan akan menghasilkan produk yang berkualitas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 100 Teknologi sangat penting bagi persaingan jika mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keunggulan bersaing perusahaan. Teknologi produksi akan dapat menentukan hasil produk akhir, dengan semakin tinggi penggolahan yang sederhan akan menghasilkan kualitas produk yang sedang, setiap perbaikan teknologi sebuah perusahaan mampu memproduksi sejumlah output yang baru dan yang lebih baik. Kualitas produksi yang dihasilkan suatu perusahaan didukung oleh teknologi yang baik, untuk budidaya maupun penanganan pasca panen dan teknologi pengolahan hasil yang baik pembeli cukup mudah untuk menentukan produk yang akan dibeli sesuai dengan klasifikasi mutu yang diketahui. Teknologi merupakan salah satu aspek yang berperan dalam upaya peningkatan daya saing. Namun saat ini teknologi sangat sulit diadopsi oleh masyarakat di Kabupaten Tolikara menjadi kelemahan yang berpengaruh pada pengetahuan, sehingga tentuan teknologi produksi masih belum terjangka. c. Kualitas Sumber Daya Manusia Sumber daya dalam suatu perusahaan merupakan input yang melalui proses produksi akan menjadi output produk barang atau jasa. Sumber daya tersebut meliputi alam sebagai penyedia bahan baku, Manusia sebagai tenaga kerja, barang-barang modal seperti mesin sebagai alat proses produksi dan skill sebagai keahlian dalam memperoleh hasil yang optimal dan yang mengendalikan manajemen perusahaan. Dari keempat sumber daya tersebut sumberdaya Manusia adalah yang sangat penting karena Manusia adalah faktor penentu berhasil tidaknya proses produsi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 101 Setiap perusahaan mempunyai sumberdaya manusia yang berbeda dengan perusahaan lainnya. Potensi sumberdaya manusia ini meliputi keahlian yang dimiliki oleh para manajer baik tingkat atas, menengah maupun bawah dan karyawan. Kualitas sumber daya manusia akan berpengaruh terhadap kelancaran semua proses kegiatan dari perusahaan dalam mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan. Selain itu juga adanya upaya-upaya yang lebih baik yang akan dilakukan maupun direncanakan dalam peningkatan produktifitas dari perusahaan dalam pengembangannya. Salah satu yang kurang mendukung kelancaran kegiatan pemasaran sari buah merah merupakan salah satu kelemahan pada proses pemasaran terutama dalam upaya peningkatan volume penjualan adalah kurang adanya dukungan dari sumber daya manusia yang berpengalaman, hal ini tidak terlepas dari rendahnya pengalaman yang dimiliki tenaga pemasaran sari buah merah sudah menurun atau tidak berjalan seperti awal-awalnya. Kondisi tersebut merupakan salah satu kelemahan dalam upaya pengembangan agribisnis yang akan dapat meningkatkan nilai tambah dari kegiatan yang terkait didalamnya. d. Modal Modal diartikan sebagai sebagai barang-barang bernilai ekonomis yang digunakan untuk menghasilkan tambahan kekayaan atau untuk meningkatkan produksi. Ketersediaan modal merupakan salah satu faktor yang menentukan terhadap keberhasilan suatu usaha, hal ini didasarkan pada sifat-sifat dari modal itu sendiri antara lain : pertama modal mempunyai sifat produktif yaitu meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan peningkatan modal produksi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 102 yang dioperasikan, kedua modal mempunyai sifat prospektif yaitu meningkatkan produksi kemudian hari atau dimasa yang akan datang, sifat ini terwujud apabila sebagian pendapatan yang diterima hari ini dapat disisihkan dan yang ketiga pertumbuhan modal berhubungan dengan pertumbuhan faktor produksi kerja karena modal digunakan bersama-sama dengan kerja. Kemampuan permodalan usaha yang dimiliki pengusaha di Kabupaten Tolikara dalam memproduksi buah merah merupakan kelemahan yang dimiliki dalam mengembangkan dan peningkatkan kapasitas produksi serta dalam upaya untuk meningkatkan daerah pemasaran yang lebih luas, karena modal usaha tani sementara ini berasal dari modal sendiri yang kurang mencukupi untuk biaya usaha tani terutama penyediakan sarana produksi, upah kerja, pengangkutan sampai pemasarannya. e. Informasi Pasar Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam pemasaran adalah tersedianya informasi pasar yang cepat, tepat dan akurat serta mudah diakses oleh pelakunya. Kenyataan dilapangan atau di tingkat petani di lokasi sentra buah merah menunjukkan bahwa informasi pasar pada umumnya masih sulit diperoleh baik mengenai berapa kuantitas produk, harga dan kualitas maupun aktualitasnya atau kemana dan kapan barang hasil produksi yang tepat untuk dipasarkan atau ditawarkan. Beberapa hal yang mempengaruhi informasi pasar antara lain adalah pertama, jaringan informasi pasar belum memandai, masih terbatas pada daerah-daerah yang relatif sudah berkembang, sementara banyak sentra produksi dan pasar yang potensial termasuk sentra produksi buah merah di Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 103 Kabupaten Tolikara belum tercakup dalam informasi pasar, kedua sarana prasarana informasi kurang memandai institusi pelayanan informasi pasar belum tersebar di daerah sentra, ketepatan informasi pasar sangat ditentukan oleh ketersediaan dan kelengkapan sarana. Kondisi dilapangan menunjukkan masih minimnya peralatan yang diperlukan dalam mengumpulkan mengolah dan menganalisa data terutama di daerah sentra produksi buah merah. Petugas pelayanan informasi belum memadai dari segi kuantitas, kualitas data tentang luas dan banyaknya daerah produksi dan komunikasi yang ada di Kabupaten Tolikara belum mampu dicakup oleh petugas yang ada saat data tentang luas areal, volume penjualan per tahun serta produksi pertahun. Disamping itu pengetahuan dan ketrampilan petugas pengumpul data dan analisa data informasi relatif masih kurang yang menyebabkan kualitas informasi yang dihasilkan juga kurang memada. Kondisi tersebut merupakan kelemahan pemasaran pengembangan agribisnis buah merah di Kabupaten Tolikara terutama dalam upaya peningkatan volume penjualan. 4.3.2. Analisis Faktor Eksternal Pada analisis faktor eksternal ini terdiri dari 2 dua bagian yaitu Peluang Opportunities dan Ancaman Threats yang ada pada eksternal usaha produksi dan pemasaran buah merah di Kabupaten Tolikara. Dari analisis faktor strategi diketahui peluang dan ancaman dalam pemasaran buah merah dalam produksi Tolikara dalam bentuk matrik analisis strategi faktor eksternal dapat dilihat pada tabel berikut ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 104 Tabel 4.7 : Matrik Analisis Strategi Faktor Eksternal Kabupaten Tolikara dalam pengembangan pemasaran buah merah. No Faktor Eksternal bobot Rating skor A PELUANG 1 Khasiat produk 0,12 3 0,36 2 Agroklimat 0,13 3 0,39 3 Dukungan pemerintah 0,13 3 0,38 4 Hubungan kemitraan 0,13 3 0,37 5 Loyalitas Pelanggan 0,12 3 0,36 Jumlah 1,86 B ANCAMAN 1 Daerah pemasaran 0,08 2 0,16 2 Transportasi 0,07 2 0,15 3 Buah merah instan 0,08 2 0,16 4 Kemasan produk 0,07 2 0,14 5 Pergeseran penggunaan lahan 0,07 2 0,14 Jumlah 0,75 Tabel 4.7 terlihat bahwa tingkat peluang yang terbesar yang dimiliki oleh Kabupaten Tolikara dalam pemasaran buah merah adalah manfaat khasiat produk, merek produk terkenal dan jumlah penduduk semakin meningkat. Sedangkan yang merupakan ancaman yang dimiliki oleh produk buah merah dalam pemasaran adalah produk musiman, brand image produk dan kondisi Ekonomi Nasional yang terus berubah. Setelah dilakukan penilaian terhadap kondisi eksternal Kabupaten Tolikara dalam pemasaran buah merah, maka diperoleh total nilai faktor peluang sebesar 1,86 dan nilai faktor ancaman 0,75. jadi selisihnya sebesar 1,11 yang berarti Kabupaten Tolikara memilki peluang dalam pemasaran masih terbuka. Masing-masing faktor-faktor strategi dari peluang opportunitues dan ancaman Threats yang ada pada eksternal Kabupaten Tolikara dalam pemasaran buah merah dapat dijelaskan sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 105

4.3.2.1. Peluang Opportunities

a. Khasiat Produk Buah merah mengandung beberapa zat yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karena memiliki senyawa kimia aktif dalam buah merah seperti tokoferol dan betakaroten, kedua senyawa ini merupakan senyawa alami yang berefek sangat baik sebagai antioksidan dan berfungsi mencegah pembiakan sel-sel kanker. Penyakit kanker disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbuhnya daging dijaringan tubuh normal. Peran buah merah dalam membantu penyembuhan kanker ini karena mengandung tokoferol yang mencapai 11.000 ppm dan betakaroten yang mencapai 7.000 ppm, kedua senyawa kimia ini bekerjasama sebagai antioksidan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Disamping itu tokoferol juga bekerja sebagai mengencerkan dan memperlancarkan darah dalam membantu penyebuhan asam urut. Hal ini sistem kerja lever yang benar bisa mengurangi produksi asam urat dan memperbaiki daya kerja jantung. Selain itu buah merah juga dapat membantu berbagai macam penyakit seperti Stron. Tokoferol yang ada dalam buah merah berfungsi mencegah pengumpulan darah dengan mengencerkannya. Gangguan mata seperti kebutaan disebabkan oleh tubuh kekurangan vitamian A tidak dapat diproduksi sendiri, peran betakaroten dalam buah merah yang sangat membantu tubuh. b. Agrokimat Tolikara merupakan salah satu Kabupaten pemerakan baru dari Kabupaten Jayawijaya di Provisi Papua yang terletak di kawasan pegunungan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 106 tengah atau pegunungan Jayawijaya merupakan daerah yang penuh harapan. Daerahnya belum banyak dirambah aktivitas manusia dan kaya akan sumber daya alam yang menjanjikan peluang untuk berbisnis dan berkembang, tanahnya yang luas dipenuhi oleh hutan dan ribuan hektar tanah yang cocok untuk pertanian. Potensi wilayah Kabupaten Tolikara sangat mendukung pengembangan agribisnis buah merah, hal ini dikarenakan faktor alam yang sangat unik di pegunungan tengah Jayawijaya memiliki ketinggian 2000 – 3.500 meter di atas permukaan laut memiliki ribuan hektar lahan yang belum digunakan budidaya pertanian dan dapat tumbuh dengan tumbuh-tumbahan unik yang belum ada di dunia lain terutama tanaman buah merah yang dapat tumbuh di Tolikara dengan daerah di Papua lainya memiliki jenis sangat berbeda Budi, 2002. Iklim di Kabupaten Tolikara jumlah bulan kering dan bulan basah sulit diprediksi, curah hujan rata-rata 5132 mm, suhu rata-rata bulanan berkisar antara 15, 7 – 18,1 C, kelembaban udara rata-rata bulanan berkisar 45,2 – 60,6 dengan kecepatan angin rata-rata 6, 20 km perjam Stasion Meteorologi Wamena, 2003. Keadaan ini cocok untuk pertumbuhan tanaman buah merah. Kabupaten Tolikara merupakan salah satu daerah yang potensial untuk pengembangan tanaman buah mereh di provinsi Papua, sehingga akan menjadi sumbangan Kabupaten Tolikara akan buah merah di Papua cukup tinggi. Disamping itu kedepan melalui kebijakan pemerintah masih terus dilakukan pengembangan areal tanaman buah merah dan perbaikan teknologi budidaya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 107 c. Kemitraan Konsep kemitraan adalah sebagai suatu bentuk kerjasama antara pihak perusahaan sebagai inti dan petani sebagai plasma, dimana inti dan plasma harus sama-sama mendapatkan faedah dan kesejahteraan dari hasil yang diupayakan sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing secara proposional, yaitu plasma dituntut keahliannya dalam budidaya tanaman agar diperoleh hasil yang optimal sementara pihak inti akan mendukung sepenuhnya menyangkut pembinaan, permodalan, teknologi budidaya dan penampungan hasil serta pemasarannya Dirjen Produksi Hortikultura dan aneka tanaman, 2000. Petani sebagai pelaku utama dalam kemitraan menghendaki bermitra usaha secara menyeluruh meliputi penyediaan sarana produksi, bimbingan teknis budidaya sampai pada pemasaran hasil. Menurut Sa’id. E. G dan Intan. H 2001, pola kemitraan yang dijalin antara petani dengan pihak swasta dalam penerapannya pihak perusahaan menyediakan paket berupa pinjaman kepada plasma berupa bantuan bibit, bantuan pinjaman sarana produksi, pembinaan dilapangan mengenai