Menurut Robbins 1997 : 231, performance is the measurement of result. Kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh suatu fungsi kerja atau
aktivitas selama periode tertentu Bernadin dan Russell, 1998. Hal senada diungkapkan juga oleh Prawirosentono 1999 : 2, yang mendifinisikan
kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing – masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral dan etika. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing – masing pada periode tertentu.
Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa kinerja perlu dirumuskan guna dijadikan tolok ukur dalam mengadakan perbandingan antara apa
yang telah dilakukan dengan apa yang diharapkan, kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang dipercayakan.
b. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Mahmudi 2005 : 21 kinerja merupakan suatu konstruk multidimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja adalah : 1.
Faktor personal atau individual, meliputi : pengetahuan, keterampilan skill, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan
komitmen yang dimiliki oleh setiap individu; 2.
Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer
dan team leader; 3.
Faktor tim, meliputi : kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesame
anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim; 4.
Faktor sistem, meliputi : sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan
kultur kinerja dalam organisasi; 5.
Faktor kontekstual situasional, meliputi : tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
Sedangkan menurut Ruky 2001 : 7 mengidentifikasikan faktor – faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pencapaian kinerja organisasi
adalah sebagai berikut : 1.
Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa.
2. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi.
3. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan
ruang dan kebersihan. 4.
Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku. 5.
Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota organisasi.
6. Pengelolahan sumber daya manusia yang meliputi aspek kompensasi,
imbalan dan promosi.
c. Penilaian Kinerja
Di dalam organisasi modern, penilaian kinerja merupakan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan
standar kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya. Penilaian kinerja menjadi basis bagi keputusan – keputusan yang
mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi kepegawaian lainnya.
Menurut Sastrohadiwiryo 2002 : 231 penilaian kinerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan manajemen atau penyelia penilai untuk menilai
kinerja tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja dengan uraian atau deskripsi pekerjaan dalam suatu periode tertentu
biasanya setiap akhir tahun. Sedangkan menurut Simamora 2004 : 409, penilaian kinerja adalah
proses yang mengukur kinerja karyawan. Penilaian kinerja pada umumnya mencakup baik aspek kualitatif maupun kuantitatif dari kinerja
pelaksanaan pekerjaan.