Pelayanan Publik Kajian Teori 1. Pengertian Pelayanan

3 Hybrid, yaitu produk yang ditawarkan bersamaan dengan penawaran pelayanan produk tersebut, seperti industri makanan dan pelayanan. 4 Major services with accompanying minor goods and services, yaitu penjualan produk yang lebih didominasi oleh pelayanan, seperti industri jasa penerbangan, industri jasa kereta api, dan industri angkutan jalan raya. 5 Pure services, yaitu produk yang murni berupa pelayanan, seperti pelayanan dokter, pelayanan perawat, psikolog dan guru. Berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara nomor 81 tahun 1993 sebagaimana telah diubah terakhir dengan nomor 63 tahun 2003 disebutkan bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan BUMN atau BUMD, dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan.

2.2.2. Pelayanan Publik

Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003 menyatakan bahwa hakikat pelayanan publik adalah memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur sebagai abdi masyarakat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi asas-asas pelayanan sebagai berikut : 1. Transparansi Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti. 2. Akuntabilitas Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Kondisional Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip effisiensi dan effektifitas. 4. Partisipatif Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat. 5. Kesamaan hak Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi. 6. Keseimbangan hak dan kewajiban Pemberi dan penerima layanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keputusan MENPAN membedakan pelayanan publik menjadi 3 tiga kelompok yaitu : 1. Kelompok Pelayanan Administratif yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, misalnya status kewarganegaraan, sertifikat, kompetensi, kepemilikan atau penguasaan terhadap sesuatu barang, KTP, Akte lahir, nikah, mati , Buku Pemilik Kendaraan Bermotor BPKB, SIM, STNK, IMB, Paspor, dan Sertifikat Tanah. 2. Kelompok Pelayanan Barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentukjenis barang yang digunakan oleh publik misalnya jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih dan sebagainya. 3. Kelompok Pelayanan Jasa yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan, pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos dan sebagainya. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, prinsip-prinsip yang harus diperhatikan adalah : 1. Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit- belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan. 2. Kejelasan a. Persyaratan tekhnis dan administratif pelayanan publik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Unit kerjapejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan persoalan sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik. c. Rincian biaya pelayanan publik dan tatacara pembayaran. 3. Kepastian waktu Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. 4. Akurasi Produk pelayan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah. 5. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum. 6. Tanggung jawab Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhanpersoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. 7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika telematika. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 8. Kemudahan akses Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika 9. Kedisiplinan, Kesopanan, Keramahan Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas. 10. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain Menurut Ratminto 1999:7, berdasarkan organisasi yang menyelenggarakannya, pelayanan publik atau pelayanan umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi privat. Ini adalah semua penyediaan barang atau jasa publik yang diselenggarakan oleh swasta, seperti rumah sakit swasta, Perguruan Tinggi Swasta PTS, perusahaan pengangkutan milik swasta. Dalam hal ini adaptabilitas pelayanan sangat tinggi. Penyelenggara pelayanan selalu berusaha untuk merespon keinginan pengguna karena posisi tawar pengguna yang sangat tinggi. Apabila keinginan pengguna tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. direspon, maka pengguna akan beralih kepada penyelenggara pelayanan yang lain. 2. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi publik yang bersifat Primer. Ini adalah semua penyediaan barang barang atau jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah, merupakan satu-satunya penyelenggara dan pengguna mau tidak mau harus memanfaatkannya. Adabtabilitas layanan sangat rendah. Intervensi pemerintah sangat tinggi dan locus kontrol berada di tangan pemerintah. Contoh pelayanan jenis ini adalah pelayanan pajak, pertahanan, polisi, dan perizinan. 3. Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan oleh organisasi publik yang bersifat Sekunder. Ini adalah semua penyediaan barang barang atau jasa yang diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi penggunaklien tidak harus memanfaatkannya karena ada beberapa penyelenggara pelayanan. Intervensi kepentingan pemerintah mungkin tidak terlalu tinggi, tetapi masih ada intervensi kepentingan lembaga penyelenggara pelayanan. Contohnya adalah program asuransi tenaga kerja, program pendidikan dan pelayanan yang diberikan oleh BUMN dan BUMD. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2.2 : Karakteristik Penyelenggaraan Pelayanan Publik Karakteristik Penyelenggara Pelayanan Publik Privat Publik Sekunder Primer Adabtabilitas Sangat tinggi Rendah Sangat rendah Posisi tawar klien Sangat tinggi Rendah Sangat rendah Bentuktipe pasar Kompetensi Oligopoli Monopoli Locus kontrol Klien Provider Pemerintah Sifat Pelayanan Dikendalikan oleh klien Dikendalikan oleh provider Dikendalikan oleh pemerintah Sumber : Ratminto 1999 : 7

2.2.3. Kualitas layanan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Terhadap Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying

0 3 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA DEMAK.

0 3 12

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

0 11 51

ANALISIS PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN Analisis Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar.

0 1 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 1 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepuasan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Yang Terdaftar Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 16

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PATI

2 2 14

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SIDOARJO UTARA

0 0 21

ANALISIS KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PELAYANAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KLATEN

1 16 24