juga harus memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Seperti hal pemberian kompensasi harus sesuai dengan
ketentuan dan kesepakatan antara pimpinan dan bawahan, berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam suatu perusahaan yang telah disetujui antara
bawahan dan atasan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jika pemberian kompensasi
yang telah diberlakukan telah sesuai dengan keinginan karyawan maka kinerja karyawan dapat terwujud dan karyawan akan melaksanakan tugas
yang telah dibebankan dengan sebaik – baiknya. Adapun kerangka berpikir yang dapat penulis gambarkan antara
kompensasi dan kinerja karyawan pada VICO Indonesia Company Muara Badak Kalimantan Timur adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Berpikir Keterangan :
X : Variabel bebas Y : Variabel terikat
: Hubungan Dalam alur kerangka berpikir tersebut terdapat dua variabel, yaitu
terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas tersebut adalah kompensasi x, sedangkan variabel terikat adalah kinerja
y. Kompensasi X
Kinerja Karyawan Y
Kerangka berpikir ini menggambarkan tentang hubungan pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan. Untuk itu disini dijelaskan bahwa
dengan adanya pemberian kompensasi merupakan salah satu penunjang didalam meningkatkan kinerja karyawan, karena dengan pemberian
kompensasi yang sesuai dapat meningkatkan kinerja karyawan untuk bekerja lebih baik.
2.4. Hipotesis
Seperti yang diungkap Sugiono 2005 : 70 bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian oleh karena itu
rumusan masalah penelitian biasanya dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada faktor – faktor empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empiris.
Selanjutnya berdasarkan uraian diatas, peneliti menetapkan hipotesis atau kesimpulan sementara bahwa :
“Diduga ada hubungan antara kompensasi dengan kinerja karyawan pada bagian di VICO Indonesia Company Muara Badak Kalimantan
Timur”.
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Sebelum penulis mendefinisikan variabel yang ada, terlebih dahulu penulis mengemukakan definisi operasional itu sendiri.
Menurut Singarimbun 1989 : 46, definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel.
Guna mengukur variabel dari konsep yang masih abstrak sifatnya perlu dijabarkan secara nyata dan memberikan suatu batasan – batasan
pengukuran penelitian. Penelitian ini mengoperasionalkan dua macam variabel beserta sub
variabel dan indikator masing – masing, yaitu variabel Kompensasi sebagai variabel bebas yang dikonotasikan sebagai X dan variabel Kinerja
Karyawan sebagai variabel terikat yang dikonotasikan sebagai Y. Kedua variabel tersebut dijabarkan sebagai berikut :
3.1.1. Variabel X Variabel Bebas
Yang dimaksud variabel X Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompensasi, yaitu suatu bentuk balas jasa yang diterima karyawan
baik secara langsung maupun tidak langsung dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Variabel Kompensasi X dibagi menjadi 2 sub variabel, yaitu :