Prosesnya sebagai berikut : a. Pohon Alternatif

Modul Diklatpim Tingkat IV 29 alternatif adalah “Tersedianya Buku Pedoman Kehumasan melalui pembuatan Buku Pedoman Kehumasan”. Sasaran umum ini harus diubah menjadi sasaran khusus, yang dapat mendorong semua orang yang terlibat dengan jelas keikatannya komitmennya. Sasaran khusus sifatnya spesifik, berorientasi pada hasil, terukur dari segi kualitas dan kuantitas. Kegiatan itu akan dilaksanakan dengan menetapkan tempatnya dimana, berapa, lama, kapan mulai dan kapan berakhir, berapa jumlah biaya rupiah yang diperlukan, dari mana sumbernya, unit mana yang akan bertindak sebagai pelaksana, dan bila diperlukan bekerjasama dengan instansi luar.

2. Sebuah sasaran yang baik untuk dipilih adalah sasaran yang

bermanfaat dan paling menguntungkan bagi organisasi; jelas dan realistik; dapat diukur dan diamati dari segi kualitas, biaya dan waktu; ditetapkan bersama atasan dan bawahan; bersama-sama dengan unit lain yang setingkat mendukung sasaran dan unit yang setingkat lebih tinggi; dan dinyatakan dalam bentuk selesai. Contoh Sasaran Khusus Tersedianya 1 satu Buku Pedoman Kehumasan melalui Pembuatan Buku Pedoman Kehumasan bertempat di LAN RI jalan Veteran No. 10 Jakarta selama 4 empat Bulan dari tanggal 1 Juli 2001 sd 31 Oktober 2001 dengan biaya sebesar Rp. 7.000.000,- tujuah juta rupiah dari Anggaran Rutin tahun anggaran 2001 dilaksanakan oleh Sub.Bagian Humas, Bagian 30 Pola Kerja Terpadu Humas dan Publikasi Biro Umum Lembaga Administrasi Negara RI.

C. Memvalidasi Sasaran

Validasi sasaran merupakan upaya untuk memberikan jaminan bahwa sumber dana, bahan, metode, organisasi, prosedur, dan tenaga kerja dinyatakan siap untuk mewujudkan sasaran. Sasaran khusus merupakan sasaran tentatif yang harus divalidasikan menjadi sasaran definitif. Ada tiga instrumen yang digunakan untuk memvalidasikan sasaran, yaitu Matriks Rincian Kerja MRK, Uraian Paket Kerja dan Penjadwalan.

1. Matriks Rincian Kerja MRK.

Matriks Rincian Kerja merupakan kerangka yang menghubungkan sasaran dengan kegiatan dan sumber yang diperlukan. Kegiatan dirinci menjadi kegiatan kecil, sampai yang terkecil yang dinamakan pokok akhir. Prosedur membuat rincian kerja yang diterapkan dalam matriks adalah: 1 menempatkan sasaran khusus dalam bulatan; 2 menetapkan dan menempatkan kegiatan dalam kotak empat persegi panjang; 3 menetapkan pokok kerja terdiri atas: Persiapan A, Pelaksanaan B, dan Pengendalian C; 4 menetapkan pokok akhir untuk setiap pokok kerja sesuai kebutuhan; dan 5 menetapkan pertanggung jawab untuk setiap pokok akhir.