Penelitian Terdahulu KAJIAN PUSTAKA

dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan Kinerja Dengan Kualitas Pelayanan Pajak di Kantor Dinas Pendapatan Cabang Dinas Surabaya Barat”. Penelitian ini memgoperasionalkan 2 dua macam variabel, Kinerja sebagai variabel bebas yang dikonotasikan sebagai X dan variabel prestasi kerja sebagai variabel terikat yang dikonotasikan sebagai Y. Terdapat permasalahan sebagai berikut: Apakah ada hubungan kinerja dengan kualitas pelayanan pajak di kantor dinas pendapatan cabang dinas Surabaya Barat?” Hipotesa yang diajukan sebagai berikut : “Diduga ada hubungan antara kinerja dengan kualitas pelayanan pajak di kantor cabang dinas Surabaya Barat” Dari hasil analisa disimpulkan bahwa diduga terdapat hubungan kinerja dengan kualitas pelayanan pajak di kantor dinas pendapatan cabang dinas Surabaya Barat. Dengan menggunakan analisis statistic rank spearman melalui uji t hitung yang hasilnya 3,407 sedangkan t tabel = 2,0106 maka perhitungan statistiknya membuktikan bahwa hubungan antara kinerja dengan kualitas pelayanan pajak di kantor kantor dinas pendapatan cabang dinas Surabaya barat tersebut kuat karena t hitung lebih besar dari harga t tabel dan Ha hipotesa alternatif diterima pada taraf signifikan 0 dan Ho hipotesa nol ditolak. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Samsudin 2005, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga dengan judul “Faktor yang mempengaruhi kinerja kepala desa dalam pelaksanaan tugas pemerintahan desa di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah”. Penelitian ini bertujuan: pertama, untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja bersama-sama terhadap kinerja Kepala Desa di Kabupaten Katingan; kedua, untuk mengetahui variabel mana yang dominan berpengaruhnya terhadap kinerja Kepala Desa di Kabupaten Katingan, ketiga untuk mengetahui perbedaan kinerja antara Kepala Desa berpendidikan SLTP ke bawah dengan Kepala Desa berpendidikan di atas SLTP. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada bagian terdahulu membuktikan bahwa tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman keerja, sikap loyal dan budaya kerja secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Kepala Desa di Kabupaten Katingan. Hal tersebut dibuktikan oleh nilai Fhit = 51,802 lebih besar dari nilai ∝ = 0,05 dengan probabilitas 0,000, dan kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi 2 R yaitu sebesar 0,854 atau 85,4 yang berarti masih tersisa 14,6 kinerja Kepala Desa dipengaruhi oleh faktor lain di luar model. Beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tempat, waktu dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kompensasi dengan kinerja karyawan di VICO Indonesia Company Muara Badak Kalimantan Timur. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan disproportionate stratified random sampling dengan menggunakan teknik korelasi Rank Spearman untuk mengukur hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal. Sedangkan persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang kinerja karyawan

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Kompensasi

a. Definisi Kompensasi

Kompensasi merupakan bentuk return yang diberikan oleh suatu organisasi sebagai balas jasa kepada para pegawai, baik berupa return finansial maupun return nonfinansial. Kompensasi tersebut diterima oleh pegawai sebagai balas jasa kontraprestasi atas pekerjaan yang telah dikerjakannya. Bentuk kompensasi finansial antara lain berupa gaji, upah, bonus, komisi, asuransi karyawan, bantuan sosial karyawan, tunjangan libur atau cuti. Sedangkan bentuk kompensasi nonfinansial dapat berupa tugas yang menarik, tantangan tugas, tanggung jawab tugas, peluang, pengakuan, pencapaian tujuan, serta lingkungan kerja yang menarik Schuler dan Huber, 1993. Sistem imbalan kompensasi dalam organisasi akan menuntun tindakan yang secara umum mempunyai akibat paling besar terhadap motivasi dan kinerja seseorang Stoner, 2003 : 427. Tambahan gaji, bonus dan promosi dapat merupakan motivator kuat terhadap kinerja individu Swasto, 2003 : 27. Menurut Hasibuan 2003 : 18 kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang baik langsung maupun tidak langsung sebagai imbalan atas jasa yang diberikan pada perusahaan. Menurut Panggabean 2002 : 84 kompensasi adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada pegawai secara layak dan adil atas jasa mereka dalam mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo 2002 : 181 berpendapat bahwa kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja karena mereka telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dan menurut Handoko 1998 : 155 yang dimaksud dengan kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Dari berbagai definisi tersebut diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kompensasi mempunyai pengertian sebagai suatu bentuk balas jasa yang diterima baik secara langsung maupun tidak langsung di tempat dimana mereka bekerja.

b. Komponen Kompensasi

Menurut Simamora 2004 : 442 komponen – komponen kompensasi dapat dibagi ke dalam bentuk – bentuk kompensasi langsung direct compensation dan kompensasi tidak langsung indirect compensation. Kompensasi finansial langsung direct financial compensation terdiri dari bayaran pay yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus dan komisi. Kompensasi finansial tidak langsung indirect finansial compensation, yang disebut juga dengan tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung.