Manfaat Diklat PIM IV pimp4PKT

7 BAB II MANAJEMEN, POLA KERJA TERPADU DAN PENTAHAPANNYA A. Pengertian Manajemen Kehidupan manusia makin lama makin maju dan berkembang seperti yang dapat kita lihat sekarang ini, tetapi di samping itu masalah-masalah hidupsosial yang dihadapi juga makin kompleks. Karena kehidupan manusia makin maju, kebutuhan hidup manusia untuk dapat mempertahankan hidupnya dan mengembangkan kehidupannya makin banyak dan kompleks, sedang kemampuan yang dimiliki antara manusia yang satu dengan yang lain tidak sama dan terbatas, sehingga masalah- masalah hidup yang dihadapi juga makin banyak dan kompleks, apa lagi bagi manusia yang kurangtidak mempunyai kemampuan dan ketrampilan maka akan timbul masalah- masalah sosial yang makin kompleks dalam kehidupan manusia modern sekarang ini. Organisasi alat dari pada administration administrasi dalam mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan ini organisasi sebagai segi yang statis harus digerakkan dengan suatu proses yang dinamis. Proses yang dinamis ini lazim disebut dengan istilah manajemen. Jumlah anggota manajemen Setelah membaca Bab ini, peserta diklat diharapkan mampu dan dapat memahami Pengertian Menajemen, Fungsi-fungsi manajemen, Pola Kerja Terpadu, Pentahapan Pola Kerja Terpadu. 8 Pola Kerja Terpadu sudah tentu sesuai dengan besar kecilnya organisasi serta struktur dari pada organisasi. Manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengembangkan terhadap segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan serta evaluasinya. Dalam kaitan melaksanakan fungsi manajemen tersebut di atas, sesungguhnya manajemen adalah suatu proses manusia dimana hubungan antara manajer dan staf adalah setara sebagai manusia dan walaupun mempunyai posisi, peran dan fungsi yang berbeda, mereka merupakan satu kesatuan untuk mencapai sasaran yang ditentukan. Manajemen dibutuhkan dan diperlukan untuk semua kegiatan yang diorganisir dan dalam semua bentuk kegiatan organisasi, dimana ada orang bekerjasama di dalam mencapai suatu tujuan disitulah manajemen diperlukan dan dibutuhkan. Macam dan bentuk dari organisasi sebenarnya sama dalam menjalankan manajemennya dalam hal ini fungsi manajemen, karena fungsi manajemen sifatnya adalah universal. Untuk mencapai sasaran organisasi diperlukan sumber-sumber manajemen, yaitu manusia, biaya, metode kerja, perlengkapan, mesin dan waktu. Modul Diklatpim Tingkat IV 9 Pada hakekatnya manajemen berfungsi untuk melaksanakan dalam rangkaian pencapaian tujuan yang telah ditentukan harus ada manajemen yang tepat, yaitu dengan jalan mengadakan rangkaiaan usaha-usaha yang rasional yang biasa disebut dengan fungsi-fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan serta penilaian. Penilaian adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pengukuran dan pembandingan dari hasil pelaksanaan rencana yang telah dicapai dalam pelaksanaan rencana yang telah selesai dilaksanakan dengan hasil atau sasaran telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu penilaian sebagai suatu proses pengukuran dan perbandingan dengan hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. Penilaian itu suatu proses yang harus dijalankan secara terus-menerus. Dengan melakukan fungsi penilaian dalam setiap akhir pelaksanaan rencana, akan dapat diketahui keberhasilan suatu pelaksanaan rencana, hal ini karena dapat diketahuinya keberhasilan suatu pelaksanaan rencana dapat mencapai sasaran, target, dan tujuan yang telah ditetapkan akan dapat mendukung dan menjamin kemajuan, eksistensi, dan kemajuan suatu organisasi. Karena hanya dengan mencapai keberhasilan suatu organisasi dapat mencapai sasaran, target, dan tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif, suatu organisasi dapat mempertahankan dan mengembangkan eksistensinyakehidupan- nya. 10 Pola Kerja Terpadu Perencanaan yang dirumuskan di atas, adalah didasarkan dari sudut pandang atau penglihatan, bahwa untuk menyusun suatu rencana diperlukan tenaga-tenaga yang ahli yang menguasai dan mengerti permasalahan-permasalahannya, mengerti teori- teorinya, metodanya dan teknik-tekniknya, dan disamping itu juga untuk menyusun rencana yang luas. Rencana yang telah disusun dan ditetapkan mempunyai arti penting dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pentingnya rencana dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Dapat membantu mempermudah bagi seorang pimpinan organisasipejabat struktural dalam rangka memimpin atau menggerakkan dan mengarahkan para tenaga pelaksana dan tenaga fungsional di dalam organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan operasional sesuai dengan rencana. 2. Dapat membantu mempermudah bagi para pejabat struktural dan para tenaga pelaksana dan tenaga fungsional perlu mengetahui dan mengerti dengan jelas mengenai rencana kerja yaitu: a. apa yang harus dikerjakandilakukan, b. apa yang harus dicapaidihasilkan tujuan, sasaran, dan target, c. apa sumber fasilitas dana, sarana dan prasarana yang dapat digunakan, d. kapan waktu pelaksanaan rencana program-program kerja dan dana, e. siapa-siapa saja yang melaksanakan rencana, Modul Diklatpim Tingkat IV 11 f. bagaimana, cara atau metoda kerjanya untuk melaksanakan rencana sistem, prosedur, teknik-teknik, dan lain-lain,

