Modul Diklatpim Tingkat IV
51 dengan ikhlas dan sungguh-sungguh demi tercapainya
sasaran organisasi dengan efisien dan efektif.
Adapun tujuan motivasi: a.
Agar bawahan atau anak buah memahami sasaran organisasi
b. Meningkatkan kemampuan dan semangat kerja
c. Mendapatkan dukungan dan bantuan bawahan
d. Meningkatkan produktivitas kerja
e. Menjamin terwujudnya sasaran organisasi. Kalau seorang
pimpinan berhasil dalam usahanya memotivasi bawahan, pada akhirnya sasaran organisasi akan terwujud.
Motivasi merupakan proses psikis yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu dengan kesadaran. Motivasi
dapat berasal dari diri sendiri maupun datang dari luar dirinya.
Dalam menggerakkan
orang, pemimpin
menghadapi dua hal yang dapat mempengaruhi orang lain dalam pekerjaan, yaitu: kemauan dan kemampuan untuk
bekerja. Ada orang yang mempunyai kemauan dalam melaksanakan pekerjaan tetapi kemampuannya terbatas,
sebaiknya ada orang yang kemampuannya tinggi, tetapi kemauannya
relatif sangat
kecil, maka
didalam menghadapi orang seperti ini peranan motivasi sangat
penting, sedangkan terhadap orang yang mau tetapi tidak mampu bekerja maka peranan pendidikan dan pelatihan
perlu menjadi pertimbangan seorang pemimpin. Memberi motivasi kepada bawahan atau orang lain agar
mereka secara sukarela mewujudkan sasaran adalah suatu 52
Pola Kerja Terpadu
hal yang sangat penting sekali, karena jalannya organisasi sebagian besar tergantung dari proses komunikasi antar
anggotanya. Dari komunikasi ini akan timbul reaksi yang menunjang atau menghambat terwujudnya sasaran.
Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan
dan memahami dasar-dasar perilaku
manusia, sehingga akhirnya mampu menggerakkan bawahan atau orang lain untuk mewujudkan sasaran
secara efektif dan efisien. Adapun 4 empat prinsip dalam memotivasi bawahan:
a. Mengikutsertakan bawahan,
b. Komunikasi dua arah yang sehat dan lancar,
c. Keyakinan atas prestasi yang diperoleh,
d. Adanya pengakuan yang timbal balik.
4. Teori Pendakatan Kebutuhan
Dalam bukunya
yang berjudul
“Motivation and
Personality”. A.H Maslow mengemukakan teorinya sebagai berikut: kebutuhan merupakan dasar proses motivasi dan
kebutuhan manusia itu tersusun dalam bentuk berjenjang bertingkat-tingkat .
Menurut A.H. Maslow, ada lima jenjang kebutuhan: a.
Kebutuhan Fisik physical needs. Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan pertama dari
manusia atau kebutuhan primer. b.
Kebutuhan Keamanan Safety needs.
Modul Diklatpim Tingkat IV
53 Pada saat kebutuhan fisik terpenuhi, maka kebutuhan
tersebut sudah tidak merupakan motivasi lagi dan muncul kebutuhan yang lebih tinggi sebagai motivasi, kebutuhan
tersebut merupakan kebutuhan akan perlindungan atas bahaya, ancaman kemelaratan dan lain-lain.
c. Kebutuhan Sosial Social needs.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan kepuasan untuk berkelompok, untuk diterima oleh teman, pergaulan,
persahabatan, berorganisasi, kasih sayang dan sebagainya. d.
Kebutuhan Penghargaan Esteem needs. Setelah kebutuhan tersebut di atas terpenuhi semua,
motivasi berikut adalah kebutuhan akan penghargaan atau untuk dihargai, dihormati, kebutuhan akan kedudukan,
reputasi atau nama baik. Kecuali itu juga kebutuhan akan harga diri, kepercayaan
akan diri sendiri, kebebasan, kepuasan akan pengetahuan dan kemampuan.
Kebutuhan akan penghargaan ini jarang dapat dipuaskan. Orang akan selalu berusaha mendapatkan kepuasan ini
pada saat kebutuhan tersebut dianggap penting. e.
Kebutuhan Perwujudan Diri Self Actualization needs. Kebutuhan untuk bisa mengembangkan bakat secara
penuh, pengembangan kreasi dalam arti luas, kebutuhan akan pemenuhan cita-cita, keindahan, kemakmuran,
kemashuran, dan keagamaan. Mewujudkan sasaran pada hakekatnya adalah memberi
dorongan kepada para penanggung jawab dalam Matriks 54
Pola Kerja Terpadu
Rincian Kerja untuk bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab dalam mewujudkan sasaran bersama.
Pimpinan dan penanggung gugat memegang peranan yang sangat penting dalam memberi motivasi dan menggerakan
staf yang berada dalam lingkup tanggung jawabnya. Ada 3 tiga hal penting dalam menumbuhkan motivasi kerja
yaitu unsur manusia, sasaran, dan motivator. Pertama, bahwa manusia mempunyai kebutuhan. Menurut
Maslow seperti tersebut diatas, ada lima jenjang kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Pemberian motivasi pada para
penanggung jawab yang tertera pada Matrik Rincian Kerja hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Kedua, adalah sasaran. Sasaran adalah sesuatu yang harus diwujudkan. Agar sasaran menjadi motivator, maka sasaran
harus jelas, realistik dan terukur. Pimpinan, dalam hal ini penang-gung gugat harus mampu menghadirkan sasaran
menjadi satu keadaan yang bisa ditangkap oleh semua orang pada saat sekarang. Seolah-olah sasaran tersebut sudah
selesai. Lingkungan kerja, dan dalam tim hendaknya mendorong orang untuk bekerja secara optimal.
Ketiga, adalah motivasi. Ada empat strategi dalam melaksanakan motivasi. Memperkaya pekerjaan job