Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

alternatif jawaban dalam kuisioner diberi skor penilaian dengan menggunakan skala Likert berjenjang. Mekanisme penilaian dilakukan sebagai berikut : a. Sangat Tidak Setuju disingkat STS diberi skor = 1 b. Tidak Setuju disingkat TS diberi skor = 2 c. Setuju disingkat S diberi skor = 3 d. Sangat Setuju disingkat SS diberi skor = 4

3.6. Teknik Analisis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah faktor-faktor kualitas layanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan menggunakan analisis SEM Structural Equation Modeling. Data yang dianalisis merupakan data primer yang diperoleh menggunakan kuisioner kepada 100 responden. Analisis yang dilakukan adalah menguji instrumen penelitian. Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai berikut : 3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1.1. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Validitas penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang dilakukan secara akurat, instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang ingin diteliti secara tepat Sugiyono, 2002. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Suatu test atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya dan memberikan hasil yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2001. Secara sederhana validitas didefinisikan sebagai tingkat uji pengukuran yang ditujukan untuk mengukur sesuatu Gay and Diel, 1992. Uji validitas dilakukan dengan analisis butir. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat Azwar, 2001. Untuk menguji validitas setiap butir, maka skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Validitas pada umumnya dinyatakan secara empirik oleh suatu koefisien, yaitu koefisien validitas Azwar, 2001. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Sumarsono, 2004: 31 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.6.1.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas dapat didefinisikan konsisten dari test, hal ini mempunyai

arti sebagai ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Istilah lainnya adalah data yang dihasilkan dari penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenaran atau dapat dipercaya. Hasil penelitian dapat dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila berulang kali mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang relatif sama Arikunto, 1995, walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2001. Untuk menguji reliabilitas suatu instrumen dapat digunakan Alpha Cronbach, masing- masing variabel dalam penelitian ini dihitung koefisien Alpha Cronbach nya untuk mengetahui reliabilitas skala pengukurannya. Ukuran Alpha Cronbach adalah berkisar antara 0.60 sampai dengan 0.80. Reliabilitas kurang dari 0.60 dikatakan jelek, sedangkan Alpha Cronbach berada pada kisaran 0.70 dikatakan masih dapat diterima dan untuk nilai Alpha Cronbach lebih dari 0.80 reliabilitasnya dikatakan bagus Sekaran, 1992. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3.6.2. Asumsi Structural Equation Modeling 3.6.2.1. Uji Outlier Multivariate

Dokumen yang terkait

Tinjauan Terhadap Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying

0 3 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA DEMAK.

0 3 12

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

0 11 51

ANALISIS PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN Analisis Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar.

0 1 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 16

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PATI

2 2 14

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SIDOARJO UTARA

0 0 21

ANALISIS KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PELAYANAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KLATEN

1 16 24