Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

19

2.3. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Dalam kaitannya dengan pengertian lingkungan, David 2004, menjelaskan bahwa lingkungan meliputi berbagai faktor di luar eksternal yang dapat merupakan oppurtunity peluang atau threat ancaman, sedangkan Supriyono, 1993, mendefinisikan lingkungan suatu perusahaan dalam bisnis, seperti halnya pada organisasi lain adalah semua kondisi eksternal dan pengaruh-pengaruh yang mempengaruhi kehidupan dan pengembangan perusahaan. Sapp dan Smith 1984, menyatakan bahwa kesuksesan perencanaan strategi membutuhkan pengamatan terhadap lingkungan eksternal dan analisis situasi internal. Analisis lingkungan lebih lanjut David 2004 diartikan sebagai suatu proses yang digunakan perencanaan strategis dalam memantau lingkungan untuk menentukan peluang-peluang atau ancaman-ancaman terhadap perusahaan. Pemantauan lingkungan menurut Sapp dan Smith 1984, itu terdiri dari 6 enam tahap yaitu : 1. Menentukan kekuatan lingkungan yang akan memiliki dampak dalam perencanaan kegiatan yang akan datang. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor kunci sukses strategis. 3. Mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan. 4. Mengidentifikasi sesuatu yang terjadi ancaman-ancaman dari lingkungan dan peluang-peluang untuk pertumbuhan profitalitas. 5. Menyiapkan peramalan untuk tiap-tiap faktor sukses, ancaman dan peluang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 6. Membawa seluruh hasil pemantauan bersama-sama pada suatu laporan keadaan lingkungan. Faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan peluang dan ancaman bagi perusahaan terdapat berbagai macam penggolongan antara lain, sektor sosial ekonomi, teknologi, pemasok, pesaing dan pemerintah. Disamping itu analisis lingkunagan eksternal, yang akan memunculkan peluang dan ancaman, perumusan strategis juga menuntut adanya pemahaman yang cermat terhadap faktor internal perusahaan. Perusahaan dihadapkan dapat dengan teliti melakukan identifikasi dan evaluasi keseluruhan variabel internalnya untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Jikan variabel internal yang dievaluasi mampu menjadikan perusahaan memiliki keunggulan tertentu sehingga perusahaan mampu mengerjakan sesuatu dengan baik dan lebih murah dibanding dengan pesaingnya disebut kekuatan. Jika sebaliknya disebut kelemahan, dengan kekuatan yang ada, dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman lingkungan sehingga dapat mempercepat pencapaian tujuan perusahaan. Sebaliknya dengan kelemahan yang ada menghambat pemanfaatan peluang lingkungan yang atau memperlemah perusahaan di dalam menghadapi ancaman lingkungan sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan, jadi dengan analisis faktor internal dihadapkan perusahaan lebih mampu menghadapi lingkungan dengan efektif. Pada dasarnya analisis faktor internal terdiri dari 2 dua tahap yaitu : tahap pertama, identifikasi variabel internal dan evaluasi terhadap variabel- variabel tersebut. Pada tahap pertama berusaha mengetahui secara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 21 mendalam komponen variabel internal yang secara strategis bertanggung jawab terhadap kemungkinan keberhasilan perusahaan. Sedangkan pada tahap kedua diperlukan standar agar suatu variabel dapat dikategorikan sebagai kekuatan atau kelemahan bagi perusahaan. Menurut Suwarsono 2002, ada 4 empat macam pedekatan sebagai pedoman evaluasi yaitu : 1. Bandingkan dengan kinerja masa lalu 2. Perbandingan evaluasi 3. Perbandingan dengan pesaing 4. Faktor keberhasilan industri Menurut David 2004, pendekatan untuk analisis dan penialian posisi ini dimulai dengan mengembangkan dan mendokumentasi gambaran komprehensif dari perusahaan, selanjutnya identifikasi dan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Langkah tersebut diikuti dengan menyesuaikan kekuatan dan kele-mahan dengan peluang dan ancaman lingkungan. Rangkuman kekuatan, kelemahan dengan peluang dan ancaman dapat digunakan sebagai dasar untuk perumusan strategis. Lebih lanjut David, 2004 dengan melakukan analisis SWOT, yakni membandingkan antara kekuatan dan kelemahan atau yang disebut profil keuntungan strategis dengan peluang dan ancaman lingkungan, maka selanjutnya dapat ditemukan petunjuk tentang strategi yang dipilih perusahaan, apakah akan ekspansi, pemiciutan atau tetap mempertahankan stabilitas. Menurut Rangkuti 2006, analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kukuatan strenghts dan peluang opportunity secara bersama dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats . Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategis dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis situati adalah SWOT. Menurut David 2004 menjelaskan bahwa perubahan pada kekuatan eksternal dapat menimbulkan perubahan dalam permintaan konsumen terhadap produk atau jasa baik untuk industri maupun konsumsi rumah tangga. Kekuatan eksternal mempengaruhi jenis produk yang dibuat, strategi penempatan positioning dan segmentasi pasar, jenis jasa yang ditawarkan dan pilihan bisnis untuk diakuisisi atau dijual. Kekuatan eksternal mempengaruhi pemasok maupun distribusi secara langsung mengidentifikasi dan evaluasi peluang dan ancaman memungkinkan organisasi membuat misi yang jelas, merancang strategi untuk mencapai tujuan jangka panjang, dan membuat kebijakan untuk mencapai sasaran tahunan kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu 1. Kekuatan Ekonomi, 2. Kekuatan sosial, budaya, demografi dan lingkungan, 3. Kekuatan politik, pemerintahan dan hukum, 4. Kekuatan teknologi, 5. Kekuatan persaingan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23

2.4. Komoditas Buah Merah