Tujuan – Tujuan Kompensasi KAJIAN PUSTAKA
perusahaan. Hal ini disebabkan karena orang-orang dengan kualitas yang baik akan merasa tertantang untuk melakukan suatu pekerjaan
tertentu dengan kompensasi 2.
Mempertahankan Karyawan Yang Baik Dengan system komensasi yang baik, para karyawan akan betah dan
bertahan bekerja pada perusahaan itu. Jika program kompensasi dirasa adil secara internal dan kompetitif secara eksternal, maka karyawan
yang baik yang ingin dipertahankan perusahaan akan merasa puas. Hal ini berarti mencegah keluarnya karyawan dari organisasi itu untuk
mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan. 3.
Meraih Keunggulan Kompetitif Dengan adanya program kompensasi yang baik maka akan
memudahkan perusahaan untuk mengetahui apakah besarnya kompensasi masih merupakan biaya yang signifikan untuk
menjalankan bisnis dan meraih keunggulan kompetitif. Dan apabila sudah signfikan lagi, maka perusahaan akan mungkin beralih dengan
menggunakan system computer dan mengurangi jumlah tenaga kerjanya atau berpindah ke daerah yang tenaga kerjanya lebih murah.
4. Memotivasi Karyawan
Dengan adanya program kompensasi yang dirasakan adil, maka karyawan akan merasa puas dan sebagai dampaknya tentunya akan
memotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
5. Melakukan Pembayaran Sesuai Aturan Hukum
Dalam hal ini kompensasi harus sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Contoh, sesuai peraturan pemerintah patokan pemberian upah
yang berlaku saat ini adalah sebesar UMR Upah Minimum Regional 6.
Memudahkan Sasaran Strategi Kompensasi dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai sasaran
ini dan dapat juga dipakai untuk mencapai sasaran strategi lainnya. Menurut Simamora 2004 : 449 - 457 tujuan kompensasi itu sendiri
adalah : 1.
Memikat Karyawan Meskipun sebagian besar pelamar kerja tidak mengetahui sebenarnya
yang ditawarkan oleh organisasi yang berbeda untuk pekerjaan yang sama di pasar tenaga kerja local, mereka membandingkan tawaran –
tawaran pekerjaan dan skala gaji. Pelamar – pelamar yang memperoleh lebih dari satu tawaran kerja tentu saja membandingkan tawaran –
tawaran moneter. Para karyawan akan lebih besedia meninggalkan organisasi – organisasi yang memberikan pembayaran lebih rendah dan
mencari organisasi yang membayar lebih tinggi. Dengan adanya hal itu, sebagian besar perusahaan tentunya akan
mencoba tetap kompetitf di pasar tenaga kerja dengan menawarkan gaji yang serupa atau mungkin lebih tinggi dari yang ditawarkan oleh
perusahaan – perusahaan pesaing.
2. Mempertahankan Karyawan yang Kompeten
Setelah organisasi memikat dan mengangkat karyawan – karyawan baru, sistem kompensasi seyogyanya tidak merintangi upaya – upaya
menahan karyawan yang produktif. Meski banyak faktor yang memacu karyawan untuk meninggalkan perusahaan, faktor kompensasi yang
tidak memadai adalah penyebab yang paling sering di temui. Dalam upaya – upaya menahan karyawan – karyawan yang kompeten,
manajemen sumber daya manusia haruslah memastikan bahwa terdapat kewajaran kompensasi di dalam organisasi.
3. Motivasi dan Kompensasi
Organisasi menggunakan kompensasi untuk memotivasi karyawan – karyawannya. Sebagai contoh, eksekutif mungkin mendorong individu
– individu agar bekerja lembur dengan memberikan kompensasi untuk upaya – upaya tambahan atau manajer memberikan bonus kepada
individu – individu yang menjual lebih banyak di bandingkan karyawan lain atau bagi mereka yang menemukan proyek baru.
4. Keadilan Eksternal
Individu – individu termotivasi untuk bekerja manakala mereka merasa bahwa imbalan di distribusikan secara adil. Keadilan eksternal di
artikan sebagai tarif upah wage rates yang pantas dengan gaji yang berlaku bagi pekerjaan – pekerjaan yang serupa di pasar tenaga kerja
eksternal. Keadilan ekternal senantiasa di pertahankan dalam jangka panjang
karena karyawan akan hengkang dari organisasi jika keadilan itu
lenyap, dalam jangka pendek, ketidakadilan eksternal dapat menyebabkan tekanan besar terhadap organisasi karena para karyawan
memutuskan apakah akan meninggalkan organisasi atau menunggu situasinya berlalu.
5. Keadilan Internal
Karyawan – karyawan ingin diperlakukan secara wajar. Keadilan internal adalah tingkat yang pantas patut dengan nilai internal bagi
perusahaan. Keadilan internal merupakan fungsi dari status relatif sebuah, nilai ekonomi hasil pekerjaan atau status sosial sebuah
pekerjaan seperti : kekuasaan, pengaruh dan status dalam organisasi. 6.
Keadilan Individu Keadilan individu berarti bahwa individu merasa bahwa mereka
diperlakukan secara wajar dibandingkan rekan sekerja mereka. Keadilan biasanya ada pada saat seseorang merasa bahwa rasio hasil terhadap
masukan adalah seimbang, baik yang secara internal berkaitan dengan diri sendiri atau dalam hubungannya dengan orang lain.
7. Motivasi dan Kinerja
Para karyawan mendambakan bahwa kinerja mereka akan berkorelasi dengan imbalan dan kompensasi yang diterima jika tingkat kinerja
tertentu dicapai. Pengharapan – pengharapan ini menentukan tujuan – tujuan dan tingkat – tingkat kinerja di masa depan.
Jika karyawan melihat kerja keras dan kinerja yang unggul diakui dan diberi imbalan oleh organisasi, mereka akan mengharapkan seperti itu
berlanjut terus di masa depan. Oleh karena mereka akan menentukan
tingkat kinerja yang lebih tinggi dan mengharapkan kompensasi yang lebih tinggi pula.