23
2.4. Komoditas Buah Merah
Tanaman Buah Merah Pandanus conoideus Lam
, termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, tinggi tanaman
dapat mencapai 8-13 m dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5 – 8 m yang diperkokoh dengan jenis akar tunjang pada batang bagian sebelah
bawah. Tanaman berkayu tumbuh bercabang mencapai 5-12 cabang, daunnya berbentuk pita yang pinggirnya berduri-duri kecil tersusu rapih seperti gargaji,
tanaman ini berbuah 4-5 tahun setelah tanam. Buah buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Panjang buahnya mencapai 50-80 cm,
diameter buah 10-15 cm, dan bobot 4- 20 kg. Buah dibungkus daun pelindung berbentuk melancip dengan duri pada tulang utama sepanjang 810 bagain dari
ujung. Warnanya saat matang berwarna merah moren terang. Ada 3 macam jenis tanaman buah merah berwarna coklat, merah dan kuning. Pada dasarnya
terdapat lebih dari 2 Varietas buah merah di Papua. Namun, secara garis besar diketahui ada 4 kultivar yang dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis,
yakni kultivar merah panjang, merah pendek, cokelat dan kuning. Warna, bentuk, dan ukuran buah masing-masing 10 jenis berbeda-beda.
Klasifikasi tanaman buah merah adalah sebagai berikut : Kingdom :
Planttumbuhan Divisi
: Spermaophyta Kelas
: Angiospermae Subkelas
: Monocotyledonae Ordo
: Pandanales Famili
: Pandanaceae
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Genus : Pandanus
Spesies :
Pandanus conoideus Lam Buah merah termasuk tanaman endemik. Secara umum habitat asal
tanaman ini adalah hutan sekunder dengan kondisi tanah lembab. Tanaman ini ditemukan tumbuh liar di wilayah Papua dan Papua New Guinea. Di wilayah
Papua, tanaman buah merah ditemukan tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 0-3.300 meter di atas permukaan laut. bahwa tanaman buah merah
dapat tumbuh di seluruh wilayah Papua, mulai dataran rendah hingga dataran tinggi.
Menurut Budi 2002 menyatakan bahwa senyawa-senyawa yang terkandung dalam buah merah berkhasiat obat dan bersifat aktif. Betakaroten
dan alfatokoferol dikenal sebagai senyawa antioksidan yang ampuh mencegah penyakit. Senyawa ini mampu menetralisir zat-zat radikal bebas dalam tubuh,
yang merupakan sumber pemicu timbulnya berbagai penyakit, terutama penyakit degeneratif. Dengan tingginya kadar antioksidan, buah merah memiliki
efek antikanker dan tumor yang kuat. Di dalam tubuh, antioksidan mampu menangkal dan memutus rantai radikal bebas-senyawa karsinogen penyebab
kanker dan tumor. Perbaikan sistem kekebalan tubuh dapat dihasilkan oleh kehadiran tokoferol, sel limposit, dan mononuklear di dalam tubuh sehingga
akan dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas. alfatokoferol mampu mengatasi pembentukan karsinogen atau menghambat karsinogen sel sasaran
sehingga akan dapat menghambat terjadinya kasus kanker. Abdul
el.al 2005, meneliti tentang uji hambatan tumorigenesis
membuktikan khasiat sari buah merah sebagai penghambat karsinogesis pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
tikus yang diuji analisis statistik yang dilakukan terhadap data pengamatan histologi paru untuk sepuluh sampel dari tiap-tiap kelompok perlakuan secara
kruskal-willis menunjukkan hasil tidak terdapat perbedaan yang bermakna, pada hasil pengukuran berat badan terdapat bermakna pada pengamatan
terakhir. Pengaruh betakaroten terhadap pertumbuhan tumor di uji pada musang dengan pemberian betakaroten pada dosis tinggi 2,4 mg kg BB per
hari selama enam bulan dapat menyebabkan perkembangan poliferasi sel alveolar dan metaplasia skuamosa.
Kesadaran masyarakat mengetahui akan kesehatan, maka nilai kandungan gizi dan manfaat bagi kesehatan dari sari buah merah yang
mendukung peluang pasar ekspor antara lain: 1. Daya asing ekspor sari buah merah Papua cukup komparatif. Komoditi
buah merah strategis peluang pasar dunia sangat besar untuk pengembagan komoditi buah merah di Papua dan bersaing pasar
Internasional. 2. Daya saing yang belum baik, Papua diperkirakan tidak akan mampu
memanfaatkan peluang pasar yang cukup terbuka pada masa yang akan datang melalui komoditas buah merah
3. Liberialitasi pandangan juga diperkirakan akan memperkuat posisi sari buah merah Papua di pasar Internasional, pengurangan bantuan
domestik, subdisi ekspor dan perluasan akses pasar akan memberi peluang yang lebih besar pada sari minyak buah merah Papua di pasar
Internasional. Agribisnis sari minyak buah merah Papua pada saat ini hampir tidak diproteksi atau mendapat subdisi. Indonesia diperkirakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
salah satu yang akan memperoleh manfaat liberialitasi perdangangan komoditas buah merah.
4. Sari buah merah olahan, produk yang lebih strategis untuk dikembangkan adalah sari buah merah sebagai produk yang lebih stratgis untuk
dikembangkan didasarkan pada beberapa pertimbangan seperti aspek perluasan lapangan kerjamengurangi tingkat pengangguran, memberikan
nilai tanbah, peluang pasar yang luas. Hal ini didukung oleh bahan baku atau komoditas buah merah tidak dimiliki oleh negera lain di dunia kecuali
Indonesia sebagai satu-satunya negera produsen sari buah merah. 5. Pasar domestik, peluang untuk subsitusi impor dengan sari minyak lain
masih sulit karena buah merah yang ada hanya di Indonesia yang berkaitan dengan keunikan aroma dan krateristik sulit untuk disubsitusi
sari minyak buah merah Indonesia. Kebijakan arah pengembangan sistem dan usaha Agribisnis buah merah
adalah membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan lebih desentralistik. Hal ini mengandung
makna sebagai berikut : 1. Membangun sistem agribisnis yang berdaya saing dipengaruhi oleh dua
faktor utama yakni sisi permintaan dan sisi penawaran. Sisi permintaan ditandai oleh pasar yang berubah sangat cepat, tuntutan mutu, aman,
menarik dan terjamin kesinambungan pasokkannya. Oleh sebab itu pradigma yang berorientasi pada produksi, baru mencari pasar diubah
menjadi memproduksi yang diinginkan pasar. Sebaliknya dari sisi penawaran, produk yang dihasilkan petani dan perusahaan agribisnis
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
buah merah harus mampu bersaing dalam hal mutu, harga dan pelayanan. Upaya ini perlu didukung promosi investasi dan pasar yang
proaktif, pengembangan jaringan distribusi pemasaran serta teknologi yang dinamik.
2. Agribisnis buah merah dibangun dengan mendayagunakan sumberdaya alam dan manusia yang beragam setiap daerah di Papua.
Pengelolaannya dilakukan secara lokal dan mengedepankan partisipasi dan kreatifitas rakyat serta organisasi ekonomi yang ada di setiap daerah.
Peranan pemerintah baik di pusat maupun di daerah lebih bersifat memberdayakan dan memfasilitasi untuk mewujudkan sistim agribisnis
yang berkerakyatan diupayakan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia, karena ada kecenderungan petani hanya
menguasai mata rantai yang memberikan nilai tambah terkecil yakni sub sistem usaha tani. Mata rantai agribisnis yang memberikan nilai tambah
terbesar yakni subsistem agribisnis hulu dan hilir yang mana tidak dikuasai oleh petani, akibatnya petani tetap berpendapatan rendah dan
usahatani dikuasai oleh kekuatan non petani. 3. Membangun sistem agribisnis berarti mengelola sumberdaya secara
berkelanjutan artinya bukan hanya untuk satu generasi melainkan juga untuk generasi berikutnya. Pemanfaatan sumberdaya lahan, hayati, air
dan lingkungan harus tunduk pada kaidah pengelolaan lingkungan dan pengelolaan sumberdaya pertanian. Salah satu ciri sistem agribisnis yang
berkelanjutan adalah tidak meningkat inputnya untuk menghasilkan sejumlah produk dan tetap terjaminnya kontinuitas produk.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
4. Pembangunan sistem agribisnis pada hakekatnya merupakan
pembangunan ekonomi daerah dengan mengandalkan kreatifitas dan partisipasi masyarakat di daerah. Pemerintah lebih berperan
memfasilitasi, mendorong dan memberdayakan kemampuan kreatif masyarakat.
Belakangan ini mulai banyak bermunculan produsen pengolahan Buah Merah dengan skala pabrikan diantaranya mereka mulai mengolah dan
memproduksi Buah Merah di Wamena Jayawijaya, Manado, Makassar, Surabaya, Bali, Jakarta, Karawang, Bogor dan Bandung. Legalitas sangat
penting sebagai jaminan atas produk yang dijual maupun beli. Produk yang direkomendasikan secara nasional adalah produksi CV. Papua Cendrawasih
Industries, karena telah memiliki ijin legalitas dari Departemen Kesehatan DEPKES RI. P.IRT. No. 214911202004. Disamping itu perusahaan ini
termasuk pelopor dalam produksi Buah Merah sejak 3 tahun silam Buah merah Papua htt: www. kompas. co.idnew.rabu 12 juni, 2009.
2.5. Konsep Aribisnis