B. Pola Kerja Terpadu

1. Pengertian

Pola Kerja Terpadu adalah suatu alat kerja berupa perencanaan yang operasional untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan secara bersama antara stakeholders, pihak-pihak yang berkaitan.

2. Tujuan Pola Kerja Terpadu

a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan aparatur pemerintah, untuk menerapkan Pola Kerja Terpadu di seluruh unit kerja. b. Membangun kerja sama dengan unit terkait, baik dalam organisasi maupun di luar organisasi untuk meningkatkan kinerja unit organisasinya. c. Mengoperasikan sistem dan prosedur kerja yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan dan tugas pokok instansi. d. Menerapkan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat dan pengawasan yang ketat. e. Meningkatkan produktivitas kerja bagi instansi yang melaksanakan Pola Kerja Terpadu. f. Menghindarkan penyimpangan, penyelewengan, penyalahgunaan wewenang maupun korupsi. 12 Pola Kerja Terpadu

3. Manajemen Sebagai Proses Manusiawi dan Proses

Analitika

a. Manajemen Sebagai Proses Manusiawi

Bahwa manajemen pada hakekatnya adalah proses kerjasama yang dinamis mengenai kemampuan, pengetahuan serta keterampilan untuk memperoleh hasil secara efektif, dengan orang lain. Aliran Behaviourisme berpendapat bahwa titik sentral kegiatan manajemen dalam organisasi bukan terletak pada struktur formalnya, akan tetapi pada manusianya. Keberhasilan atau kegagalan manajemen sebagian terbesar ditentukan oleh kemampuan, pengetahuan dan keterampilan seseorang untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Memahami orang lain secara manusiawi berarti bahwa didalam hubungan antar pribadi dalam organisasi harus menganggap dan memperlakukan orang lain dalam Posisi setara sebagai manusia yang memiliki peran, fungsi dan tanggung jawab yang berbeda. Seorang pemimpin pada tingkat atau eselon manapun hendaknya memperhatikan bahwa yang dihadapi dan diajak kerja sama dalam organisasi adalah individu yang masing-masing memiliki akal sehat, peranan, intuisi, latar belakang dan kebutuhan yang berbeda, mempunyai persepsi dan aspirasi yang berlainan, kelebihan dan Modul Diklatpim Tingkat IV 13 kekurangannya masing-masing. Kesemuanya itu harus diperhitungkan dan diseimbangkan secara komplementer dalam melibatkan mereka ke dalam kegiatan organisasi agar setiap orang dapat memberikan sumbangan secara maksimal dalam rangka mewujudkan sasaran organisasi. Proses manusiawi berisi kegiatan yang menyangkut empat aspek yang ada dalam diri seseorang yang menitik beratkan kepada perilaku sebagai berikut: 1 Perilaku kepemimpinan; 2 Perilaku individu dalam kelompok; 3 Perilaku komunikasi; 4 Perilaku pengambilan keputusan;

b. Manajemen Sebagai Proses Analitika

Di samping proses manusiawi masih diperlukan juga adanya proses analitika yang menggunakan logika, karena bagaimanapun juga proses analitika merupakan alat untuk menentukan suatu proses manajemen. Proses analitika terdiri atas 4 empat tahap sebagai berikut : 1 Menentukan Masalah; 2 Mencari Alternatif Pemecahan; 3 Memilih dan Menguji Alternatif; 4 Mencoba Penyelesaian. 14 Pola Kerja Terpadu