teknis budidaya oleh tenaga profesional sampai pada penampungan hasil. Kabupaten Tolikara dalam memenuhi permintaan pasar selama ini mengadalkan produksi buah merah yang dihasilkan dari kebun yang dimilikinya yang luasnya tidak terbatas sehingga kontinuitas dan kuantitas produk yang dihasilkan sangat melimpah pada musim panen. Untuk dapat memenuhi jumlah permintaan konsumen selama ini menjalin kerjasama dengan petani hanya sebatas membeli produk buah merah yang dihasilkan petani. Kondisi tersebut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 108 menjadi peluang kemitraan antara petani sebagai produsen dengan pedagang yang bergerak dibidang pemasaran sangat besar. d. Dukungan Pemerintah Dukungan pemerintah terhadap perkembangan suatu perusahaan akan berdampak positif karena kebijakan pemerintah secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh suatu perusahaan. Dalam hal ini terlihat bahwa kebijakan pemerintah Indonesia dalam pendayagunaan sumber daya alam asli sebagai bahan baku penguatan ketahanan pangan nasional. Seringnya pemerintah mengadakan pameran- pameran tentang produk pangan lokal. Program pemerintah tentang pengembangan usaha agribisnis perdesaan merupakan program terobosan departemen pertanian untuk penanggulanagan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja diperdesaan, sekaligus mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah pusat dan daerah serta subsektor merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program Nasional pemberdayaan Masyarakat mandiri yang dikoordinasikan oleh kantor menko Kesra dan lokasi pengembangan usaha agribisnis perdesaan yang difokuskan di 10.000 desa miskin atau tertinggal di seluruh Indonesia yang memiliki potensi pertanian dan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk mengelola kegiatan pengembangan usaha agribisnis perdesaan. Di dalam program pengembangan usaha agribisnis perdesaan Provinsi Papua mendapat kesempatan 20 kuota yang termasuk di Kabupaten Tolikara dengan tujuan menumbuhkembangkan usaha agribisnis, untuk mengurangi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 109 kemiskinan dan penangguran di pedesaan, memperdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan, untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan. Hal ini akan memberikan peluang yang sangat besar kepada Kabupaten Tolikara untuk meningkat produksi dan pemasaran produk yang lebih luas. e. Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan merupakan perilaku yang terkait dengan merek sebuah produk, termasuk memperbarui kontrak merek dimasa yang akan mendatang, keinginan pelanggan untuk meningkatkan citra positif suatu produk. Produk tidak mampu memuaskan pelanggan akan bereaksi pindah pada produk lain dan pelanggan yang loyal pada suatu produk karena puas dan ingin meneruskan hubungan pembelian, loyalitas pelanggan merupakan ukuran kedekatan pada sebuah merek, pelanggan menyukai merek, komitmen merek yang mendalam memaksa preferensi pilihan untuk melakukan pembelian ulang. Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses, tidak hanya dalam jangka pendek tetepi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini karena loyalitas pelanggan memiliki nilai strategis bagi perusahaan. Permintaan akan produk sari buah merah jenis maller, wonna, magari dan muni terus meningkat. Kondisi ini disebabkan antara lain produk yang dihasilkan Kabupaten Tolikara varietas dan mutunya sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen pihak pedagang pembelian bauh merah dari petani. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 110 Jumlah penduduk semakin meningkat, maka akan semakin meningkat pula permintaan pemenuhan kebutuhannya dari berbagai produk terutama dalam pemenuhan kebutuhan obat bagi kesehatan tubuh. Semakin tinggi jumlah penduduk akan mengakibatkan semakin luas pangsa pasar yang terbentuk. Kondisi ini merupakan peluang bagi Kabupaten Tolikara untuk meningkatkan pemasaran yang lebih luas dalam upaya peningkatan volume penjualan yang lebih luas.

4.3.2.2. Ancaman Threats

a. Pemasaran Saluran pemasaran yang merupakan elemen tempat dari bauran pemasaran Morissan, 2007 menyatakan sejumlah organisasi yang saling bergantung satu sama lain dalam menyediakan barang atau jasa untuk digunakan atau konsumsi. Dimana tempat memilih, mengelola dan memberikan motivasi kepada distributor, pedagang dan pengecer yang akan membantu perusahaan menyediakan barang dan jasa kepada Konsumen pada umumnya berhubungan langsung dengan para perantara warun , toko, apotik, supermarket dan lain-lain. Proses distribusi yang merupakan kegiatan penyampaian produk ke tangan agen atau komsumen pada tempat yang berbeda memerlukan waktu dan sasaran yang tepat. Dalam kegiatan distribusi buah merah yang dilakukan oleh Kabupaten Tolikara sangat terbatas yaitu sebagian besar produk buah merah berada di daerah Tolikara, sedangkan produk buah merah di luar daerah Tolikara masuk ke wamena itupun jumlahnya masih cukup kecil. Hal ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 111 disebabkan oleh sulitnya transportasi jalan darat antara daerah di Provinsi Papua khusus daerah pedalaman pegunungan tengah Jayawijaya. Dengan keterbatasan daerah pemasaran maka peluang pemanfaatan potensi konsumen yang lebih besar berada di perkotaan, sehingga tidak dapat dilakukan dan juga dengan daerah pemasaran yang cukup terbatas akan memperbesar resiko kegagalan dalam pemasaran produk. Kondisi tersebut merupakan ancaman pengembangan pemasaran buah merah yang dilakukan di Kabupaten Tolikara terutama dalam peningkatan volume penjualan. b. Transportasi Komoditi hortikultira pada umumnya adalah komoditi yang bersifat tidak tahan lama dan mudah rusak, sehingga dalam hal pengangkutan produk dari produsen tempat tujuan akhir segera tertangani, disamping transportasi cukup menuntut ruangan yang besar yang berdampak pada biaya transportasi yang cukup besar pula. Selain itu komoditi hortikultura termasuk komoditi tanaman buah merah merupakan komoditi yang mudah rusak serta tidak tahan simpan sehingga perlu penangan yang cepat. Pada umumnya pedagang pengumpul di Tolikara mengatakan bahwa biaya transportasi akhir-akhir ini selalu dikaitkan dengan kenaikan bahan bakar minyak BBM, menyebabkan harga ditingkat petani menjadi rendah dan ditunjang dengan lokasi penampungan hasil ditingkat petani untuk sarana transportasi belum memadai. Hal ini merupakan salah satu ancaman bagi kelangsungan pengembangan agribisnis tanaman buah merah di Kabupaten Tolikara. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 112 c. Buah merah Instan Persepsi masyarakat merupakan tanggapan masyarakat secara langsung terhadap suatu produk baik dalam hal kualitas produk, khasiat atau manfaat, ciri khas, harga ataupun bahan baku pembuatan suatu produk. Dalam hal ini persepsi masyarakat terhadap produk buah merah yang berbahan baku sari buah merah alamiah memiliki kandungan kimia yang baik bagi kesehatan itu dicampur dengan bahan baku lain. Hal ini dikarenakan produk buah merah agak sulit didapat di pasar sedangkan permintaan semakin meningkat mengakibatkan pedagang pengecer telah melakukan campuran dengan bahan baku lain menyebabkan kualitas produk menurun dan hilangnya khasiat atau manfaat sari buah merah akan menjadikan perhatian dari masyarakat yang jelek terhadap produk, perluasan pangsa pasar akan sulit, citra kualitas sulit untuk dinaikkan. Selain itu pengenalan masyarakat terhadap produk makanan suplemen yang berbahan baku sari buah merah juga relatif rendah. Kondisi tersebut merupakan ancaman pengembangan pemasaran sari buah merah di Kabupaten Tolikara terutama dalam upaya peningkatan volume penjualan. d. Kemasan Produk Kemasan suatu produk akan dapat menunjukkan kemampuan pembungkus untuk melindungi produk dari kerudakan baik secara fisik maupun kimiawi. Pembungkus yang kurang baik dan kurang bermutu akan dapat menyebabkan produk akan mudah rusak terutama dari unsur kimiawinya terutama pada produk makanan dan obat kesehatan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 113 Kemasan suatu produk memberikan pengaruh terhadap daya tarik masyarakat atau konsumen untuk membeli suatu produk. Hal ini tidak terlepas dari persepsi konsumen yang menunjukkan bahwa kemasan yang menarik akan menunjukkan kualitas produk yang dikemasnya juga mempunyai kualitas produk yang menarik atau baik. Sedangkan pada kemasan buah merah produksi Tolikara mempunyai kemasan yang sangat sederhana yaitu dengan botol Vit, AQuades, dan Yeriken bekas, sehingga lebih mudah tercampur dengan bahan lain akan mempengaruhi terhadap penilaian konsumen, selain itu buah merah termasuk makanan yang dalam proses perjanan produk mempunyai batas waktu untuk dapat dikonsumsi. Unsur kemasan merupakan kelemahan yang dimiliki oleh produk buah merah dalam upaya peningkatan volume penjualan sari buah merah. e. Pergeseran Penggunaan Lahan permasalahan tanah merupakan masalah yang sangat menyentuh rasa keadilan. Hal ini disebabkan karena sifat tanah yang langkah dan terbatas dan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Bertambahnya penduduk telah mengakibatkan tekanan yang sangat besar terhadap tingginya tuntuntan akan kepemilikan dan penguasaan tanah. Tingginya tuntutan akan tanah tersebut dipicu adanya pembangunan fasilitas-fasilitas umum dengan demikian tidak selalu mudah untuk merancang suatu kebijakan pertanahan yang dirasakan adil bagi semua pihak. Tanah dalam sudut pandang ekonomi merupakan salah satu sumberdaya yang penting berfungsi sebagai faktor produksi dan sangat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 114 signifikan menentukan tingkat produktivitas masyarakat disuatu wilayah. Oleh karena itu akses terhadap sumber daya tanah bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin harus diatur dan dijamin kepastian maupun keamanannya, sehingga dengan adanya akses yang pasti dan aman diharapkan masyarakat miskin meningkatkan produktivitasnya dari jeratan kemiskinan. Semakin tingginya jumlah penduduk disisi lain akan dapat berpengaruh pada semakin meningkatnya permintaan produksi, namun disisi lain akan berpengaruh terjadinya pergeseran penggunaan tanah dari perkebunan buah merah menjadi perumahan, perkantoran perhotelan dan lain-lain sebagai ruang hidup manusia. Kondisi tersebut akan berpengaruh pada menyempitnya ruang hidup bagi pengembangan budidaya buah merah, dan kondisi tersebut merupakan ancaman terhadap pengembangan penyediaan bahan baku agroindustri buah merah.

4.4. Peurumusan Alternatif Strategi